Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Shifa Septina

Komunikasi, Konflik, Motivasi dan Pengambilan Keputusan dalam Proses Kepemimpinan

Politik | Sunday, 25 Dec 2022, 20:25 WIB
Sumber: Leadership, Punto Wicaksono

Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) ( Siagian, 1980). Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual.

Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan-kekuasaan-politik dalam organisasi, kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.

· Komunikasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam menjalankan proses administrasi dan interaksi antar elemen pada suatu organisasi atau lembaga. Kemampuan komunikasi yang baik akan sangat membantu semua proses yang ada dalam suatu organisasi/lembaga. Di dalam sebuah organisasi pemimpin adalah sebagai komunikator. Pemimpin yang efektif pada umumnya memiliki kemampuan komunikasi yang efektif sehingga sedikit banyak akan mampu merangsang partisipasi orang-orang yang dipimpinnya. Dia juga harus piawai dalam melakukan komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal. Fungsi Komunikasi Kepemimpinan.

Pemimpin memiliki peranan penting dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan oleh organisasi. Pemimpin menjadi tokoh yang menentukan orang-orang yang tepat untuk organisasi guna membantu pencapaian visi dan misi tersebut. Kemampuan berkomunikasi adalah alat yang paling penting untuk dimiliki pemimpin untuk dapat menjalankan peranannya tersebut. Keputusan yang akan diambil oleh organisasi merupakan wewenang pemimpin, namun komunikasi yang tepat guna tentunya dapat memberikan kemudahan dalam pelaksanaan keputusan tersebut..

Kemampuan komunikasi tersebut pun perlu dikombinasikan dengan gaya kepemimpinan yang efektif sehingga dapat menciptakan suasana berorganisasi yang dapat memotivasi para pegawainya untuk memberikan kinerja terbaiknya. Dalam organisasi diperlukan peranan pimpinan yang dapat menyusun strategi dan memiliki ketrampilan untuk menjadikan organisasi yang fleksibel dan inovatif. Pemimpin yang kompeten serta dapat menjadi agen perubahan sekaligus teladan bagi para pegawai, sehingga mampu mendorong mereka untuk menjalankan organisasi tersebut. Menurut Weihric dan Koontz:

1. Menetapkan dan menyebarkan tujuan organisasi

2. Mengembangkan rencana untuk mencapainya

3. Mengorganisasi SDM dari sumber-sumber lain untuk menciptakan cara yang paling efektif dan efisien

4. Memilih, mengembangkan, dan menilai anggota-anggota dari organisasi

5. Mengontrol aksi/ tindakan kerja

· Konflik dalam proses kepemimpinan yang mana menurut Berstein, (1965), konflik merupakan suatu pertentangan atau perbedaan yang tidak dapat dicegah, konflik ini mempunyai potensi yang memberikan pengaruh positif dan negatif dalam interaksi manusia. Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Konflik dilatar belakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.

Pimpinan dalam konsep manajemen konflik memiliki pengaruh besar dalam mempengaruhi timbulnya konflik atau bahkan lebih jauh menyelesaikan konflik. Karena itu ada hubungan kuat dari seorang pempinan dalam usaha mempengaruhi menyelesaikan konflik. Yaitu membawa konflik dari negatif ke arah positif. Namun jika konsep pimpinan itu adalah salah maka bisa menimbulkan dampak sebaliknya Oleh karena itu seorang pimpinan harus paham bagaimana mengelolah konflik, yaitu mengubah konflik menjadi motivasi yang mampu mempengaruhi peningkatan produktivitas perusahaan. Sebab-Sebab Timbulnya Konflik diantaranya yaitu:

1. Perbedaan persepsi

Perbedaan pola pandang tentang suatu hal bisa menimbulkan konflik karena masing-masing pribadi tetap bersih kuku dengan persepsinya. Konflik ini bisa terselesaikan bila masing-masing pribadi sepakat dengan satu arah, tujuan, dan bergabung kedalam tim.

2. Ketidak harmonisan pemikiran

Ketidak selarasan dan keharmonisan pemikiran bisa memunculkan sebuah konflik karena perbedaan visi dan misi, tetapi mereka memiliki satu keinginan yang masing-masing ingin menonjolkan egonya.

3. Egoisme (keakuan)

Semakin egois atau semakin tinggi tingkat keakuan seseorang semakin mudah pula konflik timbul dengan orang lain dimanapun dia berada.

4. Persaingan

Keinginan untuk lebih dari yang lain, baik berupa kekuasaan, prestasi, atau popularitas dapat melahirkan persaingan yang selalu memunculkan konflik bila tidak disiasati dengan baik.

Kepemimpinan dan konflik juga dalam pimpinan konsep manajemen konflik memiliki pengaruh besar dalam mempengaruhi timbulnya konflik atau bahkan lebih jauh menyelesaikan konflik. Karena itu ada hubungan kuat dari seorang pempinan dalam usaha mempengaruhi untuk menyelesaikan konflik. Yaitu membawa konflik dari negatif ke arah positif.Namun jika konsep pimpinan itu adalah salah maka bisa menimbulkan dampak sebaliknya yaitu mampu membuat konflik itu sendiri menjadi lebih besar dan berbahaya. Oleh karena itu seorang pimpinan harus paham bagaimana mengelolah konflik, yaitu mengubah konflik menjadi motivasi yang mampu mempengaruhi peningkatan produktivitas perusahaa.

· Motivasi adalah perbedaan antara dapat melaksanakan dan mau melaksanakan. Motivasi lebih dekat pada mau melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Berkaitan dengan motivasi dalam kepemimpinan, seorang pimpinan selain dituntut untuk mampu dalam memotivasi anggotanya juga dituntut untuk mampu dalam memotivasi diri sendiri.

Motivasi dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi orang / orang-orang yang dipimpinnya agar melakukan pekerjaan yang diinginkan, sesuai dengan tujuan yang telah di tetapkan lebih dahulu. Sedangkan kaitannya dalam kepemimpinan dalam organisasi mengandung pengertian motivasi dan perilaku kepemimpinan yang perlu dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan gairah dan kinerja dalam organisasi antara lain Memberikan contoh dan ketauladanan yang baik dalam pelaksanaan tugas maupun dalam pergaulan hidup sehari – hari. Karena anggota ataupun bawahan akan lebih mudah memahami dengan melihat contoh dan ketauladanan dari pada di berikan arahan ataupun petunjuk melalui ceramah atau pengarahan. Jadi motivasi dalam kepemimpinan adalah suatu proses bagaimana seorang pimpinan dalam organisasi mampu mendorong dan menggerakan anak buah / anggota / sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi.

Prinsip dasar motivasi adalah setiap orang mampu termotivasi oleh dirinya sendiri dan oleh alasannya sendiri. Motivasi adalah sebuah proses berkelanjutan sebab sifatnya yang naik dan turun. Sedangkan para pemimpin dapat menciptakan sebuah lingkungan yang bersifat memotivasi anggota tim secara penuh. Teori motivasi yang salah satunya diungkapkan oleh Abraham yang berpendapat bahwa motivasi dapat membuat yang melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu atau menghindari hukuman.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image