Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image shalsabill

Euforia Delta Sidoarjo, Serta Kilas Balik Satu Abad NU

Agama | Thursday, 09 Feb 2023, 12:46 WIB
Sumber : Instagram @nahdlatululama

Perjuangan Organisasi Nahdlatul Ulama sudah mencapai puncak 1 abad. Perhelatan akbar ini digelar di Gelora Delta Sidoarjo Jawa Timur, pada Selasa (7/2/2023). Mengusung tema Mendigdayakan NU Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru

Acara digelar di Sidoarjo, mengingat bahwa NU memiliki nilai historis di Jawa Timur. Tetapi bukan semata karena hal itu saja, melainkan Sidoarjo dipilih karena lokasi yang strategis dan memiliki Stadion yang dapat menampung ribuan jemaah. Jemaah dari beberapa provinsi membludak hadir berbondong-bondong meramaikan acara hingga ke ruas-ruas jalan area Gelora Delta Sidoarjo.

Acara digelar cukup meriah, mulai dari marching band We Will Rock You oleh Banser, grup band Slank yang mempersembahkan lagu Ulama bergerak, hingga penghargaan yang diberikan kepada tokoh ulama. Berbagai penampilan lainnya juga memeriahkan resepsi satu abad dari awal pembukaan hingga penutupan selama 24 jam non stop.

Dalam sambutannya pada resepsi satu abad NU Presiden Joko Widodo menyampaikan, "Selama satu abad NU telah memberikan warna untuk Ibu Pertiwi Indonesia" (7/2/2023). Tak dapat dipungkiri, sejak Indonesia merdeka NU telah berkontribusi nyata dalam perjuangan bangsa.

Satu abad NU menjadi momen spiritual, perhelatan akbar ini tak lazim dari doa-doa alim ulama, para nahdliyin, bahkan organisasi islam lainnya serta masyarakat non muslim turut mendoakan agar NU menuju peradaban kebangkitan yang lebih baik.

Berseliweran istilah Barokah Raksasa. Jika ditelaah lebih dalam, memang sebelum hari perayaan hingga akhir. Banyak masyarakat yang mendapat berkahnya. Pedagang kecil di area gelora, meningkatnya antusias masyarakat menggunakan transportasi umum dan ojek online menuju gelora, penjual merchandise, hingga banyaknya liputan media, wartawan, jurnalis, mereka mendapat berkah dari acara ini.

Sejarah awal berdirinya Nahdlatul Ulama

Nahdlatul Ulama merupakan organisasi terbesar yang telah berkiprah di Indonesia bahkan dunia. Musyawarah terjadi pada tanggal 31 Januari 1926, yang diadakan bersama para kyai dari Jawa dan Madura. Musyawarah itu menghasilkan lahirnya organisasi Nahdlatul Ulama yang dipimpin oleh K.H.Hasyim Asy'ari. Seorang kiai yang dijuluki Hadratussyaikh (maha guru).

Tujuan didirikannya organisasi NU pada saat itu karena untuk membentuk sistem kemasyarakatan islam. Nahdlatul Ulama sendiri diartikan (kebangkitan ulama). Ajaran NU menganut pada madzhab Syafi'i, meskipun tetap mengakui 3 madzhab lainnya yaitu, madzhab Hanafi, madzhab Hambali, dan madzhab Maliki. Namun mayoritas jemaah NU lebih cenderung berlandaskan madzhab Syafi'i.

NU lahir dari daerah pedesaan, hingga sampai saat ini doktrin telah melekat pada diri NU bahwa organisasi ini berbasis islam tradisional. Meskipun demikian, PBNU maupun para Nahdliyin tetap berjuang mengembangkan agar NU tetap mengikuti perkembangan zaman. Hingga saat ini NU telah kuat melewati masa penjajahan, masa kemerdekaan, reformasi, dan saat ini tengah berada di gempuran era digital.

Kiprah NU dalam bidang pendidikan dan budaya

Sejak awal NU sudah hadir secara orisinil di lingkungan pesantren, inilah peran penting dimana perkembangan NU dalam dunia pendidikan sangat memiliki andil. Melalui pendirian pesantren di wilayah lain, madrasah, universitas yang berbasis NU. Pendidikan karakter juga dimulai sejak berdirinya wadah ini. Baik dalam kegiatan formal maupun informal, akademis maupun non akademis. Bukan hanya belajar mengenai ibadah saja, faktanya sudah banyak pemuda NU yang berhasil menorehkan prestasinya.

LP Ma'arif NU mengirim pelajar SMK Ma'arif NU Yogyakarta, yang telah berhasil menjuarai ajang perlombaan World Science Environment and Engineering Competition pada tanggal 17-20 Juni 2021. Untuk itu Nahdlatul Ulama memandang bahwa pemerataan pendidikan NU akan jadi permanen agar terciptanya pendidikan yang lebih terukur.

Semakin berkembangnya teknologi yang pesat, bahkan nyaris budaya Indonesia mulai hilang karena masyarakatnya mengikuti tren kebarat-baratan. Hal ini menjadi tugas penting supaya NU bisa memainkan perannya untuk melestarikan budaya nusantara. Dakwah melalui media sosial sudah banyak ditemui, berdirinya pesantren yang lebih modern di berbagai wilayah, semakin berkembangnya pencak silat yang berada dibawah naungan badan otonom Nahdlatul Ulama yang dikenal dengan Pagar Nusa memiliki tujuan agar budaya pencak silat tetap lestari.

Indonesia Merdeka dalam peran Nahdlatul Ulama

Miris rasanya jika kita melupakan peran NU pada masa kemerdekaan. Sebagai bentuk perlawanan terhadap kolonial Belanda yang mencoba menjajah kembali Indonesia, K.H.Hasyim Asy'ari mendeklarasikan "Resolusi Jihad" bersama dengan ulama lainnya. Deklarasi itu ditujukan guna mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Sumber Foto : nu.or.id

Mengutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, berikut isi dari teks fatwa Resolusi Jihad.

Bismillahirrochmanir Rochim Resoloesi :

Rapat besar wakil-wakil daerah (Konsoel2) Perhimpoenan Nahdlatoel Oelama

seloeroeh Djawa-Madoera pada tanggal 21-22 October 1945 di Soerabaja.

Mendengar :

Bahwa di tiap-tiap Daerah di seloeroeh Djawa-Madoera ternjata betapa besarnja hasrat Oemmat Islam dan ‘Alim Oelama di tempatnja masing-masing oentoek mempertahankan dan menegakkan AGAMA, KEDAOELATAN NEGARA REPOEBLIK INDONESIA MERDEKA.

Menimbang :

a. Bahwa oentoek mempertahankan dan menegakkan Negara Repoeblik Indonesia menurut hoekoem Agama Islam, termasoek sebagai satoe kewadjiban bagi tiap2 orang Islam.

b. Bahwa di Indonesia ini warga negaranja adalah sebagian besar terdiri dari Oemmat Islam.

Mengingat:

Bahwa oleh fihak Belanda (NICA) dan Djepang jang datang dan berada di sini telah banjak sekali didjalankan kedjahatan dan kekedjaman jang menganggoe ketentraman oemoem.

Bahwa semoea jang dilakoekan oleh mereka itu dengan maksoed melanggar kedaoelatan Negara Repoeblik Indonesia dan Agama, dan ingin kembali mendjadjah di sini maka beberapa tempat telah terdjadi pertempoeran jang mengorbankan beberapa banjak djiwa manoesia.

Bahwa di dalam menghadapai sekalian kedjadian2 itoe perloe mendapat perintah dan toentoenan jang njata dari Pemerintah Repoeblik Indonesia jang sesoeai dengan kedjadian terseboet.

Memoetoeskan :

Memohon dengan sangat kepada Pemerintah Repoeblik Indonesia soepaja menentoekan soeatoe sikap dan tindakan jang njata serta sepadan terhadap oesaha2 jang akan membahajakan Kemerdekaan dan Agama dan Negara Indonesia teroetama terhadap fihak Belanda dan kaki tangannja.

Seoapaja memerintahkan melandjoetkan perdjoeangan bersifat “sabilillah” oentoek tegaknja Negara Repoeblik Indonesia Merdeka dan Agama Islam.

Soerabaja, 22 Oktober 1945

NAHDLATOELOELAMA

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image