Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Perekonomian Indonesia di Tahun 2022

Bisnis | Tuesday, 07 Feb 2023, 20:35 WIB

PEREKONOMIAN INDONESIA.

MASALAH EKONOMI DI INDONESIA.

Saat ini ekonomi global dinilai sedang tidak baik-baik saja. Hal itu terlihat dari proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang mengalami koreksi ke bawah. Untuk tahun 2022, proyeksi dari World Economic Outlook IMF hanya 3,2 persen dan tahun depan pertumbuhan ekonomi dunia juga diperkirakan akan semakin melemah di angka 2,7 persen. Dengan inflasi yang cenderung tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang menurun, ini memberikan sinyal bahwa situasi ekonomi dunia cukup tertekan.

Dalam Konferensi Pers APBN Kita yang digelar pada 11 Oktober 2022 yang lalu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan penerimaan pajak hingga September 2022 mencapai Rp1.310,5 triliun (88,3 persen dari target). Mayoritas jenis pajak juga menunjukkan kinerja yang baik, di mana beberapa diantaranya sudah hampir mendekati target 100 persen dari pagu.

“Masalah pangan, masalah pupuk, masalah energi menjadi sangat terpengaruh. Makin memperparah disrupsi sisi supply dan tekanan inflasi,” ungkap Menkeu saat menjadi narasumber Leaders Talk Series #2 yang diselenggarakan PLN secara daring, Rabu (26/10). Harga yang meningkat dari sisi pangan, energi, dan lainnya menimbulkan inflasi yang tinggi di berbagai negara terutama negara maju. Amerika, Eropa, dan Jepang bahkan saat ini mencapai inflasi tertingginya dalam 4 dekade terakhir.

Meski demikian, Menkeu menambahkan bahwa di bulan September 2022 ini pertumbuhan penerimaan pajak hanya 28 persen. Angka ini terbilang cukup tinggi, namun jika dibandingkan dengan empat bulan terakhir levelnya tergolong rendah. Menurut Menkeu, tren yang menurun ini juga patut untuk diwaspadai. Potensi risiko juga perlu diantisipasi dan dimitigasi untuk menjaga peran APBN 2022 yang waspada, antisipatif, dan responsif dalam menghadapi ancaman dan risiko global yang tidak pasti.

USAHA PEMERINTAH MENGATASI MASALAH EKONOMI.

Program Pemerintah di tahun 2021 secara khusus dilakukan pada program penanganan kemiskinan ekstrem di 35 kabupaten/kota di 7 provinsi dengan dua program melalui kartu sembako 3 bulan dan bantuan desa 3 bulan. Sejalan dengan itu, akan dilakukan program Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada tahun 2022 untuk menangani 212 kabupaten/kota. “Pemerintah menargetkan untuk tingkat kemiskinan ekstrem pada tahun 2022 turun 3% - 3,5% dan kemiskinan turun ke 9,2% - 9,17%” ujar Menko Airlangga.

Pada tahun 2022 telah dialokasikan anggaran Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) untuk penanganan pandemi bidang kesehatan dan perlindungan kepada masyarakat sebesar Rp414 triliun. Anggaran bidang kesehatan sebesar Rp117,9 triliun, perlindungan masyarakat Rp154,8 tirliun, dan penguatan pemulihan ekonomi Rp141,4 triliun. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia (APBN) tahun 2022 telah diupayakan Pemerintah untuk mendorong kebangkitan ekonomi nasional dan mendukung reformasi struktural. Selain itu, APBN tahun 2022 juga akan fokus pada penanganan pandemi, sehingga APBN menjadi instrumen untuk menjaga pemulihan ekonomi Indonesia sekaligus mendukung keberlanjutan program penanganan Covid-19.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image