Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ardhy Wicaksono

Komunikasi Transendental yang Idel Bagi Umat Beragama (Komunikasi antar Tuhan-Manusia)

Agama | Thursday, 05 Jan 2023, 15:26 WIB
Sumber Foto : romeltea.com

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator dengan komunikan melalui sebuah media yang menghasilkan efek dari definisi sederhana ini menimbulkan pertanyaan bagaimana menjalin komunikasi dengan Allah SWT dengan kasat mata tidak dapat dilihat hanya bisa diyakini dan dirasakan keberadaannya.

Dalam islam hubungan komunikasi manusia dengan tuhannya dibangun melalui sholat, dzikir, doa serta melalui ibadah-ibadah lain yang tujuannya untuk mendekatkan diri kepada tuhannya seperti melakukan ibadah haji melalui doa, manusia dapat melakukan komunikasi dengan Allah SWT tanpa hijab, tanpa tabir duniawi dan ragawi yang menghalangi.

Komunikasi transendental sejatinya merupakan basis keberadaan dari kondisi fitrah manusia sebagai mahkluk yang religius. Karna komunikasi ini berhubungan dengan paradigma iman. Iman tidak hanya menyediakan ruang bagi nalar, namun juga pada saat yang sama iman sering kali mengorbankan nalar masuk dalam dimensi keyakinan. Bukankah nalar pada tituk tertentu mempunyai titik kelemahan, minimal tidak dapat merangkum “Saya Religius”. Karena iman sebagai kepercayaan didalam bahasa agama yang dikatakan aqidah.

Unsur Komunikasi Transendental

Unsur-unsur transendental merupakan sumber atau komunikator, terdiri dari Allah SWT dan manusia. Dan ada pesan berupa ayat-ayat Allah SWT lewat Al-Qur’an dan doa, dzikir yang disampaikan manusia kepada Allah SWT. Salurannya yakni Al-Qur’an yang berfungsi menjadi saluran dari pesan-pesan Allah SWT dan saluran intra pribadi yang sifatnya abstak ketika manusia menyampaikan keluh kesahnya untuk Allah SWT. Penerima atau komunikasi pada dasarnya sama denga. sumber atau komunikator.

Maka dari itu efek dan umpan balik yang diharapkan dalam komunkasi transendental ini yaitu manusia sebagai hamba bisa melaksanakan apa yang diperintahkan untuk dilakukan dan menjauhi apa yang dilarang, selanjut manusia sebagai hamba yang memohon maka efek dan umpan balik yang diharapkan adalah keinginan terkabul serta mendapatkan ketenangan batin dalam kehidupan didunia bahkan harapan bisa menepati surga di akhirat.

Proses Komunikasi Transendental Manusia dan Tuhan

Kemudian ada yang nama nya proses komunikasi spiritual berawal dari Allah SWT, sebagai satu-satunya sumber dari segala sumber. Karna manusia diciptakan oleh Allah SWT untuk menjadi kholifah dimuka bumi, seperti firman-Nya kepada para malaikat “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang kholifah dimuka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa engkau hendak menjadikan (kholifah dibumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan menyucikan engkau?)”. Tuhan berfirman: “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Q.S. Al-Baqarah: 30).

Komunikasi Transendental Dalam Perspektif Psikologi sufi

Komunikasi transendental dilihat dari perspektif psikologi sufi merupakan eksitensi fitrah manusia dimuka bumi ini. Adanya ajian komunikasi transendental dalam pendekatan psikologi sufi berusaha untuk mengembangkan diri dengan kekuatan ilahai dalam hati, diri dan jiwa manusia dalam meluruskan prasangka.

Islam adalah agama yang membutuhkan kemurnian eksternal dan internal. Hal ini dapat dilihat, misalnya mengeratnya hubungan antar niat (aspek esoterik) dengan berbagai ibadah seperti wudhu, shalat dan ritual lainnya (aspek eksoteris). Tasawuf adalah salah satu cabang kajian Islam yang fokus perhatiannya dengan upaya penyucian batin manusia yang bisa membangkitkan semangat akhlak yang mulia. Menurut perspektif sufi, diyakini bahwa seseorang dapat mengikhlaskan dan menjaga sikap ibadahnya karena dapat merasakan kedekatannya dengan Allah SWT yang senantiasa mengawasi setiap langkahnya.

Kesimpulan

Dari kesimpulan ini menurut saya komunikasi transendental adalah komunikasi yang berlangsung antara diri kita dengan Tuhan-Allah SWT. Komunikasi transendetal dalam shalat dapat diibaratkan bahwa Tuhan adalah maha penerima (Komunikan), sedangkan pelaku adalah sebagai pengirim pesan (komunikator), sumbernya adalah dari para pelakunya atau kejadian yang dialami, medianya adalah shalat atau doa, efek adalah ketenangan jiwa yang kita dapatkan Sebagian contoh dan tanda-tanda lainnya yang tuhan kirim kepada kita. Komunikasi transendental dalam Islam dapat melalui berbagai macam media yang dikenal dengan ritual ibadah, baik ibadah wajib maupun ibadah sunnah. Ibadah yang berkesinambungan dilakukan dalam setiap hari antara lain: Shalat, berdoa dan dzikir. Shalat yang kita lakukan mestinya harus mampu menimbulkan kesadaran akan pendekatan kepada Allah SWT yang tidak ada hijab diantara seorang hamba dengan Tuhannya. Sehingga membuat shalat kita jauh lebih produktif sehingg tau fungsi yang sesungguhnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image