Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Wahyu Titana

1 Abad NU dan Kebangkitan Nahdliyin

Lomba | Saturday, 11 Feb 2023, 20:20 WIB

oleh : Wahyu Titana

Perayaan satu abad nahdlatul ulama (NU) yang mengambil tema "Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru " benar - benar mengguncang dunia. kegiatan - kegiatan berskala internasional seperti R20 di bali dan seminar internasional Fikih peradaban menabur spirit yang luar biasa. Spirit yang mekar disepanjang kegiatan kontekstual tersebut di arahkan untuk membangun peradaban yang baru. Banyak tokoh besar dunia hadir ke sidoarjo. topik -topik yang dibahas pun menyangkut kehidupan bermasyarakat di kancah internasional.

Sebut saja dalam pembahasan dalam muktamar internasional fikih I , yang mengangkat isu piagam PBB di mata syariat islam. Ketua umum pengurus besar nahdlatul ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengatakan bahwa Piagam Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) bisa dipakai sebagai sumber hukum islam.

Lebih jauh lagi , gus yahya menilai Perdana Menteri India Narendra Modi sebagai wakil bagi warga india , khususnya untuk umat islam. Absah pula tanda tangan perdana menteri jawaharlal Nehru pada piagam PBB sekalipun Modi dan Nehru merupakan non muslim.

Kegiatan inti lainnya yang masih bernuansa internasional adalah Malam Anugrah Satu Abad NU. Kegiatan ini merupakan ajang pemberian anugerah kepada institusi dan individu yang dianggap memberikan kontribusi dalam memperjuangkan peradaban dan juga dunia baru yang lebih mulia dan berkeadilan.

Intitusi yang dipilih adalah universitas al azhar kairo mesir , sedangkan individu yang dipilih adalah para keturunan sayyid abbas bin abdul aziz , Syekh Yasin Alfadani dan Vatin Den Bruinessen.

kemudian satu penghormatan luar biasa diberikan oleh Syeikh Fadhil al-Jailani ,cucu ke 25 syekh abdul qadir al jailani. beliau mengatakan , apabila dirinya pergi ke indonesia dan ada orang bertanya hendak kemana, maka beliau akan bilang : saya datang ke negara saya sendiri , yang dijaga oleh Allah SWT.

dalam usinya yang satu abad ini , Nahdlatul Ulama telah benar- benar mendunia mengapresiasi dunia dan diapresiasi oleh dunia. hal ini mengingatkan kita pada kebangkitan kedua Nahdlatul Ulama sejak pertama kali didirikan nya. kita bersama tahu , di dirikan sebagai gerakan internasional untuk melawan perkembangan gerakan maupun ideologi wahhabisme.

dalam rangka menegaskan identitas keagamaan NU , Kiai Abdul Wahab Hasbullah membangun jaringan ulama Jawa , Singapura , Malaysia , Arab Saudi dan Mesir. Beliau mengupayakan Izalatus Sukut (menolak diam) ketika akidah ahlussunnah wal jamaah mendapat penentangan global.

NU pun berdiri dan akidah ahlussunah wal jamaah an Nahdliyyah mendapat panggung internasional. Alim Ulama kembali fokus pada perjuangan meraih kemerdekaan sekaligus mengisinya. Hal itu terus berlanjut melewati fase - fase sejarah , orde lama , orde baru dan reformasi. kala itu representasi berhasil menjadi nomor satu di indonesia.

Kiai Andurrahman Wahid (Gusdur) menciptakan sejarah. beliau tidak saja berkiprah di level nasional , tetapi memiliki jaringan level internasional. Gusdur banyak mendapat penghargaan di level dunia seperti Filipina , Mesir , Belanda , New York Amerika , Thailand , Prancis , India , Jepang , Korea Selatan.

Satu Abad NU ini mengindikasikan kepemimpinan gus yahya menjadi pelanjut gusdur, sebagaimana gusdur Gus Yahya juga mendapat penghargaan internasional dari india dan kamboja pada acara R20 dibali. Gus Yahya pun mendapat penghargaan Global Peace Award dari Haji Syed Salman Chisthy, sebab r20 dianggap mencarikan solusi bagi problem dunia dari ajaran agama.

di masa - masa mendatang , NU akan go internasional. Ajaran - ajaran agama islam yang tawassut , tawazun , tasamuh , dan ta'adul akan dikenal oleh masyarakat global. Lebih - lebih pengurus cabang istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) yang kini telah tersebar di 34 negara, sarana dan jalur untuk mengembangkan aswaja akidah annahdliyah ke seluruh dunia terbuka lebar.

Pada acara satu abad Nahdlatu Ulama ini , ada momentum bagi seluruh nahdhliyin untuk tidak lagi menjadi bagian dari komunitas lokal nusantara tetapi menjadi komunitas global. kiprah warga Nahdlatul Ulama di pos - pos strategis berskala internasional sangat di nanti - nantikan, nilai nilai yang selama ini mampu menciptakan kehidupan beragama , berbangsa , dan bernegara yang tentram aman di tunggu - tunggu oleh dunia yang diwarnai konflik.

Genderang Kebangkitan Nahdliyyin telah ditabuh melalui perayaan satu abad NU kali ini , di hari - hari esok , bukan lagi saatnya bersantai , karena kehidupan global tidak sedang aman - aman saja. konflik atas agama di pecah dimana mana. sudah tiba era kebangkitan , dimana peran dan kontribusi global nahdliyyin sangat diharapkan , khusus nya untuk menciptakan tatanan peradaban baru yang lebih damai dan toleran.

Ide nahdliyyin untuk menciptakan tatanan peradaban baru yang damai dan toleran bukan hayalan belaka. bersama universitas al - azhar , para dzurriyah (keturunan) sayyid abbas bin abdul aziz dan syekh yasin al fadani , martin van bruinessen , juga semua pihak yang terlibat mimpi besar itu segera bisa di wujudkan.

Tantangan pasti ada , Gus Yahya bahkan mencontohkan piagam PBB itu sudah ideal tetapi dalam realisasinya masih memiliki banyak kekurangan, begitu pula dengan ormas nahdlatul ulama , tetapi perjuangan untuk mewujudkan cita - cita luhur pasti membuah hasil yang diharapkan , dalam rangka dalam menyambut visi dan harapan ketum PBNU itu sebagai warga nahdlatul ulama sudah saatnya menyingsikan lengan bekerja lebih keras dan istiqomah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image