Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Saskia Wardani

Mengenali Strict Parents dan Bertahan Untuk Mengatasi

Eduaksi | 2021-12-18 18:23:55
https://www.amazingdreamz.com/wp-content/uploads/2018/08/Signs-That-You-Are-A-Strict-Parent.jpg

Pernahkah kamu mendengar bahwa orang yang mengalami strict parents sering kali menginginkan dirinya untuk mengakhiri hidup dari pada bertahan untuk mengatasinya? Atau orang terdekat kamu yang sedang mengalaminya? Atau justru kamu sendiri yang mengalami hal tersebut?

Kamu pasti tahu dong  bahwa setiap orang tua itu wajib  dalam membimbing, mengasuh, dan memberikan arahan kepada anaknya dan setiap anak itu juga perlu kan hal tersebut dari mereka kecil sampai dia besar dan mengerti akan sebuah arti kehidupan. Menurut saya parenting itu juga sangat penting  teman-teman. kira-kira parenting itu apa ya?

Ternyata "parenting merupakan proses untuk mendukung dan mengembangkan baik dari perkembangan emosi, fisik, sosial, dan intelektual anak yang di mulai dari bayi sampai dewasa".

Kamu juga nggak asing dengan kata-kata Strict Parents, ternyata Strict Parents itu keadaan di mana orang tua selalu memberikan tuntutan atau memaksa anaknya agar sempurna.

Jadi, apakah mereka tidak tahu kalau orang tua yang selalu memaksa anaknya itu ternyata bisa mempengaruhi tumbuh kembangnya baik secara fisik maupun mental? Nah agar kita lebih paham yuk kita baca sama-sama.

Strict Parents itu apa sih?

Kamu tahu tidak ternyata di dalam psikologi, "strict parents itu memiliki arti sebagai orang tua yang menempatkan standar tinggi dan suka menuntut anaknya". ya mungkin sebagian orang tua sih percaya bahwa dalam cara pengasuhan yang sangat ketat itu bisa bikin anaknya lebih hebat, tapi dari cara pengasuhan tersebut justru bisa memberikan dampak buruk pada sang anak loh.

Terus bagaimana ya caranya kita tahu dan kita bisa membedakan orang tua kita itu tipe yang Strict Parents atau bukan, nah dibawah ini ada ciri-ciri nya loh teman-teman, yu kita simak.

Apa aja sih ciri-ciri dari strict parents?

Kita semua tahu ya bahwa setiap orang tua pasti sama dalam hal mengasuh anak namun pasti ada saja kan perbedaannya. Ada orang tua yang takut anaknya mengalami hal yang tidak baik, contohnya saja misal ada anak yang minta izin untuk bermain namun tidak diperbolehkan untuk keluar rumah.

Nah teman-teman berikut adalah ciri-ciri strict parents :

Banyak menuntut, kurang memberikan kasih sayang pada anak, memberikan hukuman secara fisik, tidak mengasih kesempatan anak untuk menentukan pilihannya, tidak percaya pada anak, mempermalukan anaknya sendiri didepan umum.

Bagaimana dampak dari strict parents?

Anak yang mengalami strict parents itu biasanya cenderung tidak percaya diri  teman-teman, selain itu juga menjadikan anak yang pemalu, pendiam, dan takut untuk mengungkapkan isi hatinya atau hal yang sedang dialaminya. Kemudian itu juga bisa menyebabkan anak berbohong, merasa dirinya tidak senang, merasa capek sama semua tuntutan dari orang tuanya dan mengalami stress maupun depresi.

Kamu tahu tidak kalo depresi yang dialami anak itu bisa mendorong anak untuk melukai dirinya sendiri dengan tujuan sebagai tempat pelampiasannya atau memicu untuk mengakhiri hidupnya karena tidak ada orang yang mau mendengarkan dia, memberikan kasih sayang penuh dan lainnya.

Bagaimana sih caranya mengatasi strict parents?

Kalau dari aku sendiri,  kamu bisa meluangkan waktu untuk memberikan ruang terhadap diri kamu sendiri ya sekaligus mengisi kembali hal-hal positif, energi fisik dan juga memperbaiki mental kamu. Ketika orang tua bicara mengenai suatu hal keinginannya namun itu bukan kemauan diri kamu, jangan terpancing amarah, jika kamu melawan itu akan memperburuk suasana dan akan mengakibatkan perdebatan. Kamu bisa mengalihkan pembicaraan tersebut ke hal-hal yang lebih positif dan menyenangkan. Dan yang paling penting kamu bisa memaafkan dan menerima orang tua kamu.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image