Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Reza Pratama

Peran Komunikasi Bagi Mahasiswa

Pendidikan dan Literasi | 2023-01-13 14:18:38

A.Latar belakang

Komunikasi adalah cara penyampaian atau penerimaan pesan dari komunikator kepada audiens sehingga pesan dapat dimaksud dan dipahami. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berinteraksi satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Arsjad dan Mukti U.S (1993:23) “kemampuan berkomunikasi adalah kemampuan mengucapkan kalimat-kalimat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, perasaan dan gagasan”.Berkomunikasi juga merupakan suatu aktivitas yang dilakukan setiap hari untuk dapat mengomunikasikan ide, gagasan, maupun pendapat kepada orang lain”.

Menurut Mulyana (2008:3) “komunikasi didefinisikan sebagai proses melalui prilaku verbal dan non verbal. Suatu prilaku dapat disebut komunikasi jika dilakukan dua orang atau lebih. Frase dua orang atau lebih perelu ditekankan, karena Sebagian literature menyebutnya sebagai istilah komunikasi intrapersonal”. Komunikasi verbal sendiri digunakan dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Lambang verbal bahasa merupakan gambaran pencapaian manusia. Ada aturan untuk setiap bahasa yaitu fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis. Sedangkan komunikasi nonverbal sendiri adalah suatu proses dimana pesan pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal adalah gerakan tubuh, bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata, penggunaan pakaian, potongan rambut, simbol, serta cara berbicara seperti, intonasi,tekanan, kualitas suara, gaya emosional, dan gaya bicara.

Dalam proses komunikasi seseorang akan mengalami proses berfikir untuk mengungkapkan ide dan gagasan secara luas. Proses berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan factor pengembangan berfikir,berdasarkan pengalaman yang mendasarinya. Pengalaman tersebut dapat diperoleh dari pengamatan,membaca menyimak dan diskusi. Dengan menguasai seni berkomunikasi kita akan dapat mengontrol alur pikiran, mampu memfokuskan diri serta tidak mudah lupa, juga akan dapat berfikir secara logis dan tertata dengan baik. Ketika itu kita akan mampu meyakinkan seseorang dengan pemikiran-pemikiran dan memberikan pengaruh kepada mereka.

Pada saat ini mahasiswa terkadang masih mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan fenomena yang sering terjadi saat ini adalah mahasiswa biasanya masih takut berbicara kepada orang lain atau masih mengalami demam pannggung , adaptasi lingkungan yang kurang baik, dan bisa saja seseseorang mengalami emosi yang tidak terkendali hingga menyebabkan depresi karena kurangnya teman.

Maka dari itu salah satu cara mengatasinya adalah pertama mencari teman yang baik agar membantu kita lebih percaya diri. Saat kita sudah mendapat teman yang baik maka kita harus belajar dan memperhatikan sekitar agar bisa berkomunikasi dengan baik dan juga bisa mengikuti berbagai pelatihan berkomunikasi agar memperlancar hal tersebut. Setelah itu sebaiknya mengikuti berbagai organisasi untuk melatih cara berkomunikasi yang baik dan mendapatkan banyak teman dan pengalaman yang baru agar lebih percaya diri lagi kedepannya.

B.pembahasan

peran komunikasi dalam pendidikan

Efek komunikasi terhadap pendidikan yakni bukan hanya apa yang dibicarakannya, tetapi bagaimana mengemukakannya. Hal ini berkaitan dengan masalah bahasa dan pengucapan bahasa teersebut. Kemampuan komunikasi ini sangat penting dalam kegiatan pembelajaran, karena dengan berbicara siswa bisa mengungkapkan ide dan gagasannya sendiri dan siswa merasa dilibatkan dalam proses pembelajaran tersebut.

Menurut Inah N (2013:176) “peran komunikasi sangat penting sebagai pengawasan , sosial learning, dan sebagai penyampaian informasi”. Fungsi pengawasan ini berupa peringatan dan kontrol maupun kegiatan persuasif. Pengawasan dan kontrol ini dapat dilakukan sebagai aktifitas untuk menghindari hal yang tidak diinginkan dan contohnya adalah pemberian peringatan bahaya narkoba yang dilakukan melalui media massa dan ditunjukkan kepada para pelajar dan kepada masyarakat. Juga melakukan sosial learning dan Pendidikan sosial kepada semua orang.

Fungsi ini memberikan suatu pencerahan terhadap masyarakat dimana komunikasi itu berlangsung. Fungsi ini juga merupakan proses penyampaian informasi kepada masyarakat luas dan umumnya disampaikan kepada peserta didik dalam hal penyampaian pesan yang berupa materi yang relevan dengan tujuan sebagai instruksional Pendidikan. Selanjutnya tujuan komunikasi dalam Pendidikan adalah sebagai saran untuk meyampaikan informasi tentang materi pelajaran yang akan diajarkan, agar materi dapat dipahami dan dimengerti dan apa yang ingin disampaikan tercapai.

Bagaimana menyalurkan ide dalam berkomunikasi

Berbicara merupakan keterampilan berbahasa untuk mengungkapkan suatu gagasan atau ide dan juga serta perasaan secara lisan sebagai proses komunikasi kepada orang lain. Dengan demikian Taringan (2008:16) mengatakan bahwa “berbicara adalah suatu alat sebagai cara untuk mengomunikasikan suatu gagasan yang dikembangkan dan disusun sesuai kebutuhan pendengar atau penyimak.

Dalam menyalurkan ide atau solusi harus ada si pengirim dan penerima. Dan dalam menyalurkan ide harus dicari ide yang terbaik agar mencapai tujuan yang diinginkan tahap-tahapnya adalah (1) Ide dilakukan oleh pengirim, (2) Perumusan yaitu dalam perumusan ide pengirim dilakukan melalui kata-kata (3) Penyaluran yaitu bisa dilakukan dengan cara lisan, tertulis, symbol, maupun isyarat. (4) Tindakan yaitu adalah apa yang harus dilaksanakan, (5) Pengertian yaitu kata-kata pengirim dalam perumusan tadi dan dijadikan ide oleh penerima.

Menurut Hyang,oh su,( 2018:5)”Ucapan menentukan kesan pertama”. Banyak kasus Ketika kesan pertama seseorang turun karena ucapannya. Maka dari itu kita bisa dapat kesan posiif atau negatif dari ucapan kita tergantung dari cara bicara seseorang, Bahasa tubuh dan kelancaran dalam berbicara. Maka dari itu kita harus berusaha untuk mendapatkan kesan pertama yang baik saat bertemu seseorang Cara terbaik untuk menciptakan kesan yang baik adalah dengan menjadi diri sendiri. Saat berhadapan dengan orang baru, mungkin kita perlu beradaptasi dan menyesuaikan diri. Tapi ini bukan alasan untuk tidak menjadi diri sendiri. Tetap percaya diri akan membantu kita untuk membangun kepercayaan, dan mendapatkan rasa hormat dan membangun integritas. Menurut (hyang,oh su,2018:9) “ucapan mencerminkan keadaan seseorang apa adanya”. Kita dapat tau apakah seseorang itu berbicara logis atau tidak hanya dengan berbicara sebentar denganya

Penyebab Takut Berkomunikasi

Menurut (hyang,oh su,2018:23)”Rasa percaya diri yang kuat adalah hal utama untuk bisa pandai berbicara”. Kita juga harus bebas dari rasa rendah diri atau luka yang membuat kita tidak berani berbicara kepada orang lain. Dengan demikian, kita dapat berbicara dengan sorot mata tajam dan menyentuh hati pendengar. inilah yang membuat kita diakui sebagai ahli berbicara secara tegas, lugas, dan jelas. Menurut (hyang,oh su,2018:24) “jika kita lebih banyak tau dari pada audiens, mereka akan berhenti menilai dan mulai memasang telinga”. Saat kita menguasai apa yang akan kita saampaikan, maka audiens akan mendengarkan dan melihat dengan seksama dengan sorot mata yang lembut dan bukan dengan tatapan yang menghakimi. Mempelajari apa yang akan kita sampaikan akan mempermudah kita dalam berbicara.

C. Daftar pustaka

Hyang,O.S.2018.Bicara Itu Ada Seninya

Jakarta : Bhuana Ilmu Populer

Henry G.T. 1985. Berbicara: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung : Penerbit Angkasa

Renaldy N.2019.keterampilan berbicara presenter

Surakarta : universitas sebelas Maret

Fitriansyah, F. 2018. Efek Komunikasi Massa Pada Khalayak (Studi Deskriptif Pengguna Media Sosial dalam Membentuk Perilaku Remaja

Cakrawala-Jurnal Humaniora, Vol.18 No. 2, September 2018

https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala/article/viewFile/4228/2588

Inah, E. N. 2013. Peranan komunikasi dalam pendidikan

Al-TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan, Vol. 6, No. 1, Januari – Juni 2013

https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=peranan+komunikasi+dalam+p endidikan&btnG=#d=gs_qabs&t=1672312821753&u=%23p%3DU7BC86ilx9cJ

Kusumawati, T. I. (2019). Komunikasi verbal dan nonverbal

Al-Irsyad: Jurnal Pendidikan dan Konseling, Vol. 6, No. 2 , 2019

http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/al-irsyad/article/viewFile/6618/2912

Tambunan, N. 2018. Pengaruh komunikasi massa terhadap audiens

JURNAL SIMBOLIKA: Research and Learning in Communication Study, Vol. 4, No. 1, 2018

https://www.ojs.uma.ac.id/index.php/simbolika/article/view/1475

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image