Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Annisa Rosyidah

Mengambil Teladan dari Empat Perempuan Lintas Zaman (Bagian 1)

Agama | Monday, 23 Jan 2023, 10:19 WIB

Perempuan adalah sosok yang banyak mengalami ketidakadilan sepanjang peradaban dunia berjalan. Alasan itu pula yang menyebabkan Allah SWT menurunkan kitab suci dan mengutus para nabi ke dunia. Nabi Muhammad SAW diakui sebagai the real feminist sebab langkah revolusionernya untuk memanusiakan perempuan.

Awalnya perempuan adalah kelompok yang tertindas dan menempati golongan kedua dalam tatanan masyarakat. Kodrat perempuan pun dikembalikan oleh Rasulullah sebagaimana manusia umumnya, yakni setara dengan laki-laki bahkan memiliki derajad kemuliaan lebih dibandingkan laki-laki.

Menurut salah satu riwayat dari Hakim menyebutkan tentang perempuan yang dirindukan surga bahkan menjadi pemimpinnya di sana. Siapa saja para perempuan yang dimaksud?

Asiyah putri Muzahhim

Gambar diambil dari Republika pada 4 September 2021

Asiyah lebih dikenal sebagai istri dari Ramses II yang bergelar Firaun. Asiyah berperan besar dalam kelangsungan hidup Musa sejak bayi sampai dewasa. Allah SWT memberikan pertolongan terhadap keluarga Musa melalui tangan Asiyah tanpa sadar pada awalnya.

Berawal dari bayi dalam peti yang ditemukan di pemandian istana, Asiyah langsung tertarik untuk mengadopsinya. Asiyah bahkan berani mengambil sikap bertentangan dengan kebijakan suaminya untuk tidak menyisakan seorang pun bayi laki-laki Israil.

Pertumbuhan Musa dan pendidikan istana yang dienyam olehnya adalah berkah Asiyah meski dalam perjalanannya Ramses II terlihat jelas mendiskriminasi perlakuan terhadap Musa. Namun semua itu tidak berarti ketika kasih sayang Asiyah yang adil terhadap Musa sama seperti kepada anak kandungnya yang lain.

Peristiwa heroik Asiyah yang terpenting adalah pertarungan nabi Musa as. dengan para ahli sihir. Pasca kekalahan para ahli sihir dalam pergulatan aksi sulap untuk mempertaruhkan kebenaran dan keyakinan, Asiyah muncul di sana. Di hadapan para ahli sihir yang tengah sedih dan berkecil hati akibat kalah dalam pertempuran tersebut, Asiyah memberikan pidato untuk membesarkan hati mereka.

Kesempatan tersebut digunakan untuk mengajak masuk dan meyakini ajaran tauhid. Asiyah juga mengumumkan keimanannya terhadap ajaran tauhid dan resmi menjadi pengikut nabi Musa as. Pengaruh ibu suri Mesir tersebut tidak luntur meski telah berumur. Para ahli sihir tersebut yang awalnya bersikap berseberangan dengan nabi Musa as. berbalik menjadi pengikut nabi Musa as. dan mengikuti arahan Asiyah.

Akibat peristiwa tersebut, Asiyah yang masuk usia renta harus mengambil resiko terberat dalam hidupnya. Raja Mesir yang kala itu telah berganti memberi hukuman untuk memasukkan Asiyah ke penjara bawah tanah dan tidak memberinya makanan minuman. Asiyah tutup usia di tempat tersebut akibat menahan lapar dalam keadaan tempat yang tidak layak bagi manusia untuk tinggal di sana.

Maryam putri Imron

Gambar diambil dari Republika pada 21 April 2022

Keluarga Maryam adalah pemeluk agama nabi Musa as yang taat. Pengabdian ayah Maryam, Imron bersama kakak laki-lakinya, nabiyullah Zakaria as terhadap Masjid al-Quds, Palestina tidaklah kecil. Ujian yang sama diberikan oleh Allah SWT kepada dua bersaudara dan masing-masing pasangan yakni belum dikaruniai keturunan dalam waktu lama.

Hana, istri Imran, adalah wanita tegar dan kukuh keimanan. Begitu pula halnya dengan Al-Isya, istri nabi Zakaria as, yang menjadi ipar Hana. Fitnah dan tuduhan buruk selalu terarah kepada dua pasangan ini. Tuhan memberikan kutukan berupa mandulnya kedua wanita tersebut sehingga baik Imran maupun Zakaria as. tidak begitu digubris dakwahnya di antara jajaran tokoh al-Quds.

Begitu khusuk doa yang senantiasa dipanjatkan oleh Hana sehingga Allah SWT mengabulkan keinginannya. Ketika mengandung. Hana bernadzar akan mempersembahkan bayi dalam kandungannya sebagai pengabdi di al-Quds. Perlu diketahui, semua pengabdi agama tauhid di al-Quds adalah laki-laki. Sedangkan Hana yakin sepenuh hati tanpa keraguan sedikitpun bahwa bayi yang dikandungnya akan dirahmati Allah SWT dengan keinginan baiknya sebagai wujud syukur tersebut, yakni mengkaruniainya bayi laki-laki penerus perjuangan Imron.

Ketergesaan nadzar tersebut dijawab oleh Allah SWT dengan lahirnya Maryam dari rahim Hana, bayi perempuan cantik yang membuat kecewa pasutri tersebut pada awalnya. Takdir ini seakan ingin ditampakkan oleh Allah SWT terhadap pasutri ini bahwa nadzar tetaplah nadzar yang wajib ditunaikan. Poin pentingnya adalah mendobrak tradisi al-Quds yang mengambil pengabdi dari kalangan remaja laki-laki saja. Allah SWT seakan ingin membangkitkan kesetaraan laki-laki dan perempuan melalui Imran dan Maryam.

Maryam menjalani kehidupannya di bawah pendidikan pamannya, nabi Zakaria as. Maryam menjadi perempuan yang taat terhadap ajaran tauhid bahkan Allah SWT turut mendidik dan merahmati hidupnya. Keberkahan sekaligus ujian yang diterima Maryam adalah menjadi seorang ibu tanpa menikah dan menjalani hubungan suami istri. Lahirnya Isa selain membahagiakan juga turut memberi kegetiran akibat fitnah yang ditudingkan kepadanya sebagai wanita pezina.

Allah SWT tidak terima atas perlakuan keji warga al-quds terhadap ibu dan anak tersebut. Allah SWT menganugerahkan mukjizat yang terkenal yakni Isa yang masih bayi dapat berbicara. Isa yang dalam gendongan Maryam meluruskan fitnah tentang ibunya sebagai wanita suci, keajaiban kelahirannya, dan tanggung jawabnya sebagai rasul di masa depan.

Bersambung

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image