Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Mahesa Rizieq Akbar

Bentuk Komunikasi Transendental yang Ideal Bagi Umat Beragama

Eduaksi | Saturday, 07 Jan 2023, 16:08 WIB

Arti komunikasi sendiri menurut bahasa yaitu communicare dari bahasa latin yang artinya menyampaikan adalah dan menurut istilah komunikasi adaah suatu interaksi komunikator seseorang atau lebih untuk menyampaikan pesan kepada komunikan.

Sedangkan komunikasi transedental adalah komunikasi dengan audiens atau komunikan yang gaib. Tegas nya, Komunikasi Transedental adalah komunikasi antar manusia dengan tuhannya dalam bidang agama, partisipannya yaitu manusia dan tuhan.

Komunikasi Transedental lebih sedikit dibahas dibanding bentuk komunikasi lainnya, padahal ilmu ini lebih penting daripada lainnya, walaupun komunikasi transedental tidak bisa di amati secara empiris, namun dapat mempengaruhi nasib baik dalam dunia dan akhirat.

Contoh Komunikasi Transedental Dalam Kehidupan Sehari-hari

Agama saya islam mengajarkan cara kita berkomunikasi kepada tuhan kita yaitu allah dengan cara beribadah yaitu dengan shalat, bersedakah, berdoa dan lainnya. Dalam perspektif islam, komunikasi transedental juga merupakan komunikasi islam.

Membaca al-quran adalah komunikasi dengan allah dengan mengetahui dan menjalankan perintah serta larangannya. Al quran adalah sumber utama ajaran islam. Dengan memahami isi al-quran kita akan mengetahui pesan-pesan dari allah dalam firmannya itu.

Shalat yang dilakukan dengan zikir dan doa sangat membantu menenagkan hati, jiwa dan raga sehingga gerak langkah hidup di dunia adalah atas dasar tutunan-Nyaharus yakin bahwa tutuntan dan perlindungan Allah SWT dapat membuat hidup penuh makna untuk bekal di dunia dan akhirat sebagai perujudan dari komunikasi transendental yangefektif atau dalam disiplin ilmu agama dikenal dengan jalan sufi atau jalan tasawuf.

.

Tasawuf secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha untuk menyucikan jiwa sesuci mungkin dalam usaha mendekatkan diri kepada Tuhan sehingga kehadiran-Nya senantiasa dirasakan secara sadar dalam kehidupan. Adapun tasawuf yang berkembang pada masa berikutnya sebagai suatu aliran (mazhab), maka sejauh hal itu tidak bertentangan dengan Islam dapat dikatakan positif (ijabi). Tapi apabila telah keluar dari prinsip-prinsip keislaman maka tasawuf tersebut menjadi mazhab yang negatif (salbi) (Hamka, 1992; 77).

Ada juga contoh lain komunikasi Transedental yaitu ziarah kubur karena komunikan yakni ahli kubur tidak terlihat dan juga kita berdoa kepada tuhan yang maha kuasa. Ziarah merupakan ibadah sunnah sebagaimana Nabi Muhammad SAW menganjurkan, “Dahulu aku melarang kalian untuk ziarah kubur, akan tetapi sekarang tampak bagiku bahwa ziarah kubur dapat melunakkan hati dan membuat air mata berlinang. Oleh karena itu ziarah lah kubur, tapi jangan ucapkan kata-kata yang buruk”. Ziarah bukan hanya mengunjungi makam atau melihat kuburan, namun juga ziarah memuat muhasabah seseorang, ibadah, mujahadah, pendekatan kepada Allah, mengingat kematian, mengingat Allah, dan berdoa kepada Allah untuk orang dalam kubur juga doa untuk peziarah sendiri. Ziarah diartikan sebagai media komunikasi transendental, karena di dalam melakukan ziarah memiliki ciri yang sama dengan komunikasi transendental, yaitu fenomenal atau kejadian menarik perhatian dan dapat ditangkap oleh indra, disadari artinya orang melakukan ziarah ia sadari dan kemauannya, individual atau berhubungan dengan manusia secara langsung dan berbeda dengan individu lainnya, implisit atau terkandung makna di dalam ziarah.

Pentingnya Komunikasi Transedental

Sebagian besar aktivitas keseharian manusia pasti akan ada komunikasi yang dilakukan karena manusia adalah makhluk sosial yang harus terkait dengan lingkungan sekitarnya. Komunikasi sebagai syarat bersosialisasi memiliki init, yaitu presepsi (deddy mulyana,2004). Dalam khaznah ilmu komunikasi yang melingkup kehidupan manusia dapat dibagi ke dalam empat kelompok (Deddy Mulyana,2004); komunikasi massa, komunikasi kelompok, komunikasi antarpesona (intra dan inter), komunikasi transedental.

Dari keempat itu, tiga diantaranya sering kita dengar pembahasannya kecuali komunikasi transedental memang tidak pernah dibahas secara luas.

Dalam komunikasi antara manusia dan penciptanya, Allah SWT. telah begitu banyak menebarkan ayat-ayatnya yang terbagi dalam dua bentuk:

1. Ayat quraniyah (Al-Qur'an) 2. Ayat kauniyah (alam semesta dan penciptaannya).

Dalam Al-Qur'an, sangat jelas digambarkan perintah serta larangan yang harus kita ikuti. Bila kita ingin disebut sebagai komunikan yang baik dalam komunikasi transendental, kita harus mempersepsikan secara akurat tanda dan simbol yang digariskan Allah SWT. dalam Al-Qur'an. Melengkapi tanda dan simbol tekstual dalam Al-Qur'an, Allah SWT. menghamparkan dunia dan alam raya untuk ditafakuri.

Sebagai partisipan komunikasi transedental yang efektif, tentunya hati akan mudah tensentuh melihat bulan dan bintang bertaburan pada malam hari karena maganggap itu sebagian kebesaran allah yang maha kuasa. Juga hati kita akan tergetar jika mendegar dan menyebut nama-nama allah. Apabila hati sudah benar-benar tersentuh, kita akan menitikkan air mata bahkan menangis tersedu mengingat betapa kecilnya kita sebagai manusia di hadapan-Nya.

Jadi komunikasi transedental itu sangat penting bagi kehidupan kita. Dengan kita berkomunikasi dengan tuhan hidup jadi penuh berkah dan selamat dalam dunia maupun akhirat serta hati, jiwa dan raga akan tenang. Dan ada pula cara berkomunkasi bisa dilakukan dengan mudah yaitu dengan cara sholat, berzikir, dan berdo'a serta ibadah lainnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image