Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Bogi Periklas

Nahdlatul Ulama Sebagai Garda Terdepan dalam Mewujudkan Peradaban Islam di Indonesia

Lomba | Thursday, 09 Feb 2023, 16:12 WIB
Sumber photo: urupedia.com

Hari masih pagi, ketika jemaat Gereja GKI Diponegoro Surabaya, telah memulai ibadah mereka. Dari kejauhan, tampak seorang ibu dan kedua anaknya yang masih kecil, berjalan dengan tenangnya memasuki area perparkiran gereja. Tidak lama kemudian terdengar bunyi keras menggelegar yang diikuti dengan asap putih yang membumbung tinggi ke angkasa.

Teriakan panik dan kesakitan terdengar disana-sini. Bau asap kendaraan dan daging manusia yang terbakar, tercium dimana-mana. Terlihat beberapa tubuh manusia tergeletak tak berdaya bersimbah darah. Banyak orang berlarian mencoba menjauhi area gereja karena ketakutan. Rupanya ledakan itu merupakan bagian dari serangan teroris yang menyerang beberapa tempat di Surabaya dan Sidoarjo.

Tanggal 13-14 Mei 2018, akan selalu diingat orang sebagai salah satu hari terkelam dalam sejarah republik ini. Saat itu, terdapat pulluhan orang harus meregang nyawa akibat bom bunuh diri yang dilakukan oleh teroris yang mengatasnamakan Islam. Agama yang sebetulnya selalu mengajarkan perdamaian, toleransi dan cinta kasih dalam setiap ajarannya.

Nahdlatul Ulama sebagai salah satu organisasi keagamaan Islam terbesar, segera mengutuk dan menyesalkan peristiwa tersebut. Tindakan terorisme di Surabaya yang mengatasnamakan Islam, sebetulnya selain merugikan bangsa dan negara, juga telah mencoreng nama Islam itu sendiri. Nahdlatul Ulama selalu beranggapan, setiap tindakan terorisme sebagai bentuk kebiadaban yang sangat tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh agama Islam.

Terorisme sendiri sebetulnya berakar dari ekstrimisme beragama yang berasal dari ideologi transnasional, yang saat ini mudah tersebar berkat adanya teknologi internet dan sosial media. Jika asal mulanya berasal dari ekstrimisme beragama, maka dari situlah sebaiknya kita mulai berusaha memecahkan masalah ini.

Jika kita melihat pada kasus bom Surabaya yang melibatkan anak-anak kecil, maka pendidikan yang tepat pada usia dini sangatlah diperlukan. Karena pada usia inilah, seseorang sangat rentan dipengaruhi dengan paham ekstrimisme.

Nahdlatul Ulama sendiri sebetulnya sudah sejak lama berkolaborasi dengan pemerintah untuk memerangi ekstrimisme beragama ini. Terdapat beberapa hal yang sudah dan sedang terus dilakukan.

NU dengan jaringan pesantren yang begitu luas, berusaha menyebarluaskan pendidikan dan dakwah yang bertujuan untuk membantu memerangi paham ekstremisme.

Di tangan para guru dan juru dakwah inilah, NU terus berusaha memperkenalkan agama Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin. Agama yang pada setiap kehadirannya di tengah-tengah kehidupan masyarakat, mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi setiap umat manusia maupun alam semesta.

Hal ini sangat penting karena bukan saja untuk memerangi terorisme, tetapi juga karena dalam Al-Qur'an, Islam mempromosikan dialog dan perdamaian antar-agama dan memperingatkan tentang kerasnya hukuman bagi mereka yang membuat kerusakan dan kekacauan.

Para tokoh agama dan pemimpin Muslim Nahdlatul Ulama juga memainkan peran yang sangat penting dalam memerangi ekstrimisme, dengan cara memberikan contoh dan memimpin gerakan dakwah yang bertujuan untuk menegakkan ajaran-ajaran Islam yang sejati.

Pada akhirnya ada suatu masa dimana Sayyidina Ali bin Abi Thalib as pernah berkata, “an-nasu ṣinfani, imma akhun laka fi ad-din aw naẓirun laka fi al-khalqi (manusia terdiri dari dua jenis, baik saudaramu dalam satu iman atau saudaramu dalam kemanusiaan).” Dengan kata lain, “mereka yang bukan saudaramu dalam satu iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan.”

Jika saja perkataan dari sahabat terdekat nabi Muhammad SAW ini bisa dipahami dan dijalankan setiap umat manusia, maka rasanya tidak akan ada lagi aksi terorisme di dunia. Dan tidak akan ada lagi jerit tangis karena kehilangan orang tua, anak atau kerabatnya, akibat aksi keji teroris yang mengatasnamakan agama.

Disinilah peran dan tanggung jawab pendidikan dan sosial yang coba dipikul oleh Nahdlatul Ulama.. Hingga harapannya dunia bisa melihat bahwa peradaban Islam di Indonesia, adalah peradaban yang penuh dengan kedamaian dan toleransi di antara umat beragama.

#lombanulisretizen, #lombavideorepublika, #satuabadnu, #akudannu

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image