Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image UCare Indonesia

Hak dan Kewajiban Anak Kepada Orangtua

Agama | Monday, 23 Jan 2023, 11:53 WIB
sumber gambar: freepik.com

Penciptaan manusia telah diatur sedemikian rupa oleh Dzat Yang Maha Menciptakan lagi Maha Kuasa, Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan begitu adil dan sebaik-baiknya.

Dalam Al-Quran, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, artinya: “Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita. dari air mani, apabila dipancarkan. Dan bahwasanya Dialah yang menetapkan kejadian yang lain (kebangkitan sesudah mati),” (QS An-Najm, 53: 45-47)

Dalam ayat lain juga disebutkan: “Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” (QS As-Sajdah, 32: 7-9)

Berdasarkan Qur’an Asy-Syifaa’ Hafalan Terjemah & Tajwid Berwarna Metode Tikrar mengkaji tentang penciptaan manusia artinya bicara tentang salah satu keajaiban dan tanda kebesaran Allah Ta’ala. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Musaddad dalam Shahih Al Bukhari, sejak pertama kali sperma memasuki rahim, kejadiannya telah direkam oleh seorang malaikat yang diutus Allah Swt untuk menjaganya. Semua takdirnya ditetapkan setelah berbentuk janin, dari mulai jenis kelamin, kebahagiaan dan kesedihan, rezeki, hingga ajalnya. Seseorang yang sudah memahami takdirnya tidak akan merasa khawatir karena semua ini adalah ujian keimanan.

Untuk memperoleh keturunan yang baik dan sehat maka orang tua sudah mengemban amanah dan tanggung jawab kepada calon anaknya meskipun masih dalam kandungan. Dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah saw. menyampaikan bahwa sesungguhnya, setiap anak memiliki hak atas orang tuanya. Salah satunya adalah hak untuk dijaga kesehatannya.

Oleh karena itu, agar anak sehat, ada sejumlah hal yang wajib diperhatikan dan diaplikasikan oleh orang tua terhadap anaknya, yaitu (1) pengajaran agama sesuai masa pertumbuhannya, (2) penjagaan dari aneka macam penyakit, termasuk mengenali indikasi (tanda-tandanya); dan (3) pendidikan duniawi, dalam hal ini ilmu kesehatan dan ilmu gizi. (Syekh Musthafa Al 'Adawy, Fikih Pendidikan Anak)

Selain diberikan hak pemahaman tentang kesehatan dan tumbuh kembangnya, anak juga berhak untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya melaksanakan perintah Allah Swt dan menjauhi laranganNya.

Islam sangat memperhatikan pendidikan, khususnya untuk anak. Tujuan utama mendidik anak adalah agar kelak dia menjadi hamba yang taat terhadap perintah Allah Swt. Di antara perintah Allah Swt. yang utama adalah shalat. Dalam pendidikan, agar anak mau melaksanakan shalat, Abu Dawud meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Suruhlah anak kalian shalat pada usia tujuh tahun. Pukullah jika dia tidak mau melaksanakannya ketika usia sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidurnya."

Setelah diberikan hak pengasuhan, pendidikan, kesehatan, dan bekal pengajaran untuk menguatkan akidah dan keimanannya. Maka seorang anak bertanggung jawab untuk senantiasa memuliakan kedua orang tua. Bahkan, Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang Maha Agung menempatkan keridhaan-Nya pada ridha orang tua. Orang tua memiliki kedudukan mulia dan terhormat, terutama dalam hati orang beriman.

Namun lain halnya dalam perkara akidah, berdasarkan pemaparan Abu Ja'far dalam Tafsir Ath Thabari, jika orang tua yang tidak beriman mengajaknya pada kesyirikan, maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala melarang seorang anak untuk menurutinya sekalipun orang tua itu memaksa atau bahkan mengancam. Meski demikian, Allah Swt. memerintahkan orang yang beriman untuk tetap berbuat baik kepada keduanya.

Karenanya sebagai anak, mari kita terus rawat cinta dan rasa bakti kepada orangtua baik yang masih hidup atau pun yang sudah tiada. Senantiasakanlah mendoakan kebaikan dan berlemah lembut dalam memperlakukan orangtua. Karena bagaimanapun, orangtua berhak mendapatkan bakti dan cinta dari anaknya. Salah satu bakti anak kepada orangtua yang telah tiada seperti sedekah atas nama orangtua.

Semoga kita dimampukan untuk berbakti dan membahagiakan orang tua baik ketika masih hidup, ataupun saat telah tiada.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image