Kenakalan Remaja
Edukasi | 2023-02-07 20:25:54Kenakalan remaja yaitu perilaku menyimpang dari norma-norma hukum perdana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan diri sendiri.
Menurut Kartono ilmuan sosiologi, “Kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Juvenile Delinguency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.”
Jenis-Jenis Kenakalan Remaja
Menurut Sunarwiyati S (1985) kenakalan remaja ini di bagi menjadi 3, yakni :
1.Kenakalan biasa
Contohnya: Membolos sekolah, suka berkelahi, suka keluyuran, pergi rumah tanpa pamit dan sebagainya.
2.Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan
Contohnya : Seperti mengendarai sepera motor tanpa SIM, mengambil barang orang tanpa ijin atau mencuri.
3.Kenakalan khusus
Contohnya : Hubungan seks diluar nikah, pemerkosaan dan lain sebagainya dan Seperti penyalahgunaan narkotika.
Faktor Penyebab Kenakalan Remaja
Faktor Internal
1.Krisis Identitas
Perubahan sosiologis maupun biologis pada remaja yang memungkinkan dimana akan terjadinya dua bentuk integrasi. Yang pertama terbentuknya perasaan akan konsistensi di dalam kehidupannya.lalu ke dua, tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja ini bisa terjadi karena gagal mencapai di masa integrasi yang kedua.
2. Kontrol Diri Yang Lemah
Remaja yang tidak dapat mengerti dan tidak bisa membedakan tingkah laku yang baik dengan yang tidak baik dapat terseret pada perilaku “nakal” Tapi bagi para remaja yang sudah mengetahui suatu perbedaan kedua tingkah laku tadi, tetapi tidak dapat mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor Eksternal
Kenakalan remaja bisa terjadi karena faktor ekternal seperti keluarga yang kurang harmonis maupun juga perceraian orangtua, Kurangnya komunikasi antar anggota keluarga atau perselisihan diantara anggota keluarga juga dapat memicu perilaku negatif pada remaja.
Akibat pendidikan yang salah pada keluarga, Misalnya: Tidak memberikan pendidikan agama, Terlalu memanjakan anak, maupun juga penolakan terhadap eksistensi anak, juga bisa menyebabkan terjadinya kenakalan remaja.
Contoh kenakalan remaja saat ini
Aksi kekerasan dan tawuran kelompok remaja yang menamai dirinya 'gangster' kian meresahkan warga Kota Surabaya belakangan ini.
Aksi sekelompok remaja yang konvoi sambil menenteng senjata tajam itu kerap ditemui ketika malam hari. Belakangan mereka terlibat tawuran, penyerangan pos satpam perumahan di Kenjeran, serta penyerangan warung kopi di bilangan Keputih Surabaya yang menyebabkan korban luka.
Cara mencegah kenakalan remaja
1. Tanamkan Nilai-nilai Baik Sejak Dini
Tidak hanya kemampuan akademisnya, orang tua juga perlu memperhatikan perkembangan karakter dan spiritualitas anak. Ajarkan pada anak mengenai nilai-nilai agama dan norma yang baik sedari kecil. Contohnya seperti sopan santun, harus saling menolong dan menghargai, tidak melakukan kekerasan atau merugikan orang lain, dan lain-lain.
2. Beri tahu Konsekuensinya
Ketika anak remaja melakukan kenakalan, jangan membentak atau memberikan hukuman fisik. Perilaku buruk apa pun memang tidak bisa diterima. Bila mereka menyontek, berkelahi atau bertengkar dengan temannya, bermain game seharian dan melupakan belajar, biarkan mereka menanggung akibat dari perilakunya tersebut dan memperbaikinya.
3. Jaga Komunikasi Tetap Terbuka
Di tengah kesibukan ibu, ayah, dan juga anak remaja, usahakanlah untuk memiliki waktu berkualitas bersama. Entah itu nonton film bersama, makan malam bersama, dan lain-lain. Dengan begitu, orangtua bisa membangun hubungan yang dekat dengan anak, sehingga ibu dan ayah bisa memahami anak lebih dekat, serta mengetahui perasaan ataupun permasalahan yang sedang dirasakan oleh anak.
4. Dorong Anak untuk Mengikuti Kegiatan Positif
Tidak hanya baik untuk perkembangan kemampuan anak, melakukan kegiatan positif seperti olahraga, hobi, aktivitas keagamaan, dan lain-lain, juga bisa menghindarkan anak dari lingkungan pergaulan yang buruk. Selain itu, mendorong anak mengikuti kegiatan positif juga akan memungkinkan anak memiliki komunitas dan merasa diterima, sehingga kecil kemungkinannya ia akan terlibat dalam kenakalan remaja.
5. Bersikap Tegas
Bila anak remaja ibu membuat masalah, baik di rumah, sekolah, organisasi dan lain-lain, ibu tetap harus bertindak tegas dengan memberikan hukuman. Menindaklanjuti perilaku anak dengan hukuman yang ibu tetapkan, akan membantu anak remaja ibu memahami bahwa mereka tidak bisa lolos, dari konsekuensi akibat perilaku buruk dan perbuatan salah mereka. Berilah hukuman yang sewajarnya sambil memberitahu harapan ibu agar mereka bisa memperbaiki perilakunya tersebut.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.