
Kepemimpinan Indonesia dari Masa ke Masa
Politik | 2022-12-24 22:25:17Kepemimpinan secara harfiah berasal dari kata pimpin. Kata memimpin berarti mengarahkan, mendorong atau memimpin, membimbing dan juga menunjukkan atau mempengaruhi. Kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu negara karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan bergantung pada kepemimpinan ini. Pemimpin memiliki tanggung jawab baik jasmani maupun rohani atas keberhasilan tugas pekerjaan yang dipimpinnya, sehingga menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah dan tidak semua orang dipimpin dengan cara yang sama. Indonesia memiliki 7 presiden yang memimpin Indonesia dan berikut adalah gaya kepemimpinan kepala negara Indonesia dari masa ke masa.
1. Kepemimpinan presiden Soekarno Presiden Pertama Indonesia ini juga dikenal sebagai seorang dengan temperamen yang meledak-ledak, tetapi mampu menularkan semangatnya yang besar ini kepada orang lain.Jika melihat dari gaya kepemimpinannya, tidak diragukan lagi kalau Soekarno masuk dalam golongan pemimpin bergaya kharismatik, yang mana dirinya memiliki daya tarik, berwibawa serta energi yang luar biasa sehingga mampu mempengaruhi orang lain untuk menjadi pengikutnya.Kepemimpinan Soekarno memiliki prestasi untuk Indonesia yaitu:1. Semangat Revolusi yang Membuahkan KemerdekaanKeberhasilan pertama yang tidak akan pernah dilupakan dari Soekarno ialah bagaimana ia mampu mengobarkan semangat revolusi di tengah-tengah masyarakat Indonesia, yang mana hal tersebut akhirnya membawa Indonesiakepada kemerdekaan di tahun 1945.2. Gerakan Non-blok Di bawah kepemimpinannya, Soekarno tercatat berhasil membentuk Gerakan Non-Blok (GNB) pada konferensi Asia-Afrika yang dilaksanakan di Kota Bandung pada tahun 1955.3. Menyatukan Papua Barat ke NKRI.
2. Kepemimpinan Presiden Soeharto
Pada pemerintahan Presiden Soeharto dikenal juga pemerintahan Era Orde Baru. Sifat Kepemimpinan yang baik dan menonjol dari Presiden Soeharto adalah keberanian, kesederhanaan dan kemampuan dalam mengambil inisiatif dan keputusan, dan konsisten dengan segala keputusan yang ditetapkan.Gaya Kepemimpinan Presiden Soeharto adalah gabungan dari gaya kepemimpinan Proaktif-Ekstraktif dengan Adaptif-Antisipatif, yaitu mampu menangkap peluang dan melihat tantangan yang berdampak positif serta mempunyai visi yang maju kedepan dan sadar akan perlunya langkah-langkah yang menyesuaikan.
3. Kepemimpinan Presiden BJ Habibie
Gaya kepemimpinan Presiden Habibie adalah gaya kepemimpinan Dedikatif-Fasilitatif, merupakan sendi dan Kepemimpinan Demokratik. Pada masa pemerintahan B.J Habibie ini, kebebasan pers dibuka lebar-lebar sehingga melahirkan demokratisasi yang lebih besar. Pada saat itu pula peraturan-peraturan perundang-undangan banyak dibuat. Pertumbuhan ekonomi cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya Habiebi sangat terbuka dalam berbicara tetapi tidak pandai dalam mendengar, akrab dalam bergaul, tetapi tidak jarang eksplosif. Sangat detailis, suka uji coba tapi tetapi kurang tekun dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Dalam penyelengaraan Negara Habibie pada dasarnya seorang liberal karena kehidupan dan pendidikan yang lama di dunia barat.
4. Kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid
Adapun Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Gus Dur selama masa kepemimpinannya, yaitu Affiliative Leaders yang mengutamakan anggotanya dan Coercive Leaders yang berdasarkan pada konsep “perintah dan kontrol”. Penerapan Affiliative Leaders terlihat pada pembuatan kebijakan dalam upaya mensejahterakan Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui kenaikkan gaji yang tidak tanggung-tanggung, yakni sebesar 100% dari periode sebelumnya. Sementara, gaya Coercive Leaders diterapkan Gus Dur untuk melakukan upaya reformasi besar-besaran terhadap peran dan internal Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dilakukan secara satu arah.
Pada kepemimpinannya, Gus Dur juga menerapkan tipe kepemimpinan demokratis yang dapat dilihat melalui berbagai pengambilan kebijakan yang kerap menunjukkan adanya sebuah konsensus bersama.
5. Kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri
Presiden perempuan satu-satunya hingga saat ini, terlihat berpenampilan tenang dan tampak acuh dalam menghadapi persoalan. Tetapi dalam hal-hal tertentu, Megawati memiliki determinasi dalam kepemimpinannya, misalnya mengenai persoalan di BPPN, kenaikan harga BBM dan pemberlakuan darurat militer di Nanggroe Aceh Darussalam.
Gaya kepemimpinan megawati yang anti kekerasan tepat sekali untuk menghadapi situasi bangsa yang sedang memanas. Megawati lebih menonjolkan kepemimpinan dalam budaya ketimuran. Ia cukup lama menimbang-nimbang suatu keputusan yang akan diambilnya. Tetapi begitu keputusan itu diambil, tidak akan berubah lagi. Gaya kepemimpinan seperti itu bukanlah suatu kelemahan.
6. Kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki gaya kepemimpinan yang responsif, demokratis, dan proaktif. Kebebasan berekspresi didukung. Meskipun mengkritik pemerintah adalah hal yang tabu, tidak lagi pada masa pemerintahannya. SBY berperan penting dalam pembentukan KPK dan peningkatan mutu pendidikan melalui sertifikasi guru, peningkatan anggaran dan program LPDP.
7. Kepemimpinan Presiden Jokowi
Kepemimpinan transformasional merupakan kepemimpinan yang sangat lekat dengan Presiden Joko Widodo. Kepemimpinan tersebut merupakan gaya kepemimpinan yang bekerja dengan cara pemimpin memberikan merangsang serta inspirasi pada pengikut (rakyat) untuk mencapai hasil yang luar biasa. Pada gaya kepemimpinan ini, pemimpin sangat memperhatikan kebutuhan, kepedulian, bahkan perkembangan pengikut individu, mengubah kesadaran pengikut akan masalah dengan cara menggiring pengikut untuk melihat masalah lama dengan cara baru.
Gaya yang diterapkan Jokowi sangat berbeda dengan gaya kepemimpinan transaksional yang merupakan gaya kepemimpinan yang kerap digunakan oleh presiden RI sebelumnya. Kepemimpinan transaksional menggunakan penghargaan kontigensi untuk memotivasi bawahan, serta pemimpin hanya melaksanakan tindakan korektif ketika bawahan gagal mencapai tujuan.

Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook