7 Tips Simpan Informasi Sensitif Digital dengan Aman
Teknologi | 2021-12-13 14:23:37Kehilangan atau kebocoran informasi sensitif (konfidensial) dapat menjadi masalah serius bagi pengguna mulai dari individu, usaha kecil atau menengah, hingga perusahaan berskala besar. Tidak ada satupun bisnis yang tidak memiliki data sensitif.
Bahkan sebuah perusahaan ritel kecil memiliki dokumen dengan data pribadi karyawan yang secara hukum harus tetap dirahasiakan, misalnya: dokumen bank dan data keuangan yang akan sulit untuk dipulihkan jika terjadi kebocoran.
Untuk melindungi data dan informasi penting dari risiko kebocoran atau jatuh ke tangan yang tidak tepat, ikuti tujuh tips dari perusahaan keamanan global Kaspersky berikut ini.
1. Aktifkan Enkripsi Disk Penuh di Semua Perangkat
Pastikan untuk mengaktifkan enkripsi disk penuh (FDE – full disk encryption) di seluruh perangkat yang menyimpan atau mentransmisikan data rahasia. Enkripsi dapat melindungi data jika perangkat jatuh ke tangan yang salah. Di Windows, alat FDE disebut BitLocker, sementara macOS dengan FileVault-nya. FDE diaktifkan secara default di sebagian besar ponsel iOS dan Android; jangan nonaktifkan kecuali benar-benar diperlukan.
2. Batasi Akses Data Penting Hanya di Kantor
Skenario umum dari banyak jatuhnya data penting ke tangan yang salah adalah melalui kehilangan (atau pencurian) media fisik: hard disk eksternal atau flash drive. Idealnya, mereka tidak boleh dibawa meninggalkan kantor. Bahkan, jika harus menyalin ke media eksternal, Anda harus mengenkripsi data terlebih dahulu. Misalnya, banyak solusi keamanan untuk usaha kecil dan menengah yang mendukung penyimpanan terenkripsi dalam bentuk wadah kripto (cryptocontainer).
3. Jangan Mentransfer Data yang tidak Terenkripsi Melalui Internet
Terkadang Anda mungkin perlu mengirim data penting secara online, melalui email atau layanan berbagi file. Kaspersky sangat menyarankan untuk menghindarinya bila memungkinkan, tetapi jika Anda benar-benar harus mengirimkan file tersebut, setidaknya enkripsi terlebih dahulu, jika terjadi intersepsi. Cara termudah adalah membuat arsip yang dilindungi kata sandi. Hampir semua utilitas arsip memiliki opsi ini. Setelah Anda mengenkripsi informasi, kirim kata sandi kepada penerima melalui saluran yang berbeda — misalnya, lampirkan informasi ke email, tetapi kirimkan kata sandi melalui aplikasi perpesanan yang mendukung enkripsi end-to-end.
4. Hapus Data Sensitif yang yidak Lagi Anda Perlukan
Bahkan informasi yang sudah tidak digunakan masih dapat menyebabkan masalah, jadi sebaiknya singkirkan. Untuk informasi yang tidak begitu sensitif, paling tidak, hapus dan kosongkan Recycle Bin Anda sehingga data tidak dapat dipulihkan dengan sekali klik. Untuk data apa pun yang bahkan tidak begitu sensitif, gunakan utilitas penghancur file untuk mencegah pemulihan.
5. Enkripsi Cadangan
Cadangan sangat penting, tetapi juga dapat menjadi sumber kebocoran. Itu sebabnya, sebelum membuat cadangan data rahasia, Anda harus menempatkannya di wadah kripto.
6. Simpan Lebih dari Satu Salinan
Simpanlah data di beberapa tempat yang terisolasi satu sama lain. Misalnya, Anda mungkin menyimpan satu salinan file di komputer dan salinan lainnya di drive eksternal atau di penyimpanan cloud yang andal. Sekali lagi, jangan lupa untuk mengenkripsi file terlebih dahulu.
7. Mengamankan Arsip Dan Kata Sandi Wadah Kripto
Kehilangan kata sandi untuk arsip yang berisi data bisnis penting berarti Anda telah kehilangan data tersebut. Simpan kata sandi dalam aplikasi yang dibuat khusus seperti aplikasi Kaspersky untuk membuat dan menyimpan kata sandi kompleks dengan aman. Selain utilitas manajemen kata sandi, solusi keamanan kami untuk UMKM juga dilengkapi alat untuk membuat wadah kripto dan mengotomatiskan proses pencadangan data. Secara alami, ini juga melindungi komputer dan ponsel cerdas dari malware yang dapat membahayakan rahasia perusahaan.
Sumber: Kapersky
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.