Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image UCare Indonesia

Apa Sajakah Sunnah Istinja?

Agama | Friday, 24 Feb 2023, 13:13 WIB
sumber gambar: freepik.com

Beristinja dalam bab bersuci dilakukan sebagai usaha seseorang untuk menghilangkan kotoran atau najis yang dikeluarkan atau yang menempel padanya. Untuk beribadah, seorang muslim tentu diharuskan untuk bersih dari segala kotoran, baik yang melekat pada dirinya, pakaian ataupun tempatnya. Dalam beristinja juga terdapat sunnah-sunnah yang bisa diperhatikan.

Mengutip dalam buku ‘100+ tanya jawab seputar bersuci’ berikut adalah ada sepuluh sunah yang bisa diamalkan, yaitu:

1. mempersiapkan air dan atau batu sebelum istinja

2. usahakan ganjil dalam jumlah atau ulangan

3. gunakan tangan kiri

4. jika istinja dengan menggunakan air, gunakan jari tengah untuk membersihkan kotoran yang ada di dalam dubur

5. memegang farji dengan dua jari, yakni telunjuk dan jari tengah

6. menyiramkan air saat istinja dimulai dari bagian qubul (depan)

7. melakukan istinja sebelum melaksanakan wudhu

8. setelah istinja, gosokkan tangan ke tanah, kemudian basuhlah dengan air

9. menyiram farji dengan air

10. akhiri istinja dengan doa:

الْفَوَاحِشِ اللهُمَّ طُهِّرْ قَلْبِي مِنَ النِّفَاقِ وَحَسَنْ فَرْحِي مِنَ

“Ya Allah, bersihkanlah hatiku dari sifat munafik, dan jagalah farji-ku dari berbagai perbuatan maksiat (zina).”

Bagaimana beristinja menggunakan batu (atau sejenisnya) apabila digunakan tanpa memakai air?

Pertama, gunakan minimal tiga batu (ganjil), maksudnya adalah dapat digunakan untuk mengusap kotoran (dari farji) sebanyak tiga kali ulangan. Jumlahnya tidak disyaratkan tiga buah, satu buah pun dianggap cukup apabila memiliki minimal tiga sisi yang dapat digunakan untuk mengusap kotoran.

Hadits Nabi saw. "Apabila salah seorang kamu pergi buang air, bersucilah dengan tiga buah batu, karena sesungguhnya itu telah mencukupinya." (HR Ahmad, Nasa'i, Abu Daud, dan Daraquthni)

"Barangsiapa istinja, lakukanlah dengan yang ganjil. Barangsiapa yang telah melakukan demikian, dia telah melakukan kebaikan, dan barangsiapa yang tidak melakukan demikian, dia tidaklah berdosa." (HR Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah)

Kedua, batu yang bersih dan kering. hadits Nabi saw. Khuzaimah bin Tsabit mengatakan bahwa Nabi saw pernah ditanya tentang bersuci, kemudian beliau menjawab, “Dengan tiga batu yang tidak mengandung kotoran.” (HR Ahmad, Abu Daud, dan Ibnu Majah)

Ketiga, najis yang menempel belum kering, sebab jika telah kering maka tidak dapat dihilangkan hanya dengan batu.

Daftar Pustaka: Al-Fandy, Hasan Rifa’i, dan Iqbal Setyarso. 2009. 100++ Tanya Jawab Seputar Bersuci. Jakarta: QultumMedia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image