Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Raden Ahmad Haikal El-Musyaddat Arya Negara_U

Meninjau Bahaya Tidaknya Pemasangan PLTS Atap bagi Masyarakat

Edukasi | Saturday, 25 Feb 2023, 18:54 WIB

Indonesia merupakan negara yang beriklim teropis,bisa ditafsirkan bahwa negara kita yang hanya memiliki 2 musim yakni hujan dan kemarau.Berbeda dengan negara non-tropis yang biasanya memiliki 4-6 musim. Walaupun hanya memiliki 2 musim,perlu dicermati bahwa Indonesia memiliki keuntungan Sebagai negara yang memiliki sebuah fase ketersediaan matahari yang tergolong lama,berjalan sekitar bulan April hingga mencapai bulan Oktober. Oleh karena itu,akan besar sekali kemungkinan peluang pengekspoitasian dan pemanfaatannya. Bukan hanya sekedar mengenai pengadaptasian energi panasnya secara gamblang, Namun,ketersediaan matahari tersebut bisa lebih lanjut dimanfaatkan dengan dengan sentuhan teknologi untuk menjadi sebuah konsep gagasan produktif yang Bernama EBT atau Energi Baru Terbarukan.

Menurut definisi dari International Energy Agency (IEA), Energi Baru Terbarukan (EBT) adalah energi yang berasal dari proses alam yang diisi ulang secara terus menerus dan secara berkelanjutan dapat terus diproduksi tanpa harus menunggu waktu yang lama (jutaan tahun) layaknya energi fosil. Tuntutan penerapan EBT di Indonesia, tergolong sangat tinggi.Sejalan dengan penjabaran poin ke-7 dari SDGs yang berbunyi” Menjamin Akses Energi yang Terjangkau, Andal, Berkelanjutan dan Modern untuk Semua.”,Menjadi salah satu landasan utama urgensi pengembangan trend energi bersih harus meningkat secara signifikan di Indonesia.

Menilik fase musim kemarau yang sangat Panjang di Indonesia,menimbulkan sebuah trend positif di bidang pengembangan Energi Baru Terbarukan.Khususnya di bidang pembangkit listrik tenaga surya atau lebih sering kita kenal dengan PLTS.Trend tersebut dibuktikan dengan semakin masifnya masyarakat yang mengadopsi pemasangan PLTS sebagai salah satu usaha penyuplaian kebutuhan energi mereka.

Diantara jenis PLTS yang memiliki trend positif kenaikan penggunaan adalah PLTS dengan jenis Rooftop atau sering disebut PLTS atap. Sesuai dengan namanya, PLTS Atap adalah panel surya yang umumnya diletakkan di atas atap sebuah bangunan. Atap merupakan lokasi yang strategis untuk mendapatkan sinar matahari.Penggunaan PLTS Atap masih terbilang baru bagi masyarakat. Solusi ini pada dasarnya direkomendasikan untuk pelanggan PLN yang memiliki beban konsumsi listrik cukup besar terutama di siang hari.

PLTS Atap di Indonesia kedepannya dipercaya memiliki potensi yang besar. Semakin banyak masyarakat yang ingin menggabungkan energi listrik konvensional seperti PLN dengan energi alternatif tenaga surya ini. Selain diminati di skala perumahan, kedepannya PLTS ini akan banyak diminati oleh skala industri atau pabrik. Diprediksi di masa depan biaya listrik akan terus meningkat sehingga tagihan biayanya terus membengkak. Untuk penghematan biaya dan energi, PLTS akan banyak diaplikasikan untuk kebutuhan industri atau pun pabrik.Penggunaan energi alternatif untuk gedung komersial, seperti gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, rumah sakit, dan lainnya, juga telah terbukti lebih hemat, efektif dan efisien. Pemerintah telah mulai menggunakan energi terbarukan dengan pembangkit listrik tenaga surya untuk mendukung program infrastruktur atau pembangunan. Salah satu contohnya adalah untuk elektrifikasi pedesaan.

Kelebihan PLTS Atap

PLTS Atap memiliki sejumlah kelebihan, salah satunya adalah lebih ramah lingkungan. Tidak seperti bahan bakar fosil, PLTS Atap secara tidak langsung mengurangi efek pemanasan global. Setiap 1 kWp energ surya mampu mengurangi emisi CO2 hingga 9 ton per tahunnya.Selain itu, harga produksi PLTS Atap relatif lebih stabil tidak seperti harga bahan bakar fosil yang fluktuatif.Berikut penjabaran lebih lanjut mengenai kelebihannya,antara lain:

1. Ramah Lingkungan

Pemanfaatan panel surya memang sangatlah aman dan ramah lingkungan. Sebab, panel surya tidak akan menghasilkan karbon dioksida sebagai penyebab efek rumah kaca.Selain itu, PLTS Atap juga tidak menimbulkan polusi suara atau udara. Karena cara kerja hanya menggunakan paparan matahari saja.

2. Menghemat Biaya Pemakaian Listrik PLN

Kelebihan kedua menggunakan PLTS Atap adalah menghemat tagihan listrik PLN. Jadi, Anda dapat menggunakan panel surya pada siang hari, kemudian malam harinya memanfaatkan listrik PLN. Dengan cara ini, Anda pun dapat menghemat tagihan listrik.

3. Dapat Memonitor Penggunaan Listrik

Berbeda dengan PLN, jika Anda menggunakan PLTS maka semua daya dan produksi listrik yang digunakan dapat Anda monitor dengan mudah.

4. Tahan Lama

Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya dapat bertahan hingga 20 tahun lamanya. Bahkan, tidak membutuhkan perawatan secara rutin, cukup sesekali melakukan pembersihan panel saja. Anda pun dapat melakukan perawatan sendiri tanpa perlu bantuan teknisi. Tentu saja, ini mengurangi biaya dalam perawatan, bukan?

5. Proses Pemasangan Yang Mudah

Kelebihan lain dari PLTS selanjutnya adalah proses pemasangan yang terbilang mudah. Selain itu, biaya pemasangan juga bersahabat.

Disamping keuntungan dan benefit yang sangat beragam,muncul sebuah perspektif lain yang timbul.Diantaranya kekhawatiran mengenai pemasangan tersebut bagi sector masyarakat.Beberapa komponennya yang tergolong awam di dengar seperti modul PV,Inverter,clamp,dll.Menjadi sebuah stereotype ketakutan sepihak di masyarakat.Khususnya saat beberapa komponen tersebut terkoneksi maka muncullah bayangan tersendiri di mindset masyarakat.Bayang-bayang tersebutlah yang menjadi salah satu hal yang menjadi sebuah sandungan bagi kelancaran trend positif pemasangan PLTS atap di masyarakat.Untuk itu pencerdasan mengenai tajuk tersebut perlu segera diluruskan.

Bagi masyarakat perlu diketahui mengenai sistematika PLTS atap tersebut,PLTS atap tergolong hal yang massif didukung pengembangannya.Sehingga campur tangan pemerintah dalam pengawalan masuknya tergolong aktif.Untuk itu,mengenai hal yang menyangkut keselamatan keberlangsungan masyarakat yang memasang teknologi tersebut tergolong aman dan terpantau.Tindakan preventif sangat dimasifkan oleh pemerintah,termasuk dari segi standar suplai komponen penyusun PLTS atap diapntau aktif oleh pemerintah.Selain itu juga,terciptanya berbagai macam regulasi yang menyangkut sistematika pemasangan PLTS atap juga mulai marak tercipta.Regulasi tersebut juga sejalan menjadi SOP bagi rakyat dalam mengimplementasikan pengembangan EBT di sector tenaga surya lewat PLTS Atap.Oleh karena itu,pemasangan PLTS atap bida dikatakan aman bagi masyarakat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image