Kelola Kekayaan dengan Investasi, Aset atau Liabilitas?
Eduaksi | 2023-03-06 02:06:58
Pekerjaan yang mapan, serta gaji yang besar selalu dijadikan tolak ukur dalam kesuksesan. Nyatanya, sukses tanpa pengelolaan uang yang baik hanya akan menjadi keterpurukan di masa depan.
Biasanya orang akan memperbanyak aset untuk menambah akumulasi kekayaan mereka. Banyak di antara kita mempergunakan kekayaannya untuk membeli sesuatu yang dikira merupakan aset. Namun, yang tidak disadari ialah kita ternyata membeli sebuah liabilitas. Lantas, apa perbedaan di antara kedua hal tersebut? Dan mana di antara keduanya yang lebih baik dalam mengelola kekayaan untuk menjadi salah satu instrumen dalam berinvestasi?
Aset dan Liabilitas
Aset adalah segala sesuatu yang dapat menjadi sumber pemasukan yang menambah kekayaan kita. Sedangkan liabilitas atau kewajiban merupakan segala sesuatu yang menjadi sumber pengeluaran yang akan mengurangi kekayaan kita.
Contoh sederhananya, ketika Anda memiliki sebuah rumah, dan sebagai pemeliharaan rumah tersebut Anda mengeluarkan uang sebesar satu juta rupiah sebulan, maka hal ini bisa dikatakan sebagai liabilitas. Namun, jika Anda memiliki sebuah rumah, dan rumah tersebut dapat menghasilkan uang sebesar satu juta rupiah perbulan maka ini disebut sebagai aset.
Sehingga, aset merupakan segala sesuatu yang mampu mendatangkan penghasilan bagi kita seperti tanah, bisnis, hingga surat berharga yang termasuk saham dan obligasi. Sedangkan liabilitas merupakan segala sesuatu yang dapat mengurangi penghasilan kita seperti utang, pajak, dan biaya.
Untuk lebih jelas lagi, perhatikan kasus ini. Apabila seorang karyawan menggunakan gaji bulanan untuk membeli hp, mobil, dan rumah. Maka sedang membeli apa dia? Liabilitas atau sebuah aset? Ya, seorang karyawan itu sedang membeli liabilitas. Sebab, dia tidak menghasilkan apa – apa dari hal tersebut dan uangnya justru dialokasikan untuk membeli pulsa, pajak kendaraan, PBB, dan lain- lain.
Hal di atas telah menjelaskan masing – masing perbedaan aset dan liabilitas. Oleh karena itu, jangan sampai salah lagi dalam mendefinisikan kekayaan atau properti yang kita miliki.
Kita telah mengetahui seberapa menguntungkannya aset bagi kita. Untuk memperbesar aset diperlukan yang namanya investasi. Jadi, setelah mendapat pemasukan, alih – alih membeli barang konsumsi yang terlalu banyak sebaiknya dibelanjakan untuk membeli barang investasi modal. Lalu, barang apa saja yang tergolong jenis investasi modal dan dapat dijadikan sebagai opsi pengelola kekayaan?
Jenis Barang Investasi Modal
1. Direct Investment
Disebut juga investasi langsung. Misalnya, membeli tanah, membangun pabrik, membeli mesin - mesin produksi.
2. Indirect Investment
Disebut juga investasi tidak langsung atau portfolio investment. Dalam investasi ini, investor tidak perlu terlibat secara langsung dalam menjalankan usaha. Misalnya, investasi di pasar modal (pembelian saham dan obligasi) serta pasar uang (tabungan, transaksi mata uang asing, dan deposito)
3. Inventory Investment
Inventory investment merupakan pembelian barang dengan harapan nilainya naik dikemudian hari. Misalnya, barang antik, logam mulia, dan emas.
Dari beberapa jenis investasi di atas, apabila dipilih dengan benar sesuai kebutuhan tentu dapat menguntungkan Anda. Tinggal bagaimana cara memanfaatkan dana yang ada di waktu yang tepat, niscaya akumulasi kekayaan Anda akan terkelola dengan baik pula.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.