Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Java Moreno Alfiyan

Peranan Psikologi Komunikasi dalam Memahami Motivasi Kerja Karyawan di OZ Radio Jakarta

Eduaksi | Monday, 09 Jan 2023, 22:45 WIB

Pada sekarang ini, komposisi generasi Z telah meningkat dalam dunia kerja seiring berjalannya waktu, yang diikuti dengan generasi X dan Y dalam dunia tersebut. Generasi tersebut telah berkembang mulai dari babby boomers, generasi X (tahun 1961-1980), generasi Y (tahun 1990-1995), dan generasi Z (tahun 1995-2010). Komposisi pembagian kelompok tersebut telah didasarkan pada beberapa hal kesamaan yaitu tahun lahir, tempat tinggal, serta kejadian yang mempengaruhi secara besar kehidupan mereka (Putra et al., 2016). Perbedaan generasi di atas terbentuk karena adanya pemahaman dasar mengenai pengelompokan generasi. Ditambah lagi para pakar telah beropini bahwa pembentukan generasi tersebut disebabkan adanya suatu kejadian yang sangat penting ketimbang dengan tahun lahirnya mereka. Berdasarkan pemaparan tersebut didapatkan bahwa 2 hal penting yang mempengaruhi pemaparan tersebut yaitu faktor demografi dan sosiologis, dimana faktor sosiologis merupakan faktor yang paling mempengaruhi hal tersebut (Parry & Urwin, 2011). Salah satu perbedaan yang mencolok antara generasi Y dan Z ialah adanya keahlian dalam penggunaan gadget di usia muda dan penggunaan media sosial yang lebih tinggi dalam kegiatan berkomunikasi satu sama lain. Kendati demikian, generasi Z mudah mengalami demotivasi atau runtuhnya keinginan untuk semangat, dan rendahnya gairah dalam dunia kerja dibandingkan generasi X dan Y. Oleh karena itu, tidak sedikit perusahaan yang mengeluhkan betapa mudahnya karyawan dari generasi Z untuk resign. Ada tiga prioritas yang dilihat oleh generasi Z di tempatnya bekerja, yaitu (1) asuransi kesehatan sebesar 70%; (2) gaji yang kompetitif sebesar 63%; dan (3) atasan yang respect terhadap mereka, sebanyak 61%. Ini berbeda dengan kecenderungan rata-rata semua generasi. Lebih lanjut, perbedaan dalam generasi di ruang lingkup kerja merupakan salah satu hal yang berpotensi menjadi permasalahan terutama karena adanya gap di lingkungan tersebut. Hal tersebut selaras dengan beberapa penelitian bahwa generasi yang paling muda tidak dapat melakukan sosialisasi dengan baik karena adanya jarak antara generasi paling tua dengan generasi paling muda. Adanya gap tersebut secara tidak langsung akan berimplikasi pada ketidakharmonisan dan penurunan kinerja dari karyawan. OZ Radio Jakarta adalah salah satu perusahaan dibawah PT. Radio Suara Gema Pembangunan Utama dengan Channel Frekuensi 90,8 FM (Rentang wilayah siaran Jabodetabek). Perusahaan ini merupakan tempat di mana peneliti menjalankan kuliah kerja lapangan / magang. OZ Radio Jakarta memiliki 40 karyawan serta 20 anak magang secara keseluruhan, database karyawan per Desember 2021 tercatat sebanyak 23 karyawan adalah anak muda / generasi Z. Berdasarkan pengamatan peneliti, anak muda atau generasi Z menyukai hal yang instan, individualis, kurang bersosialisasi, dan malas dengan aturan. Peneliti memandang fenomena ini perlu diteliti karena jika mereka kesulitan beradaptasi, mereka akan terdemotivasi dan kurang bergairah dalam bekerja. Mereka perlu diarahkan, didengar, dan mendapatkan umpan balik (feedback) dari para mentor dan atasan sehingga kualitas hubungan yang baik dapat dibangun. Dengan demikian, karyawan beserta anak magang generasi Z di OZ Radio Jakarta akan lebih termotivasi dalam bekerja. Selain itu, psikologi komunikasi merupakan salah satu ilmu yang memiliki pendalaman dari aspek psikologi. Melalui peranan psikologi komunikasi inilah yang ingin dilakukan peneliti untuk mengubah sikap karyawan yang mengalami demotivasi dalam bekerja sehingga peneliti dapat memahami motivasi kerja terhadap karyawan generasi Z di OZ Radio Jakarta. Berdasarkan hal yang sudah dijelaskan maka penelitian ini hadir untuk mengetahui peran psikologi komunikasi dalam memahami motivasi kerja karyawan generasi Z di Oz Radio Jakarta dan mengetahui hambatan motivasi kerja pada karyawan generasi Z di Oz Radio Jakarta. Selanjutnya, penelitian ini dapat diharapakan dapat memberikan berbagai manfaat menjadi salah satu bahan masukan dalam melengkapi keputusan dalam kajian di bidang humas, serta menjadi salah satu sumber informasi bagi pihak terkait. TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teoritis Atribution Theory Teori ini merupakan salah satu teori yang menjelaskan latar belakang perilaku yang dilakukan oleh seseoarang (Darwati, 2015). Untuk bidang psikologi komunikasi, istilah atribusi berkaitan dengan proses dalam melihat pola perilaku di sisi motif, maksud dan karakateristik orang tersebut (Baron & Bryne, 1979). Penelitian ini menggunakan teori atribusi untuk mengetahui penyebab pola perilaku kerja karyawan generasi Z sehingga peneliti dapat menyimpulkan motif dan maksud dengan melihat pola perilaku pada kinerja karyawan generasi Z di OZ Radio Jakarta. Expectancy Theory Pendekatan teori ini menyampaikan bagaimana orang itu termotivasi. Setiap manusia akan terdorong dalam melakukan berbagai hal demi mencapai tujuannya yang dianggapnya berharga (Koonz, 1989). Teori tersebut digunakan peneliti untuk mengidentifikasi kebutuhan atau hasil yang diharapkan oleh karyawan generasi Z yang membuat mereka termotivasi dalam bekerja di OZ Radio Jakarta. Menurut pandangan peneliti, dampak motivasi kerja yang timbul kemungkinan memiliki arti bahwa generasi Z menilai apa yang dilakukannya dapat membantu mereka mencapai kebutuhan atau hasil yang diharapkan. Motivation Hygiene Theory Teori ini memiliki sebutan teori dua faktor yang terfokus pada berbagai sumber motivasi yang memiliki kaitan dengan proses kerja. Ditambah lagi, teori ini dapat menggambarkan bentuk kepuasan dan ketidakpuasan kerja dari faktor yang pastinya telah pasti berbeda, yaitu faktor pemeliharaan atau motivasi (Herzberg, 2005). Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menggunakan teori ini untuk mengetahui faktor-faktor motivasional (faktor pemuas) dan hygiene (faktor ketidakpuasan) pada karyawan generasi Z OZ Radio Jakarta. Teori Kebutuhan Prestasi Teori ini menggambarkan bahwa ketika seseorang memiliki hal yang ia ingin capai maka akan berimplikasi pada perubahan perilaku yang menuju pada pemenuhan kebutuhan demi mencapai tujuan tersebut. Inti dalam pembahasan ini ialah adanya proses adaptasi dengan lingkungan kelompok demi pemenuhan kebutuhan seseorang. Ditambah lagi adanya proses pembelajaran ini mendorong untuk frekuensi yang diberikan dalam kegiatan ini akan lebih tinggi (Gibson, James L., John M. Ivancevich & Donnelly, 2007). Landasan Konseptual Psikologi Komunikasi Psikologi komunikasi merupakan suatu ilmu yang menggambarkan, memprediksi, serta mengendalikan suatu kejadian yang berulang (perilaku) dan mental melalui proses komunikasi. Melalui proses psikologi komunikasi tersebut, didapatkan pembelajaran dalam kegiatan komunikasi antar individu melalui berbagai sudut pandang psikologi atau perspektif demi mencapai kegiatan komunikasi yang baik. Motivasi Motivasi merupakan salah satu kata yang berakar dari kata movere dan memiliki arti dorogan atau kekuatan yang dapat berimplikasi pada Tindakan atau perbuahan. Dimana motivasi tersebut dapat dilihat sebagai bentuk kesuksesan seseorang melalui berbagai aspek kehidupan seseorang, terutama melalui adanya kemauan dan kemampuan yang kuat (Terry, 2008). Kinerja Karyawan Kata istilah kinerja merupakan suatu hal yang berkaitan dengan kata performance. Dimana berbagai faktor dapat mempengaruhi kinerja karyawan tersebut seperti skill, persepsi peranan, dan dorongan dalam diri orang tersebut. Sementara itu, proses penilaian kinerja sendiri salah satu bagian penting untuk mengindentifikasi kualitas kerja karyawan yang dimiliki perusahaan. Sehingga, tujuan diterapkan penilaian kinerja tersebut ialah dapat melihat keunggulan serta kelemahan dari pekerja dan dapat mendorong karyawan agar dapat lebih baik lagi dari sebelumnya. Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi merupakan aspek yang menekankan pada bidang organisasi, dengan sistem yang lebih baik serta berkomunikasi untuk mencapai tujuan yang sama (Everett, 2005). (Bonnington et al., 2013) memberikan gambaran bahwa komunikasi organisasi lebih berkaitan dengan hal operasional, dimana memiliki relasi dengan sarana manajemen koordinasi sumber utama dan sumber daya manusia berdasarkan pembagian tugasnya. METODE PENELITIAN Jenis dan Pendekatan Penelitian Peneliti menerapkan konsep interpretif dikarenakan penelitian ini berusaha melihat penggambaran mengenai peristiwa sosial atau budaya bergantung pada keadaan yang ada untuk diteliti. Interpretif akhirnya akan melahirkan pendekatan kualitatif. Sementara itu, jenis penelitian termasuk penelitian kualitatif deskriptif, yang menggunakan data dalam bentuk kata-kata dan gambar. Lebih lanjut, metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus karena penelitian yang akan dilakukan ini merupakan suatu gejala yang sedang berlangsung pada saat ini. Pada umumnya, studi kasus berkaitan dengan jawaban penelitian untuk pertanyaan “bagaimana” atau “kenapa” (Yin. Robert K, 2015). Berdasarkan penjelasan di atas, maka metode penelitian studi kasus ini digunakan untuk menjelaskan pertanyaan “how” dalam fokus penelitian. Pertanyaan tersebut sesuai dengan konsentrasi penelitian yang dilakukan peneliti yaitu : “Bagaimana peranan psikologi komunikasi dalam memahami motivasi kerja karyawan generasi Z di Oz Radio Jakarta?”. Sumber Data Menurut (Moleong, 2010), dalam penelitian kualitatif sendiri sumber data yang paling penting ialah bsuatu tindakan dan kata-kata dan tambahan melalui dokumen. Pada penelitian ini, untuk melengkapi data yang dibutuhkan peneliti menggunakan dua sumber dari data yang dimiliki yaitu primer dan sekunder. Data primer adalah merupakan proses pengambilan melalui wawancara, catatan lapangan, serta pengamatan (Sugiyono, 2015). Dalam penelitian ini sumber data primer yang digunakan diperoleh dari pihak karyawan generasi Z (dengan rentang tahun kelahiran antara tahun 1995 sampai dengan 2010) OZ Radio Jakarta. Sumber data sekunder sendiri ialah data yang berfungsi sebagai pendukung data primer melalui ineternet, studi kepustakaan, penelitian sebelumnya, dan buku. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan dalam m penelitian kualitatif ialah sebuah tindakan, kata-kata, dan tambahan seperti dokumen (Moleong, 2010). Dalam mendapatkan gambaran yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan, maka peneliti mengumpulkan data dengan cara sebagai berikut: Wawancara Secara Mendalam (Indepth Interview) Prosesnya menggunakan wawancara secara mendalam dengan karyawan generasi Z di OZ Radio Jakarta. Metode tersebut berfungsi agar mendapatkan kesimpulan mengenai motivasi kerja karyawan generasi Z dan apa saja faktor yang membuat mereka terdemotivasi dalam bekerja serta faktorfaktor mereka termotivasi dalam bekerja melalui pendekatan psikologi komunikasi. Observasi Sementara menurut (Rakhmat & Saraswati, 2013), observasi termasuk kedalam kegiatan pemilihan, pengubahan, dan pegodean berbagai kegiatan dan keadaan yang berkaitan dengan organisasi sesuai penelitian. Teknik observasi diterapkan guna menggambarkan kondisi karyawan generasi Z OZ Radio Jakartasaat bekerja di kantor dengan tujuan memahami motivasi kerja mereka melalui pendekatan psikologi komunikasi serta mengetahui apa saja faktor penyebab mereka termotivasi dan terdemotivasi dalam bekerja. Dokumentasi Sementara sumber data sekunder, peneliti menggunakan dokumentasi dari data perusahaan mengenai daftar nama karyawan generasi Z di OZ Radio Jakartayang menjadi objek penelitian. Berdasarkan gambaran di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam mengumpulkan data peneliti memerlukan alat atau instrumen pendukung seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada riset ini, peneliti menentukan subjek riset yakni karyawan OZ Radio Jakartayang telah bekerja minimal 1 tahun sebagai unit analisis yang diteliti. Hal yang berkaitan dengan perusahaan bersumber pada data dan dokumen rahasia perusahaan sebagai bentuk fokus penelitian peneliti. Dengan pendekatan psikologi komunikasi, peneliti dapat menguraikan dan menganalisis peristiwa sosial secara psikologis yang terjadi pada karyawan generasi Z di OZ Radio Jakartasehingga dapat memahami motivasi kerja mereka. Ilmu Psikologi disini digunakan untuk menganalisis aspek-aspek yang tercakup dalam proses komunikasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Peneliti, dampak yang muncul ketika Peneliti menerapkan psikologi komunikasi ialah: a. Terbentuknya pengertian Penerapan psikologi komunikasi akan membuat pengertian terhadap perilaku dan motivasi kerja karyawan generasi Z dan apa yang menjadi harapan mereka. Ungkapan dari Ahli Psikolog bahwa Ahli Psikolog berusaha menjadi pendengar yang baik agar memahami apa yang menjadi motivasi mereka dalam bekerja. Generasi Z adalah profesional ambisius yang mempunyai harapan tinggi untuk perusahaan atau tempat kerja mereka dan berkomitmen untuk karir mereka. Mereka ingin perusahaan tumbuh serta mempunyai sistem di mana mereka dapat menuntut proses pembinaan yang jelas dari atasan mereka. b. Timbulnya rasa senang Peran psikologi komunikasi dalam berkomunikasi dengan karyawan generasi Z dapat menimbulkan perasaan senang karena generasi Z sangat sadar terhadap kesehatan mentalnya untuk menjaga dinamika kerja mereka sehingga mereka merasa diperhatikan apa yang mereka alami serta efek lanjutan yang muncul juga cenderung positif. c. Terpengaruhinya sikap Peran psikologi komunikasi yang dilakukan dapat menghasilkan komunikasi yang menarik yang dapat mempengaruhi pemikiran, persepsi, sikap, dan perilaku mereka karyawan generasi Z di OZ Radio Jakartauntuk meningkatkan motivasi kerja mereka sesuai dengan persepsi. d. Munculnya tindakan yang diharapkan Peranan psikologi komunikasi pada akhirnya juga bisa membuat karyawan generasi Z melaksanakan apa yang dianggap sesuai oleh perusahaan dan perusahaan dapat mengetahui apa yang menjadi motivasi kerja mereka. Di lain sisi, atasan juga memberikan izin apabila mereka membutuhkan waktu cuti untuk sekedar rehat sejenak dari pekerjaan dan atasan siap membantu pekerjaannya selama karyawan mengajukan cuti guna mendukung mereka untuk kembali termotivasi dalam bekerja. Penerapan psikologi komunikasi secara tepat dalam memahami motivasi kerja karyawan generasi Z akan mampu meningkatkan efektivitas kerja. Motivasi dalam bekerja merupakan serangkaian faktor yang saling berafiliasi satu sama lain. Peneliti menggunakan teori atribusi oleh Fritz Heider adalah untuk memahami penyebab dibalik perilaku kerja karyawan. Pada psikologi komunikatif, sebutan atribusi mengacu pada tahap penyimpulan motif, niat, serta karakter seseorang dengan memeriksa pola perilaku yang tampak (Harjowiryono, 2019). Teori atribusi kaitannya dalam penelitian ini bahwa motivasi karyawan generasi Z dalam perilaku bekerjanya dipengaruhi oleh faktor internal serta eksternal, yang mana faktor internal dari individu mencakup kesadaran serta karakteristik sedangkan eksternal dari lingkungan dan tekanan situasi yang mempengaruhi individu. Dalam hal ini melalui atribusi Peneliti ingin mengetahui motif, tujuan dan karakteristik karyawan generasi Z di OZ Radio Jakartayang menjadi dorongan dalam diri mereka untuk bekerja, dengan melihat perilaku atau sikap bekerja mereka yang tampak selama berada di lingkungan kerja. Selama bekerja, sejumlah karyawan generasi Z di OZ Radio Jakarta menunjukkan semangat dan antusiasmenya dalam bekerja, terlihat dari kemampuan mereka dalam beradaptasi dengan cepat terhadap pekerjaannya yang berbeda dengan latar pendidikan untuk mendapatkan pengalaman lebih. Tingkat antusiasme tinggi dari beberapa pekerja generasi Z walaupun terdapat perbedaan latar belakang pendidikan dan pekerjaan adalah motivasi untuk mendapatkan pengalaman lebih. Walaupun memiliki motvasi tinggi, para pekerja tersebut tetap sempat mengalami demotivasi. Demotivasi yang dialami diakibatkan karena sering mendapat pekerjaan yang diluar tanggung jawabnya. Ketika mendapat pekerjaan yang diluar tanggung jawabnya, pekerja menjadi bingung untuk menyelesaikan pekerjaan yang diberikan atau mengerjakan sesuai tanggung jawabnya saja. Perasaan dilema terus-menerus terjadi sehingga pekerja merasa overthinking. Di samping mudahnya merasa demotivasi, karyawan OZ Radio Jakarta khususnya generasi Z juga lebih menyukai pekerjaan dengan jam kerja yang fleksibel. KESIMPULAN DAN SARAN Peranan psikologi komunikasi dalam memahami motivasi kerja karyawan generasi Z di OZ Radio Jakartasangat penting, karena memahami karakteristik personal atau kepribadian karyawan generasi Z serta memiliki dampak berupa terbentuknya pengertian, timbulnya perasaan senang, terpengaruhinya sikap dan munculnya tindakan yang diharapkan sehingga mampu meningkatkan efektivitas kerja. Diharapkan bagi perusahaan untuk menambah SDM agar beban kerja yang dirasakan oleh para karyawan berkurang dan dapat menambah motivasi agar semangat dalam bekerja dan menganggap faktor produksi yang paling krusial bagi perusahaan ialah SDM. Dibangunnya komunikasi antar karyawan dan atasan agar menambah kepercayaan untuk menunjukkan penghargaan kepada karyawan, dan memberikan keseimbangan kerja dan hidup di perusahaan. Dan terjalinnya emosi serta terbukanya interaksi antara atasan dan karyawan, sehingga meminimalisir gap pada perusahaan dan mampu menciptakan lingkungan kondusif dan positif pada perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Gibson, James L., John M. Ivancevich, J., & Donnelly, H. (2007). Organizations; Behavior, Structure, Process. Herzberg. (2005). The Motivation to Work Koonz, C. (1989). The Cultural Experience of the Turin Working Class, trans. Moleong, J. . (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Rakhmat, A., & Saraswati, E. (2013). Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Prinsip Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR). Feb Ub, 1–13. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Terry, G. R. (2008). Prinsip-prinsip manajemen. Yin. Robert K. (2015). Studi Kasus Desain & Metode.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image