Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image humas ump

Guru Besar UMP Edukasi Permainan Tradisional Latto-latto

Edukasi | Sunday, 15 Jan 2023, 12:32 WIB
Guru Besar UMP Edukasi Permainan Tradisional Latto-latto

Guru Besar Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat bertajuk Edukasi Permainan Tradisional Lato-Lato Bagaimana Peran Orang Tua dan Sekolah serta Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.

Guru Besar Prof. Dr. Sukirno, M.Pd bersama tim yakni Dr. Yudha Febrianta, M.Or., AIFO., Irfan Fatkhurohman, M.Pd., dan Tri Yuliansyah Bintaro, M.Pd.. melakukan edukasi sebelum acara Latto Latto Competition di lakukan di Halaman Gedung Kantor Pusat Kampus 1 Ahmad Dahlan UMP, Minggu (15/1/2023).

Acara Competition Latto latto dengan kategori pelajar, Umum, dan Freestyle itu juga dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Drs Joko Wiyono M Si.

Dalam pemaparannya Guru Besar Prof. Dr. Sukirno, M.Pd mengatakan, tujuan pengabdian pada masyarakat ini untuk mengedukasi masyarakat khususnaya anak-anak peserta lomba lato-lato agar bermanfaat dan tidak membahayakan keselamatan pemainnya.

“Semoga dengan adanya edukasi ini bisa membawa manfaat bagi masyarakat luas dalam memainkan lato-lato yang benar dan tidak membahayakan bagi para pemainnya,” jelasnya.

Sementara itu Rektor UMP Asoc. Prof. Dr. Jebul Suroso mengatakan, latto latto saat ini sedang tren dan tidak bisa dicegah, yang bisa dilakukan adalah bagaimana perguruan tinggi itu memberikan pesan edukasi kepada mereka supaya latto latto tetap menyenangkan, sehat dan aman.

“Itu menjadi salah satu alternatif dari sekian permainan yang mengabungkan psikomotorik, afektif dan knowledge. Harapannya dengan hadirnya latto latto itu orang tergerak banyak alternatif permainan dari pada segedar main game atau gadget,” jelasnya.

Mengurangi anak-anak bermain gadget

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Drs Joko Wiyono M Si mengatakan pihaknya tidak akan melarang permainan latto latto tersebut.

“Sampai saat ini saya belum sampai melarang adanya permainan latto latto. Karena saya yakin guru-guru kami juga sudah paham betul. Saya juga yakin siswa yang ada di Banyumas memahami itu,” jelasnya.

Lebih lanjut, Joko Wiyono mengatakan permainan latto latto ini memiliki unsur belajarnya, seperti kognitif, afektif, dan psikomotorik.

“Yang terpenting dalam permainan latto latto itu ada pengawasan, yaitu untuk proposi tempat dan juga penggunaanya. Paling tidak dengan permainan latto latto ini bisa mengurangi anak-anak bermain gadget,” pungkasnya. (tgr)

Artikel lengkap bisa diakses DI SINI

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image