Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Universitas Muhammadiyah Bandung

Hadapi Dunia Kerja Kompetitif, Mahasiswa Teknik Industri UM Bandung Harus Punya Skill Mumpuni

Eduaksi | Monday, 26 Dec 2022, 13:34 WIB
Dokumentasi Promosi dan PMB Universitas Muhammadiyah Bandung

Bandung – Program Studi Teknik Industri (TI) UM Bandung menggelar kuliah umum ”Industri Enginerring in Distruptive Era: Challenge and Opportunities” di Auditorium KH Ahmad Dahlan pada Sabtu (24/12/2022).

Hadir sebagai pembicara yakni Senior Executive Advisor Toyota Motor Manufacturing Indonesia Ir Yui Hastoro MT serta Health, Safety, & Environment Consultant and Trainer Ir Hendra Messa MT.

Sharing ilmu untuk masa depan

Ketua program studi Teknik Industri UM Bandung Ir Inten Tejaasih MT mengatakan bahwa acara ini menjadi kuliah umum perdana secara luring bagi program studi Teknik Industri. ”Kuliah umum ini menjadi wawasan bagi para mahasiswa sebagai tambahan ilmu yang ada di kampus,” ucap Inten.

Para pemateri dalam kuliah umum itu menurut Inten merupakan lulusan hingga praktisi dalam dunia Teknik Industri yang sudah memiliki pengalaman cukup lama. ”Sharing pengalaman mereka sangat berharga bagi mahasiswa agar ketika lulus tahu apa yang harus dikerjakan dalam dunia industri,” tutur Inten.

Inten berharap para mahsiswa dapat mempersiapkan diri, terutama ketika memasuki dunia industri. ”Mahasiswa harus memulai perencanaannya dari sekarang hingga lulus agar ketika ingin berkarier sudah siap,” imbau Inten.

Kesenjangan dunia Industri dan perguruan tinggi

Sementara itu Wakil Dekan Sains dan Teknologi Utan Ritonga Sahiro SP MSc mengatakan bahwa kuliah umum sangat penting bagi mahasiswa. Utan menjelaskan perusahaan saat ini sangat sulit mencari sumber daya manusia yang sesuai dengan kualifikasi perusahaan.

Hal itu sangat berlawanan dengan fakta dari banyaknya pengangguran yang ada di Indonesia. ”Dari kedua informasi itu menunjukkan bahwa ada kesenjangan antara dunia industri dan perguruan tinggi,” ungkap Utan.

Hard skill dan soft skill

Senior Executive Advisor Toyota Motor Manufacturing Indonesia Ir Yui Hastoro MT, salah satu pembicara, mengatakan bahwa selain hard skill mahasiswa juga perlu menguasai soft skill di dunia kerja. ”Soft skill ini tak hanya diasah di dalam kampus, tetapi di luar kampus,” terang Yui.

Salah satu soft skill yang perlu mahasiswa kembangkan adalah integritas diri terhadap perusahaan. ”Misalnya ada badnews bagi perusahaan, itu harus cepat-cepat dikasih tahu agar bisa cepat selesai,” ujar Yui.

Tantangan era disrupsi

Sama seperti Yui, Consultant and trainer Health, Safety, & Environment Ir Hendra Messa MT mengutarakan dalam menghadapi era disrupsi, mahasiswa perlu menyiapkan beberapa hal.

Menurut Hendra, mahasiswa perlu memiliki keahlian khusus dan berprestasi agar bisa bersaing ketika memasuki dunia industri. ”Buatlah karya kalian seunik mungkin supaya jadi bukti agar perusahaan-perusahaan melirik,” kata Hendra.

Hendra juga mengatakan, sebagai bagian dari Muhammadiyah, mahasiswa UM Bandung perlu menemukan keunggulan dari persyarikatan guna menciptakan peluang untuk bersaing dengan yang lain di dunia kerja. ”Cari keunggulannya, lalu kembangakan sama kalian dari Muhammadiyah itu apa, jangan niru-niru orang lain,” tegasnya.

Selain itu, Hendra pun meminta mahasiswa Teknik Industrik untuk menjalin kerja sama guna mengembangkan usaha. “Buat networking sebanyak mungkin. Misalnya, di antara orang tua para mahasiswa tentu ada yang punya usaha. Nah, coba buat kerja sama dengan mereka supaya usaha Anda berkembang,” tutup Hendra.

Acara kuliah umum ini dihadiri Wakil Dekan Sain dan Teknologi UM Bandung, Ketua Program Studi Teknik Industri, seratusan lebih mahasiswa Teknik Industri, dan tamu undangan lainnya.***(FK/CH)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image