Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image aulia syahidah

The Story Of Mount Sibayak

Curhat | Saturday, 21 Jan 2023, 16:22 WIB

Gunung Sibayak yang memiliki ketinggian 2.212 MDPL terletak di kabupaten Karo ,Sumatra Utara, gunung ini berada di sekitar 50 kilometer barat daya kota Medan biasanya orang Karo menyebutnya gunung Sibayak dengan sebutan ”gunung raja”.

Gunung Sibayak juga salah satu gunung destinasi terfavorit bagi masyarakat yang berada di wilayah Medan dan sekitarnya.

Saya pernah menuliskan sebuah plening saya untuk mendaki ke gunung tersebut, walau rasanya sulit ,tapi bagi saya ga ada yang gak mungkin selagi kita ada keinginan untuk mencapainya.

Pada tanggal 3 Januari 2022 tahun kemarin saya berhasil menceklis plening saya untuk bisa hiking ke Sibayak mountain. Dengan waktu tempuh 3 jam untuk bisa sampai ke puncak, dan itu adalah salah satu perjalanan terpanjang yang pernah saya tempuh dengan berjalan kaki. Bagi para pendaki pemula seperti saya mountain Sibayak adalah gunung yang sangat cocok buat pendakian. Kala itu jalur pendakian baru saja di guyur dengan air hujan ,sehingga perjalan lumayan licin untuk bisa sampai ke puncak , tak sedikit ujian yang saya dapatkan ketika di tengah tengah perjalanan, perjalanan yang cukup menantang dengan jalan setapak melalui hutan belantara tropis dan tebing curam, yang saya temui di samping kanan kiri saya, dengan udara berkabut yang sangat dingin yang mencekam tubuh saya, jalanan yang semakin terjal, bebatuan, penuh liku liku, rasa takut yang tiba-tiba muncul, detak jantung yang tak beraturan, sesak nafas , rasa ingin menangis yang tak tertahan, Entahlah seakan segala rasa bercampur menjadi satu. Tapi apakah perjalanan itu cukup sampai disini.....

Tentu tidak... !!

Separuh perjalan sudah hampir saya lewati, tak sedikit perasaan yang tiba-tiba terlintas di bena saya " Akankah saya berhasil Melawati semua ini" ? Dengan segala harap Saya hanya bisa pasrah kepada Allah, apapun yang terjadi nantinya saya kembalikan semua hanya kepadan-Nya.

Setelah beberapa jam saya Lalui, dengan berbagai ujian yang luar biasa. Tiba-tiba segala rasa itu sirna seketika, seakan kaki yang tadinya ingin patah,encok, tangan yang sedikit terluka terkena benturan batu, kembali sehat seperti tidak ada perjalanan sebelumnya, ketika melihat pesona alam yang luar biasa indahnya, air jernih yang mengalir deras ditengah tengah perjalanan, panorama yang tersebar tiada henti disepanjang pendakian menuju puncak, mengingatkan akan kebesaran sang pencita.

Tak sedikit pendaki lain yang saya temui, kecuali mereka saling menegur sapa satu sama lain, menampakkan jiwa- jiwa persaudaraan walau saling tak kenal satu sama lain.

Ketika saya sudah berada dipuncak, saya banyak merenung, terharu, merasa tak percaya saya bisa melewati ini semua, seakan akan saya sedang berada dalam mimpi, tapi kali ini adalah nyata.

Sungguh banyak hikmah dan pelajaran yang bisa saya ambil dari perjalanan ini, Mendaki gunung mengajarkan kita semua bahwa tidak ada kehidupan yang mulus dan lurus tanpa adanya tantangan didalamnya, mengubah sebuah karakter diri menjadi lebih kuat, berani, tanggung jawab dan pantang menyerah itu juga hal terpenting yang bisa dijadikan sebuah pelajaran, menambah relasi dengan orang baru serta menambah pengalaman baru. Selain itu kita dapat mengetahui sifat asli seorang temen ketika sedang mendaki, apakah dia setia Atau malah meninggalkan kita disaat kita kesusahan.

Katahuilah ......

" Ga ada kesuksesan yang besar yang dimulai dari mimpi yang besar,

Tiada perjuangan yang sia-sia, kita bisa mencapai apa yang kita inginkan, selagi ada kemauan dalam diri kita, jangan pernah untuk membatasi diri. kita istimewa di jalan kita masing masing.

Soo ......perjuangan yang luar biasa pasti akan meghasilkan sebuah hasil yang luar biasa pula. Sama halnya dengan orang sukses, dibalik kesuksesan mereka pasti ada sebuah pengorbanan yang luar biasa.

Kita juga bisa mengubah sebuah impian menjadi sebuah kenyataan, terlebih dengan sebuah usaha dan doa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image