Kajian Aqidah di Muhammadiyah hanya Berdasarkan Al-Qur'an dan Hadis yang Qath'i?
Agama | 2023-03-01 07:29:59Sering sekali ditanyakan apakah betul Muhammadiyah itu dalam masalah akidah hanya mengambil ayat Alquran atau Hadis yang Qath'i saja. Artikel ini sedikit membahas bagaimana pandangan Muhammadiyah dalam memilih sumber-sumber tasyri' yang digunakan untuk mengkaji masalah aqidah. Pertama kita akan membahas tentang apa itu sumber tasyri', kedua kita akan membahas apa itu qath'i, dan yang ketiga kita akan membahas sumber seperti apa yang digunakan oleh Muhammadiyah dalam mengkaji masalah aqidah.
Sumber tasyri' dalam usul fiqih dikenal dengan istilah mashadir al-tasyri'. Sumber tasyri' itu ada yang disepakati ada juga yang diperselisihkan. Sumber tasyri' yang disepakati ada 4, yaitu Alquran, Hadis, ijma' dan qiyas. Sumber tasyri' yang diperselisihkan, seperti istihsan, istishab, mashalih al-mursalah dan lain sebagainya. Selanjutnya, kita akan membahas dua sumber tasri' yang paling utama, yaitu Alquran dan hadis.
Alquran dikenal sebagai sumber tasyri' yang qath'i tsubut (tidak ada problem periwayatan), sedangkan hadis ada yang qath'i wurud ada juga yang zanni wurud (ada problem dalam periwayatan, kecil atau besar). Kalau dilihat dari dilalahnya (terkait kandungan), maka baik Alquran maupun hadis ada kemungkinan qath'i dan ada juga kemungkinan zanni. Kita fokus pada keterkaitan sumber tasyri' tersebut dengan proses periwayatannya yang mana pertanyaan di atas menunjukkan apakah Muhammadiyah hanya mengambil dalil yang qath'i secara periwayatan (tsubut/ wurud) untuk mengkaji masalah aqidah.
Sejauh apa yang kami baca di Himpunan Putusan Tarjih, memang ada sebuah pernyataan bahwa Muhammadiyah hanya mengambil sumber tasyri' untuk masalah usul aqidah. Kata "usul" yang berarti pokok itu jarang sekali diperhatikan oleh para pengkaji Muhammadiyah dalam konteks ini. Jadi kalau didasarkan pada sumber literatur tersebut, memang Muhammadiyah hanya mengambil sumber tasyri' yang qath'i untuk masalah usul aqidah, sedangkan terkait masalah furu aqidah tidak dijelaskan lebih lanjut.
Usul aqidah yang dimaksud dalam buku tersebut adalah rukun iman yang kemudian diuraikan sedikit panjang. Lalu seperti apa contoh furu' dalam masalah akidah itu. Banyak sekali masalah furu' dalam akidah, seperti perdebatan mi'raj rasul itu jasmani atau rohani, Allah besok di akhirat bisa dilihat atau tidak, dan lain sebagainya. Masalah-masalah furu' ini sejak zaman dahulu sering sekali menjadi sumber perdebatan umat Islam. Tampaknya Muhammadiyah tidak ingin melanggengkan perdebatan itu, tetapi lebih fokus pada pokok aqidah yang disepakati oleh umat Islam. (Miftah Khilmi Hidayatulloh)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.