Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Akhlis Nastainul Firdaus

Pendidikan Karakter Cinta Lingkungan, Upaya Untuk Menyelamatkan Bumi

Eduaksi | Wednesday, 28 Dec 2022, 17:54 WIB

Pendidikan karakter adalah sarana bagi dunia pendidikan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan karakter di sekolah atau rumah, pendidikan karakter merupakan sarana untuk membentuk tiap pelaku pendidikan (murid dan guru). Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Pasal 1 UU sisdiknas tahun 2003 menyataan bahwa di antara tujuan pendidikan nasional adalah mengembngkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, keperibadian dan akhlak mulia.

Ilustrasi gambar (Shutterstock)
Ilustrasi gambar (Shutterstock)

Masalah lingkungan merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh seluruh dunia termasuk Indonesia. Fokus masalah ini muncul karena makin hari bumi yang kita anggap sebagai rumah kita ini makin tidak nyaman untuk ditinggali.

Saat ini, rumah kita (bumi) mulai tampak sebagai tempat pembuangan sampah yang besar. Masalah ini disebabkan karena hadirnya budaya membuang barang yang cepat disingkirkan yang hampir terjadi setiap waktu. Berbagai macam bentuk eksploitasi terhadap alam dilakukan dengan tidak bertanggung jawab, seperti pembakaran hutan dalam skala yang sangat besar, penebangan pohon secara sembarangan, sampah yang menumpuk dan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan habitat ikan itu sendiri. Akibat ulah orang-orang tertentu yang tidak bertanggung jawab tersebut mengakibatkan sumber daya alam menjadi cepat habis, habitat SDA menjadi rusak, dan ekosistem menjadi tidak stabil.

Selain itu, demi menyelamatkan lingkungan alam, dunia pendidikan menjawab permasalahan tersebut dengan mengajarkan kepada anak-anak tentang pentingnya mencintai dan merawat lingkungan hidup. Tentu tidak hanya sekadar mentransfer ilmu atau teori saja tetapi melakukan aksi nyata, seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak menyisahkan makanan, mengelompokkan sampah organik dan anorganik, dan melakukan aksi kampanye lingkungan hidup kepada masyarakat. Tujuannya agar masyarakat sekitar melek terhadap persoalan lingkungan hidup dan melakukan aksi sederhana di lingkungan rumah ataupun sekitarnya. Tidak dapat dimungkiri bahwa pendidikan formal di sekolah merupakan salah satu tempat yang baik untuk menerapkan betapa pentingnya menjaga dan merawat lingkungan.

Bahwa salah satu cara untuk menyelamatkan lingkungan adalah dengan menerapkan pendidikan karakter yang bertujuan untuk membantu agar siswa-siswa mengalami, memperoleh, dan memiliki karakter kuat yang diinginkannya. Artinya bahwa sejak dini anak-anak kita perlu dibekali dengan karakter yang kuat agar sikap-sikap positif yang ada dalam diri mereka dapat menjadi bagian hidupnya yang dapat memengaruhi seluruh cara berpikir dan bertindak dalam hidupnya.

Proses belajar di sekolah sangat memungkinkan untuk membentuk dan menanamkan sikap atau karakter cinta lingkungan hidup kepada anak-anak di sekolah, dengan cara membuat sebuah buku mewarnai tentang memelihara istana bakau misalnya agar anak-anak menyadari betapa pentingnya menjaga dan melestarikan bakau sebagai salah satu kekayaan hayati. Secara alami, anak adalah penjelajah alami. Mereka mengobservasi dan meneliti lingkungan di sekitar mereka secara alami dan belajar darinya learning by doing.Oleh karena itu, dengan aktivitas mewarnai gambar tersebut, kita berharap agar anak-anak kita dapat menjadi peduli terhadap lingkungan. Karenanya, Sejak dini anak-anak disadarkan bahwa setiap pribadi kita dipanggil untuk melestarikan alam ciptaan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image