Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image indo Xe

Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah 100 Jutaan Layak Dibeli Saat Ini!

Teknologi | Monday, 30 Jan 2023, 17:07 WIB

Rekomendasi mobil bekas dibawah 100 juta tidak bisa diabaikan

Dengan budget pas-pasan di bawah Rp 100 jutaan, membeli mobil baru jadi masalah besar. Namun jika Anda bekerja keras untuk berburu model-model berikut, Anda masih bisa memilih yang tahan lama dan murah. Berikut ini rekomendasi mobil bekas dibawah 100 jutaan yang tidak bisa diabaikan:

Honda Jazz i-DSI 2004: Rp 80 juta

Toyota Vios sedan 2012: 91 juta

Mitsubishi Mirage 2012: Rp 83 juta

Mazda 2 2012: Rp 99 juta

Daihatsu Gran Max blind Van 2016: Rp 83 juta

Nissan Serena 2012: Rp 98 juta

Toyota Agya 2014: Rp 80 juta

Nissan Grand Livina 2013: Rp 98 juta

Honda Brio 2017: Rp 99 juta

Datsun Go 2015: Rp 75 juta

Daihatsu Ayla 2015: Rp 88 juta

Suzuki Splash 2011: Rp 78 juta

>>> Baca juga Bandingkan Calya Vs Avanza

Catatan saat membeli mobil bekas murah

Kendaraan sudah lama tidak beroperasi, mobil bekas menjalankan taksi, kendaraan terkena kerusakan air, kebanjiran, atau kecelakaan, ... adalah jenis mobil yang perlu diperhatikan dan harus dihindari oleh pembeli mobil bekas.

Kendaraan terkena kerusakan air

Mobil yang pernah kena air dan kebanjiran merupakan salah satu mobil bekas yang “tabu” saat dibeli. Dengan mobil bekas yang pernah kebanjiran, air bisa masuk ke bagian interior dan mempengaruhi banyak detail interior, terutama sistem kelistrikan di dalam mobil.

Mobil yang terkena air adalah mobil yang tergenang air di intake udara mesin sehingga menyebabkan mesin mati. Saat ini, jika pengemudi dengan sengaja menyalakan kembali mesin, air dapat tersedot lebih dalam sehingga menyebabkan kerusakan mesin yang serius. Kalaupun diperbaiki, mobil bisa beroperasi normal kembali, namun kestabilan dan keawetan mesin tidak akan sama lagi.

Mobil mengalami kecelakaan

Mobil yang tertabrak dan rusak akibat kecelakaan memang sudah diperbaiki, namun tidak terjamin dari segi keamanan dan nilai guna. Setiap kali modifikasi mobil sangat mempengaruhi daya tahan kendaraan. Belum lagi sulit untuk menilai apakah suku cadang dan komponennya asli atau tidak.

Mobil digunakan untuk menjalankan taksi

Mobil yang menjalankan layanan taksi, persewaan mobil tanpa sopir, mobil kontrak, dll., sering ditawarkan untuk dijual kembali dengan harga 10%-40% lebih murah daripada mobil untuk penggunaan pribadi. Kendaraan ini sering beroperasi dengan frekuensi tinggi, dengan sedikit perawatan seperti mobil pribadi. Oleh karena itu, mobil cepat mengalami degradasi, terutama pada sistem mesin, AC, dan girboks. Untuk menghindari mata pembeli, ada yang dipugar dengan hati-hati, speedometer diputar ulang.

Mobil sudah lama menganggur

Anda tidak menyangka mobil yang kurang digunakan akan awet. Mobil yang tidak aktif, sering tergeletak di garasi atau di tempat parkir rentan terhadap usia harapan hidup. Mobil yang jarang dipakai sering menghasilkan jamur, detail kolong mobil mudah berkarat. Oleh karena itu, Anda harus hati-hati mengamati dan mengevaluasi kualitas mobil yang kurang aktif untuk memiliki rencana pembelian yang wajar.

Mobil tanpa SIM pemilik dan dokumen legal

Sudah banyak kasus sengketa mobil akibat salah membeli mobil tanpa surat-surat pemilik. Kendaraan yang tidak memiliki dokumen untuk membuktikan asal usulnya, biasanya mobil yang dicuri pemiliknya atau mobil yang ditipu untuk dijual.

Mobil bekas dengan harga miring

Jika Anda menemukan bahwa mobil yang ingin Anda beli ternyata sangat murah dibandingkan dengan harga pasaran, Anda harus mengajukan pertanyaan dan mempelajari serta mengevaluasi dengan tenang sebelum melanjutkan untuk menegosiasikan harga.

Nah, itulah rekomendasi mobil bekas dibawah 100 jutaan serta catatan saat membeli mobil bekas murah. Semoga bermanfaat bagi yang berminat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image