Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image siti suryani

Sistem Sekuler Merusak Fitrah Keibuan

Agama | Saturday, 11 Feb 2023, 17:04 WIB

Sistem Sekuler Merusak Fitrah Keibuan

Ibu, memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah keluarga. Menjalani peran seorang ibu dalam keluarga bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Perlu kesiapan, baik secara fisik maupun mental agar seluruh peran yang nantinya dibebankan kepadamu senantiasa berjalan dengan baik. Sosok ibu, sosok yang hebat di dalam keluarga. Multitalent, bisa menjadi apa saja di dalam sebuah keluarga. Sosok yang dapat mendidik, mengayomi dan mengajarkan berbagai hal kepada anak-anaknya.

Berbicara perihal peran seorang ibu, bagaimana perjuangannya ketika mengandung selama 9 bulan, nyawa menjadi taruhan saat melahirkan sang buah hati. Sosok yang lembut penuh cinta dan kasih sayang, menjadikan rumah tangga penuh ketentraman dan ketenangan. Mulianya seorang ibu dengan amanah yang disandangnya ketika harus merawat, mengasuh, dan mendidiknya dengan ilmu agama dan pengetahuan yang bermanfaat, agar kelak buah hatinya mampu tumbuh dan berkembang menjadi generasi penerus bangsa dengan berbagai prestasi gemilang.

Namun dalam kondisi serba sulit seperti sekarang, berbagai tantangan yang dihadapi sedemikian banyak dan berat. Seorang ibu pada era digital ini, dituntut untuk paham dan melek dalam penggunaan beragam teknologi. Sebab. Mulai dari akses belajar anak, belanja, dan berbagai keperluan lainnya dibutuhkan alat komunikasi, seperti gadget sebagai hasil teknologi. Maka seorang ibu harus pandai menggunakan gadget yang bisa membawa pengaruh baik atau buruk terhadap diri, keluarga juga masyarakat.

Dilansir dari Kompas.com, Seorang wanita diduga melakukan pelecehan seksual terhadap 11 anak di bawah umur di daerah Rawasari, Kota Jambi. Wanita pemilik rental PlayStation (PS) ini dilaporkan oleh orangtua dari 11 korban terdiri dari 9 laki-laki dan 2 perempuan. Salah satu dari orangtua korban mengatakan bahwa korban dipaksa menerima permintaan NT saat rental PS sedang sepi. Sementara korban anak wanita diminta untuk menonton film dewasa yang sudah disiapkan pelaku. Namun saat dilaporkan, justru wanita pemilik PS mengaku sebagai korban pelecehan seksual. Bahkan pernah meminta korban wanita untuk melihat adegan ranjangnya bersama suami.

Atas tindakan tersebut maka polisi sebagai pihak kemanan segera melakukan penangkapan dengan ketua RT sebagai saksi, dan wanita pemilik PS tersebut sudah dijadikan tersangka atas kasus yang menimpanya.

Fakta yang bisa kita indra dan saksikan betapa kehidupan ini sedang tidak baik - baik saja. Dimana figur seorang wanita bahkan sudah menjadi seorang ibu yang semestinya memiliki rasa kasih sayang, peka dan perasa menjadi sosok perusak bahkan penghancur generasi, seolah tidak memiliki hati nurani sebagai manusia waras.

Tatanan kehidupan dalam sistem kapitalis yang berlandaskan pada sekulerisme telah nyata kerusakannya, merusak peran vital dalam keluarga yaitu peran seorang ibu sebagai pendidik utama dan pertama. Penerapan sistem sekuler kapitalis saat ini menggerus fitrah keibuan dalam dirinya. Keimanan yang memudar serta ketakwaan yang tak bersemayam dalam dirinya berpengaruh pada tingkah lakunya, merupakan salah satu faktor terbesar yang menyebabkan seorang perempuan atau ibu melakukan hal diluar nalar, bukan saja menjadikan dirinya rusak tapi juga merusak generasi dengan perilakunya yang menyimpang.

Tontonan, konten ataupun tayangan sensual yang bebas tersaji, menjadi pemicu maraknya pelecehan seksual dan perzinahan bahkan hingga pelaku seks menyimpang. Undang - undang yang dibuat penguasa tidak mampu menghentikan perzinahan yang kian meningkat baik modus, pelaku atau yang menjadi korbannya.

Pelaku pemerkosaan atau pelecehan seks biasanya adalah laki - laki yang memang secara fitrah memiliki kecenderungan tinggi ketika melihat tontonan sensual dan yang menjadi korban adalah pihak perempuan. Perempuan menjadi pelaku pelecehan terhadap sejumlah anak bukan hal yang pertama kali terjadi dalam sistem kapitalis sekuler saat ini.

Perempuan yang selalu menjadi pihak korban, ternyata dalam sistem sekuler kapitalis yang diterapkan saat ini dalam mengatur kehidupan manusia, perempuan mampu menjadi pelaku dalam perbuatan keji. Inilah sekulerisme yang berhasil menjauhkan peran agama dalam mengatur kehidupan manusia. Ajaran agama menjadi hal yang asing, hingga membenci ajaran agamanya sendiri. Tujuan hidup dari kapitalisme adalah menjadikan kesenangan dan keuntungan materi sebagai orientasi hidupnya. Wajar jika manusia memperturutkan hawa nafsu memuaskan syahwatnya, menjadikannya mampu melakukan perbuatan keji layaknya binatang.

Sebuah ungkapan hikmah disebutkan bahwa wanita adalah tiang negara, jika wanitanya baik, baik pula negara, jika wanita rusak maka rusak pula negara. Ungkapan itu seolah-olah ingin mengatakan bahwa baik buruknya suatu peradaban turut pula ditentukan oleh peranan seorang perempuan (ibu).

Posisi kaum perempuan terutama ibu dalam Islam begitu sangat mulia, dengan tatanan kehidupan dalam bingkai syariat yang mengatur interaksi mereka, agar kemuliaannya tetap terjaga. Allah Swt. memerintahkan para perempuan (kaum ibu) untuk berdiam di dalam rumah-rumah mereka, mengerjakan amal shalih tanpa harus keluar dari rumahnya. Rumah - rumah mereka menjadi tempat ladang amal, yakni mendidik anak dengan agama , mengatur rumah tangga serta memberikan keteladanan yang baik

Banyaknya kasus yang menimpa kaum perempuan dan ibu, menegaskan bahwa dalam sistem sekuler yang rusak saat ini, fitrah seorang ibu sudah sedemikian dirusak. Tidak hanya berdampak pada perkembangan dan pendidikan anak kandungnya sendiri, melainkan telah merusak moral dan mental para korban pelecehan seksual yang dalam hal ini masih dalam masa pertumbuhan yang sejatinya masih membutuhkan akan pendidikan dan asuhan yang terbaik hingga menjadi generasi gemilang.

Islam Mencegah Pelecehan Seksual

Islam memiliki aturan baku atau tetap yang sangat terperinci dan sempurna yang mencakup seluruh aspek kehidupan, berbeda dengan sistem kapitalisme sekuler yang senatiasa berubah sesuai kepentingan. Sistem Islam memiliki aturan yang lahir dari Yang Maha Mengetahui makhluk ciptaan-Nya sehingga seluruh persoalan makhluk-Nya dalam keadaan apa pun dapat terselesaikan dengan memuaskan tanpa merugikan pihak mana pun.

Sistem Islam adalah sistem kehidupan yang khas. Negara dalam sistem Islam bertanggung jawab untuk menerapkan aturan Islam secara kaffah, mengatur seluruh urusan umat. Umat akan mendapatkan jaminan kesejahteraan dan keamanan secara adil dan merata. Ini semua hanya bisa terlaksana jika aturan Islam terterapkan secara keseluruhan dalam sebuah institusi Negara, yang menjadikan akidah dan syariat Islam sebagai pijakannya dalam menajalankan roda pemerintahannya.

Dalam Islam negara menjadi panglima dalam mewujudkan sistem keamanan, negara tidak akan mengandalkan penyelesaian kekerasan dan pelecehan seksual kepada keluarga dan masyarakat saja, tetapi negara akan mengeluarkan kebijakan tegas untuk membuat efek jera para pelaku. Negara akan menutup semua akses konten porno, prilaku porno, melarang bisnis dan semua media porno, mewajibkan menutup aurat bagi muslimah saat keluar rumah, dan melarang pelacuran. Sebab semua itu adalah hal yang dilarang yang merupakan keharaman dan akan mengundang azab Alloh.

Pemberlakuan hukum Islam secara kaffah itu adalah solusinya, baik dengan penerapan sistem ekonomi Islam yang akan mengentaskan kemiskinan. Menerapkan sistem ijtimai yang mengurus pergaulan laki - laki dan perempuan, menghasilkan individu yang bertaqwa. Hanya dengan penerapan Islam kaffah yang tidak membiarkan pelecehan terhadap siapapun.

Wallohua'lam

Eni Yani

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image