Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Sejarah Weton di Budaya Jawa: Mengenal Keunikan dan Maknanya

Sejarah | Monday, 06 Mar 2023, 22:30 WIB

Sejarah weton di budaya Jawa memiliki tempat yang penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa. Konsep weton, yang sering dihubungkan dengan ramalan keberuntungan, sesungguhnya lebih kompleks daripada sekedar itu.

Weton mengandung makna filosofis yang mendalam, serta erat kaitannya dengan tata kalender Jawa. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah weton di budaya Jawa, termasuk asal-usulnya, pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat Jawa, dan bagaimana weton masih relevan hingga saat ini.

Apa Itu Weton?

Weton adalah konsep yang berkaitan dengan perhitungan hari kelahiran seseorang, berdasarkan perpaduan antara lima unsur (panca suda) dan tujuh hari dalam seminggu. Dalam budaya Jawa, setiap orang memiliki weton sendiri-sendiri, yang dikenal dengan sebutan pasaran. Misalnya, seseorang yang lahir pada hari Jumat Legi akan memiliki weton yang berbeda dengan seseorang yang lahir pada hari Kamis Wage.

Asal-usul Weton di Budaya Jawa

Asal-usul weton tidak dapat dipastikan secara pasti, namun diyakini sudah ada sejak masa pra-Hindu-Buddha di Jawa. Konsep weton ini kemudian berkembang dan diadaptasi oleh masyarakat Jawa setelah kedatangan agama Hindu-Buddha ke Jawa pada abad ke-4 hingga ke-15.

Filosofi Weton

Konsep weton memiliki filosofi yang mendalam dalam budaya Jawa. Konsep ini mencerminkan pandangan bahwa manusia adalah bagian dari alam semesta yang lebih besar, dan bahwa setiap individu memiliki pengaruh yang unik pada alam sekitarnya. Selain itu, weton juga dihubungkan dengan lima unsur (panca suda) dan tujuh hari dalam seminggu, yang masing-masing memiliki makna filosofis tersendiri.

Weton dan Kalender Jawa

Weton juga erat kaitannya dengan kalender Jawa, yang berbeda dengan kalender Masehi yang umum digunakan. Kalender Jawa memiliki siklus 35 hari, yang terdiri dari tujuh pasaran dan lima hari pasaran. Setiap kali siklus ini selesai, maka weton akan berganti.

Weton dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Konsep weton masih sangat relevan dalam kehidupan masyarakat Jawa, terutama dalam hal pernikahan, upacara keagamaan, dan juga dalam menentukan hari-hari yang baik untuk melakukan aktivitas tertentu. Misalnya, saat hendak menentukan tanggal pernikahan, masyarakat Jawa akan memilih hari yang cocok berdasarkan weton. Begitu juga dalam upacara adat lainnya, weton akan dipertimbangkan sebagai salah satu faktor penting dalam menentukan jadwal.

Menghitung Weton

Menghitung weton sebenarnya tidak terlalu sulit, karena sudah ada formula yang dapat digunakan. Pertama, tentukan hari kelahiran seseorang. Lalu, cari pasaran hari tersebut, berdasarkan siklus tujuh pasaran dalam kalender Jawa. Setelah itu, cari pula pasaran lima hari berdasarkan siklus lima hari pasaran. Gabungkan kedua pasaran tersebut, dan itulah weton seseorang. Tapi sebelum digabungkan Anda bisa cek jumlah weton perorang terlebih dahulu dengan aplikasi cek weton online.

Relevansi Weton Hingga Saat Ini

Meskipun zaman terus berubah, konsep weton masih tetap relevan dalam kehidupan masyarakat Jawa hingga saat ini. Weton dianggap sebagai salah satu cara untuk mengenal diri sendiri, karena setiap orang memiliki weton yang berbeda-beda. Selain itu, weton juga dapat membantu seseorang dalam mengambil keputusan penting dalam hidupnya, seperti menentukan karir atau usaha yang cocok.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image