Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image HeryWibowo

Mengapa Kita Bisa Begitu Lalai dan Malas Melakukan Hal-Hal Terpenting dalam Hidup Kita?

Eduaksi | Thursday, 02 Feb 2023, 10:26 WIB

Sudah terlalu banyak nasehat yang mengatakan kepada kita bahwa lalai dan malas adalah sumber kehancuran, bagi seluruh dimensi dan aspek kehidupan. Namun tetap saja, Sebagian besar dari kita, masih selalu dan terlalu sering lalai dan malas terhadap hal-hal terpenting bagi kehidupan kita, baik kehidupan dunia apalagi kehidupan akhirat.

Maka tulisan ini tentu bukan untuk menggurui, melainkan sama-sama mengingatkan satu dengan yang lainnya, mengingat manusia adalah tempatnya khilaf dan lupa. Upaya saling mengingatkan, diyakani adalah aktivitas yang sangat bermanfaat, karena pada satu kondisi, seorang individu dapat lebih baik dari yang lainnya, dan pada kondisi lain justru ia perlu ditolong oleh yang lainnya. Kehidupan adalah seperti roda pedati yang berputar, maka tugas sesama manusia, adalah membantu mengingatkan, atau bahwa mendorongkan roda tersebut, agar jangan terlalu lama dibawah.

Apa yang membuat individu lalai dan malas?

1. Berpikir jangka pendek, dengan mengejar kesenangan singkat dan instan (instan pleasure). Akhirnya, individu kurang memperhatikan maslahat jangka panjang. Dalam hal ini individu terlena dengan hal-hal yang menurutnya bisa membahagiakan dirinya secara instan dan cepat

2. Kurang ilmu, terkait apa yang dapat diraih di masa depan, ketika yang bersangkutan terus menerus mengerjakan kebajikan

3. Tidak menyadari bahwa hidup di dunia itu singkat, dan manusia akan segera pindah ke alam selanjutnya

4. Kurang ilmu terkait apa yang sebenarnya sangat penting bagi dirinya, hidupnya, keluarganya dan masa depannya.

5. Salah diagnosis terhadap apa yang sebetulnya mampu membahagiakannya secara hakiki. Ia kurang berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya mampu benar-benar membuatnya bahagia.

6. Terbiasa malas untuk segala urusan dalam kehidupannya, ataupun terbiasa dilayani selama ini untuk beragam kebutuhan hidupnya.

Sehingga tidak ada kata lain selain ajakan untuk mulai belajar, belajar dan belajar

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image