Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alamanda Chorra

Pendidikan di Indonesia Masih Bermasalah

Pendidikan dan Literasi | Tuesday, 07 Feb 2023, 19:19 WIB
https://th.bing.com/th/id/R.9b6d3c3c302bdd24d116f9b106331dec?rik=tZq%2bGuqgpIFgoQ&riu=http%3a%2f%2f3.bp.blogspot.com%2f-395E817_Mg4%2fUcZJWVy3WlI%2fAAAAAAAAATQ%2f57YXDs7lS9E%2fs1600%2fmasalah%2bpendidikan%2bdi%2bindonesia.jpg&ehk=dyBsEKcn3uGpF2PeHyZNq7JAkcmdxdjLRCj5MXns9Yc%3d&risl=&pid=ImgRaw&r=0

Berbagai kalangan dalam budaya Indonesia kerap dan terang-terangan menekankan pentingnya pendidikan. Mencermati keadaan pendidikan di Indonesia, para pakar pendidikan maupun pelajar, mahasiswa, pelajar itu sendiri, dan masyarakat Indonesia pada umumnya memiliki berbagai pertanyaan, pendapat, kritik, masukan, dan ide-ide baru.

Sekarang Pendidikan di indonesia di zaman yang sudah modern ini sudah semakin berkembang. mulai dari gedung sekolah yang sudah bertingkat sampai fasilitas yang serba modern. tapi bagaimana dengan keadaan pendidikan di pelosok negeri kita indonesia?apakah sama dengan pendidikan di kota kota besar?

Berbagai masalah pendidikan Indonesia diangkat, termasuk kurikulum yang ketat dan terlalu rumit, penggunaan pendidikan untuk tujuan politik atau kekuasaan, dan rendahnya kualitas pengetahuan siswa. Faktor lain adalah pikiran dan jiwa anak-anak tidak cukup berkembang untuk mencegah perkelahian antar pelajar, penggunaan dan peredaran narkoba di antara mereka, dan kejahatan yang dilakukan pelajar. Topik-topik kurikulum pendidikan seni, keterampilan, dan agama terus diteliti, bersama dengan banyak aspek lainnya.

Kebanyakan daerah yang tidak bisa atau sulit merasakan pendidikan biasanya terdapat di daerah pelosok Indonesia seperti di Papua, NTB, NTT, dan daerah-daerah lainnya. Sangat miris sekali jika kita menyadari bagaimana keadaan Pendidikan di Indonesia khususnya di daerah pedalaman yang jauh dari Kota.

Beberapa Permasalahan Pendidikan di Indonesia yang Masih Ada Sampai Saat InI

·       Kurangnya ketersediaan dana pendidikan

Ketika membahas seputar dana, bukan hanya biaya pendidikan di lembaga formal maupun informal. Biaya untuk membayar properti dan fasilitas seperti buku, alat tulis, seragam, dan transportasi juga termasuk ke dalamnya. Tak hanya itu, bagi kalangan yang mengalami kesulitan ekonomi, mereka lebih memilih bekerja untuk memenuhi biaya hidup yang semakin tinggi ketimbang meneruskan pendidikan.

·       Minimnya bahan belajar mengajar

Permasalahan pendidikan di Indonesia yang berikutnya adalah kurangnya bahan belajar mengajar. Demi meningkatkan kualitas belajar, murid sudah sepatutnya memperoleh buku pelajaran atau lembar latihan soal. Tidak adanya perpustakaan atau bahan belajar gratis juga dapat menghambat proses pembelajaran. Seharusnya, bantuan berupa bahan belajar diberikan lebih banyak ke wilayah-wilayah yang dengan masyarakat kurang mampu.

·       Rendahnya kualitas tenaga pendidik

Kualitas tenaga pendidik yang rendah menjadi salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia. Tidak semua guru mampu mengajar materi yang sesuai kompetensi masing-masing. Menurut Global Education Monitoring (GEM) Report 2016 oleh UNESCO, pendidikan di Indonesia menempati urutan ke-10 dan urutan terakhir untuk kualitas guru dari 14 negara berkembang.

·       Tidak tersedia fasilitas yang memadai

Terakhir adalah permasalahan pendidikan di Indonesia terkait fasilitas. Fasilitas yang dimaksud mencakup ruang belajar dengan segala isinya. Tidak hanya harus lengkap, fasilitas juga harus memadai. Beberapa contoh fasilitas pendidikan yang perlu disediakan, misalnya, papan tulis, meja, kursi, perkakas laboratorium, atau alat elektronik. Bayangkan jika fasilitas tersebut rusak, pasti akan mengganggu proses belajar mengajar.

Secara garis besar ada dua solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, yaitu:

1. Solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan.

2. Solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa.

opini

Solusi yang dapat saya berikan mungkin yang paling pertama yang harus dibenahi pada sisi pemerintah. Seharusnya pemerintah lebih peduli terhadap masalah pendidikan yang ada di Indonesia dan menangani dengan serius masalah pendidikan dipelosok – pelosok negeri Indonesia ini, serta pemberian alokasi dana untuk pendidikan pada daerah yang lebih merata karena dengan adanya alokasi dana bisa membuat keadaan pendidikan menjadi lebih baik lagi.

Saya berharap, agar pendidikan di Indonesia di pelosok –pelosok menjadi lebih berkembang sehingga pendidikan di pelosok – pelosok bisa sama dengan yang ada di kota, dengan itu semakin banyaknya sumber daya manusia yang berpendidikan, sehingga Indonesia tidak harus lagi menggunakan tenaga asing tetapi menggunakan tenaga ahli dari Indonesia sendiri dengan demikian Indonesia akan jauh lebih maju dan menjadi Negara yang maju bukan berkembang.

APAKAH SAMPAI SAAT INI MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA SEPENUHNYA TERATASI?

Sampai saat ini masalah pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya teratasi. Tentu hal ini menjadi suatu hal yang teramat disayangkan karena kualitas pendidikan merupakan salah satu penentu dalam meningkatkan sumber daya manusia nasional. Dengan rendahnya kualitas sumber daya manusia tentu akan membuat perkembangan suatu Negara menjadi terhambat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image