Perbedaan antara Solo dan Surakarta

Serba Serbi  

Kita sering mendengar Solo dan Surakarta. Solo dan Surakarta merupakan sebuah kota yang terletak di Jawa Tengah. Kita sebagai orang awam lebih sering menyebut Solo ketimbang Surakarta. Tapi, itu tidak berlaku bagi instansi. Sebab, di instansi selalu menggunakan istilah Surakarta bukan Solo. Lalu apa bedanya dengan kedua istilah kota tersebut?

foto : dok. republika.co.id

Solo

Solo diambil dari nama sebuah desa perdikan atau wilayah bebas pajak pada zaman kolonial Belanda. Desa tersebut bernama Desa Sala yang dipimpin oleh Ki Gede Sala atau Kiai Sala. Ia merupakan sosok dibalik pindahnya keraton ke Desa Sala. Namun, Ki Gede Sala atau Kiai Sala tidak melihat proses pindahnya keraton ke Desa Sala karena meninggal dunia.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Desa Sala menjadi lokasi Keraton Kartasura setelah peristiwa Geger Pecinan pada tahun 1740, yang berakibat hancurnya Keraton Kartasura. Selain itu, pemindahan Keraton ke Desa Sala merupakan pertimbangan dari Tumenggung Hanggawangsa, Tumenggung Mangkuyudha, dan J.A.B. van Hohendorff.

Namun, menurut Pakubuwana II yang saat itu masih berkuasa pemindahan tersebut karena Keraton Kartasura dianggap telah hilang kesuciannya. Selain itu, pemindahan keraton ke Desa Sala dikarenakan lokasinya yang dekat dengan Sungai Bengawan Solo. Pemindahan keraton pada tahun 1745 menjadi lokasi keraton hingga saat ini.

Sementara itu, perubahan pengucapan Sala menjadi Solo karena orang-orang Belanda kesulitan mengucapkan Sala. Mereka mengubah huruf ‘a’ menjadi ‘o’ yang berarti Sala berubah menjadi Solo.

Surakarta

Seiring berjalannya waktu, nama Surakarta resmi menjadi kota administratif secara resmi. Penggunaan nama Surakarta tersebut, dipilih oleh pihak keraton yang merupakan akar dari kata Kartasura.

Nama Kartasura berasal dari kata Karta yang berarti tentram. Pemilihan Kartasura merupakan cita-cita Raja Mataram terdahulu agar dapat beribukota di Karta dengan tentram. Sedangkan Surakarta Hadiningrat merupakan wujud dari sebuah harapan negara yang tentram karta raharja yang artinya negara yanga teratur, tertib, aman, dan damai. Hadiningrat memiliki makna memiliki tekad dan mampu menghadapi rintangan yang menghadang untuk mewujudkan kehidupan yang indah.

Solo lebih populer dari Surakarta

Tak dipungkiri memang, Solo lebih populer dari Surakarta. Hal ini bukan tanpa sebab. Kata Solo lebih mudah diingat dan sering diucapkan oleh masyarakat luas. Selain itu, adanya lagu “Bengawan Solo” dan “Solo Balapan”. Ada juga penggunaan nama stasiun kereta api seperti Stasiun Solo Balapan dan Stasiun Solo Jebres. Hal itu ditambah lagi dengan adanya jargon yang sering kita dengan dalam Bahasa Inggris seperti “Solo, The Spirit of Java” dan “Solo, The Capital of Batik”.

Alasannya lainnya, menurut para peneliti dan akademisi, Pakubuwana II yang cenderung pro kolonial. Karena itu wajar jika masyarakat menilai Pakubuwana II dianggap sosok yang kontra dengan masyarakat sendiri. Hal tersebut berdampak pada masyarakat yang tidak bersimpati dengan istilah Surakarta karena dianggap merupakan istilah yang dirumuskan. Selain itu, Solo dianggap lebih mencerminkan semangat kecintaan masyarakat dari segi budaya, kearifan lokal, gotong royong dan lain-lain.

Itulah sejarah terbentuknya Kota Surakarta atau yang lebih dikenal dengan Kota Solo. Jadi, perbedaan nama antara Solo dan Surakarta yang terjadi tidaklah menjadi masalah yang besar hingga saat ini. Kedua istilah tersebut dapat diterima oleh siapa saja. (Lutfie Fahrizal R)

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Calakan artinya cerdas dalam bahasa Sunda. Media Calakan ini diharapkan mencerdaskan para pembacanya khususnya terkait informasi-informasi yang berman

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image