Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Siti Ulfiyatun Zumairoh

Proses Pembelajaran Sastra di Kelas XI IPS 1,2,3,4, dan 5 SMA Negeri 1 Juwana, Kabupaten Pati

Eduaksi | Wednesday, 28 Dec 2022, 23:07 WIB

Siti Ulfiyatun Zumairoh ( Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)

Dr. Evi Chamalah S.Pd,. M.Pd. ( Dosen UNISSULA)

Pembelajaran merupakan suatu proses dalam menghasilkan atau memperoleh ilmu serta pengetahuan dan sehingga dapat membentuk perilaku, sifat atau tingkah laku yang mencerminkan rasa percaya diri terhadap lingkungan sekitar. Pembelajaran juga dikatakan sebagai proses memberikan bimbingan atau bantuan kepada peserta didik dalam melakukan proses belajar. Dalam belajar tentunya banyak perbedaan, seperti adanya peserta didik yang mampu mencerna materi pelajaran, ada pula peserta didik yang lambah dalam mencerna materi pelajaran. Kedua perbedaan inilah yang menyebabkan guru mampu mengatur strategi dalam pembelajaran yang sesuai dengan keadaan setiap peserta didik.

Sastra merupakan suatu bentuk karya – karya yang dituangkan dalam bentuk tulisan, yang kemudian dapat dengan mudah untuk dipelajari khususnya oleh peserta didik. Dengan adanya pembelajaran sastra di sekolah – sekolah dapat menjadikan sastra lebih dikenal oleh kalangan masyarakat. Sastra juga sangat erat berhubungan dengan berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat dengan lingkungan sekitarnya, yang kemudian disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Fungsi sastra salah satunya adalah sebagai hiburan, dengan cara menyajikan keindahan serta imajinasi dari pengarang, tak hanya sebagai hiburan didalam sastra juga terdapat nilai atau pesan yang memotivasi bagi pembaca. Contohnya adalah sastra yang berbentuk puisi, drama, cerpen dan sebagainya.

Berhubungan dengan pembelajaran sastra di sekolah – sekolah, sebagai contohnya yaitu pembelajaran sastra pada SMA Negeri 1 Juwana. Di sekolah tersebut saya bertemu dengan salah satu guru bahasa Indonesia yang mengajar pada kelas XI IPS 1,2,3,4, dan 5. Guru tersebut bernama Bapak Faklurrozi, Beliau lahir pada tanggal 18 September 1985, dan beralamat di Jl. Pringgodani II Perum. Sukoharjo Indah RT 04, RW 07, Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati. Beliau menjadi guru bahasa Indonesia pada awal Januari 2013 sampai sekarang. Pada pembelajaran sastra di kelas yang beliau ajarkan menggunakan masih kurikulum K13. Materi sastra yang beliau ajarkan pada kelas XI adalah pada semester satu ada cerpen dan semester dua ada drama.

Cara mengajarkan sastra pada peserta didik adalah dengan cara guru harus memilih metode dan media pembelajaran untuk materi yang akan diajarkan pada peserta didik, dengan tujuan siswa dapat lebih mudah memahami materi yang sedang diajarkan oleh guru. Misalnya materi menulis cerpen, kita bisa memilih metode pembelajaran discovery learning dengan media storyboard, pada metode discovery learning ini dapat mendorong siswa untuk berimajinasi menumbuhkan kreativitas, mencari informasi dan mendorong siswa untuk belajar aktif. Sedangkan penggunaan media storyboard supaya siswa lebih mudah dalam membuat dan memahami alur sebuah cerita. Intinya yaitu dalam mengajarkan sastra guru terlebih dahulu memilih metode dan media yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

Metode dan media yang beliau gunakan adalah menggunakan metode discovery learning supaya siswa lebih aktif dan kreatif yang dipadukan media storyboard dengan menggunakan kata kunci disetiap gambarnya, dengan melihat gambar dan kata kunci, misal dalam pembelajaran cerpen, siswa lebih mudah mengembangkan kata kunci yang ada yang kemudian menyusun cerpen. Langkah – langkah dalam pembelajaran sastra yang beliau ajarkan adalah sebagai berikut, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok di berikan gambar dengan kata kunci, setiap gambar diacak, kemudian siswa mengurutkan gambar tersebut, setelah urutanya sesuai, siswa diminta membuat cerpen dengan mengembangkan kata kunci disetiap gambar sehingga menjadi cerita yang utuh.

Tujuan yang beliau harapkan dalam pembelajaran sastra adalah sesuai kompetensi yang ada yaitu siswa dapat menemukan nilai – nilai yang terkandung dan mengaplikasikannya serta siswa dapat membuat karya sastra dengan memperhatikan kaidah dan struktur yang ada. Dan tujuan pribadi beliau adalah siswa mau belajar dan memahaminya sehingga timbul rasa ingin tahu yang lebih dan akhirnya mau melestarikan dan mengembangkan sastra yang ada di Indonesia. Kesulitan yang beliau hadapi adalah adanya miskonsepsi atau kesalahpahaman dalam menghubungkan suatu konsep dengan konsep yang lain yang terjadi diantara siswa dan guru.

Pengalaman beliau saat mengajarkan sastra sangat banyak diantaranya adalah dari segi ilmu pembelajaran bahasa Indonesia terus berkembang, misalnya dari segi kurikulum yang awalnya beliau menggunakan KTSP, dan lanjut ke K13, dan sekarang akan berganti ke kurikulum merdeka, penggunaan PUEBI dan sekarang menggunakan EYD yang disempurnakan menjadi EYD edisi V. Dan dari segi social adalah banyaknya bertemu teman – teman baru, dan setiap tahunnya bertemu siswa – siswi dengan karakter yang berbeda – beda.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image