Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Memasang PLTS Atap Bisa Menghemat Listrik? Begini Perhitungannya!

Eduaksi | Wednesday, 22 Feb 2023, 11:44 WIB
PLTS Atap ; Sumber: EBTKE ESDM

Akankah orang mengambil tindakan jika mereka dapat mengubah arah dunia menjadi lebih baik? Apakah orang menyadari bahwa bahan bakar fosil tidak akan bertahan selamanya? Dan di dunia sekarang ini, seperti jam pasir, keberlanjutan bahan bakar fosil berkurang setiap jam setiap hari. Sebagai manusia, kita harus terus tumbuh dan berkembang. Berfokuslah untuk menemukan cara baru untuk memberi energi pada dunia tanpa mencemarinya. Energi terbarukan adalah salah satu cara dunia dapat diberdayakan.

Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sangat penting untuk masa depan dunia karena dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang terbatas dan dapat menyediakan energi yang bersih dan ramah lingkungan. EBT seperti energi surya, angin, dan air dapat diperbaharui secara alami dan tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berbahaya bagi lingkungan. Selain itu, EBT juga dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim dan polusi udara. Dengan semakin terbatasnya sumber daya energi fosil, penting bagi kita untuk beralih ke sumber energi terbarukan dan memaksimalkan penggunaannya agar dapat menjamin masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap adalah salah satu bentuk energi terbarukan yang semakin populer di dunia. PLTS atap dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang terbatas dan dapat menghasilkan energi yang bersih dan ramah lingkungan. Namun, untuk membangun PLTS atap yang efektif dan efisien, ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam proses mendesainnya. Tahapan dalam mendesain PLTS atap adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi Potensi Atap

Langkah pertama dalam mendesain PLTS atap adalah mengidentifikasi potensi atap yang akan dijadikan lokasi untuk instalasi PLTS tersebut. Potensi atap meliputi ukuran, orientasi, kemiringan, dan kekuatan atap. Hal ini sangat penting karena akan mempengaruhi jumlah dan jenis panel surya yang dapat dipasang, dan tentu saja, jumlah energi yang dapat dihasilkan.

2. Perhitungan Kebutuhan Energi

Setelah potensi atap telah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah menghitung kebutuhan energi yang perlu dipenuhi. Kebutuhan energi ini dapat berupa konsumsi listrik dari bangunan, baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal. Kebutuhan energi ini akan menjadi faktor penting dalam menentukan jumlah panel surya yang diperlukan untuk menghasilkan energi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

3. Desain Sistem PLTS Atap

Setelah kebutuhan energi telah ditentukan, tahap selanjutnya adalah merancang sistem PLTS atap yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sistem PLTS atap terdiri dari beberapa komponen, seperti panel surya, inverter, baterai, dan kontroler. Oleh karena itu, desain sistem harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti jumlah panel surya yang dibutuhkan, ukuran baterai yang dibutuhkan, dan jenis inverter yang cocok untuk sistem.

Dalam desain sistem PLTS atap, juga penting untuk memperhatikan faktor-faktor seperti efisiensi sistem, daya tahan baterai, dan kemampuan sistem untuk mengatasi kondisi cuaca yang berubah-ubah.

4. Perencanaan Instalasi dan Konstruksi

Setelah desain sistem PLTS atap selesai, langkah berikutnya adalah merencanakan instalasi dan konstruksi. Ini termasuk merencanakan lokasi instalasi panel surya, mempertimbangkan penempatan dan pengaturan inverter dan baterai, dan memperhitungkan kabel dan saluran listrik yang dibutuhkan untuk menghubungkan sistem ke grid.

Dalam tahap ini, penting untuk memperhatikan faktor-faktor seperti keamanan, keselamatan, dan perizinan yang diperlukan untuk instalasi dan konstruksi PLTS atap. Juga, perlu mempertimbangkan biaya konstruksi dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk melaksanakan instalasi dan konstruksi.

5. Pengujian dan Pengoperasian

Setelah instalasi dan konstruksi selesai, tahap berikutnya adalah pengujian dan pengoperasian sistem PLTS. Ini meliputi pengujian sistem untuk memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik, dan mengoperasikan sistem untuk memastikan bahwa energi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang telah diidentifikasi sebelumnya.

Lalu, bagaimana PLTS atap bisa menghemat listrik? Dalam mendesain suatu PLTS atap, seperti sebelumnya telah dijelaskan bahwa perlu adanya perhitungan kebutuhan energi sesuai dengan data-data dari lokasi terkait. Misalkan lokasi yang akan dipasang PLTS atap memiliki data-data sebagai berikut:

Kapasitas daya : 900 VA

Tagihan listrik bulanan : IDR 100.000

Maka, dalam mendesain PLTS atap dapat dilakukan cara berikut:

Tagihan minimal = Pemakaian minimal x Kapasitas Daya x Harga listrik

Pemakaian minimal (standar) = 40 Jam

Maka,

Tagihan minimal = 40 x 0.9 x 1444,7 = 52.000

Pemakaian Bulanan (kWh) = pemakaian bulanan (IDR) / harga listrik

= 100.000 / 1444.7 = 69.22 kWh

Penghematan harga = 100.000 - 52.000 = IDR 48.000

Penghematan energi = 48.000 / 1444.7 = 33.22 kWh

Dari hasil perhitungan tersebut, dengan memasang PLTS atap, tentunya dapat melakukan penghematan dalam hitungan bulanan. Selain itu, pemasangan PLTS atap juga merupakan bentuk dukungan agar dunia bebas dari emisi dan bahan bakar fosil serta membantu jalannya transisi energi menjadi lebih bersih untuk masa depan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image