Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fajar Wahid

Tiktok Membuat Keseharian Anda Tertunda

Teknologi | 2022-12-20 03:03:30
sumber: penulis

Apa itu TikTok?

TikTok adalah media sosial yang muncul dari platform video musik Cina pada September 2016. Banyak orang beranggapan bahwa TikTok adalah aplikasi berbagi video yang lucu, seru, dan menarik. Namun, tidak jarang konten sedih dan mengharukan juga menghiasi aplikasi berlogo tangga nada itu.

Orang yang berkarya di TikTok biasanya disebut TikTokers. Mungkin teman-teman adalah salah satunya. TikTokers membuat video pendek yang dapat diubah menjadi mahakarya, dakwah, sarana berbagi ilmu, dan hiburan. Beberapa manfaat TikTok antara lain :

TikTok juga bisa dijadikan sarana untuk seseorang mengembangkan pola pikirnya. Jika aplikasi TikTok digunakan dengan baik dan benar, maka video yang dihasilkan akan menunjukkan sisi terbaiknya kepada siapapun yang menonton.

TikTok juga menyediakan berbagai macam musik sebagai background video yang kita inginkan, sehingga dengan menggunakannya, kita bisa membuat video yang sesuai dengan konten yang kita harapkan. Tentunya, video yang diunggah ke aplikasi TikTok akan terlihat lebih menarik serta menghibur orang yang melihatnya.

Penggunaan TikTok juga mudah dan dapat dipahami oleh semua usia. Hanya dengan menggulir layar ke atas atau ke bawah, video yang tayang akan berganti.

Video yang ingin dibagikan kepada orang terdekat juga dapat dikirim dengan mudah untuk semua pengguna TikTok maupun ke media sosial lainnya.

Aplikasi ini banyak dinikmati oleh kalangan remaja, namun tak jarang kalangan anak-anak dan dewasa ikut menggunakan dan menikmati aplikasi yang sedang naik daun ini.

TikTok bertujuan untuk merangsang kreativitas dan menghadirkan kegembiraan (ByteDance, 2016). TikTokers mengunggah beragam konten video sesuai dengan yang ingin mereka buat. Bukan hanya video menarik, menari, bernyanyi, dan sebagainya, pengguna TikTok juga dapat berpartisipasi dalam perlombaan yang diselengarakan para content creator.

TikTok juga dapat menjadi media untuk mencari uang melalui mempromosikan atau endorse brand, lomba, TikTok Affiliate, berjualan di TikTok Shop, dan lain-lain

TikTok memungkinkan pengguna berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama pengguna lain, di mana pun mereka berada. Pada aplikasi ini, pengguna dapat menelusuri konten video yang disajikan oleh pengguna lain tanpa harus mengikuti akun pengguna lain tersebut.

TikTok juga memudahkan pengguna untuk bertukar pesan karena TikTok menyediakan fitur Direct Message.

Pengguna juga bisa saling bertukar opini dalam fitur komentar yang tersedia di setiap video. Hal ini membuat pengalaman menjelajah TikTok menjadi lebih seru karena terjalinnya komunikasi antarpengguna.

Dari sekian banyaknya hal positif dan menarik, tenyata aplikasi TikTok juga memiliki dampak negatif, bahkan banyak artikel yang membahas tentang dampak negatif tersebut. Dampak negatif dari TikTok adalah banyaknya video yang tidak sesuai untuk dijadikan pembelajaran pada remaja dan anak-anak ssaataat ini. Selain itu, TikTok juga dapat membuat kegiatan sehari-hari manusia tertunda.

Bagaimana TikTok Membuat Kegiatan Harian Manusia Tertunda?

Setiap orang memiliki perhatian yang berbeda dan kehidupan harian yang berbeda. Bahkan saat ini banyak orang yang sambil mengerjakan sesuatu masih bisa menunda pekerjaannya hanya untuk menonton TikTok hingga lupa waktu sehingga kesibukan sehari-harinya tertunda. Ada juga yang awalnya ingin menyelesaikan tugas atau kegiatan lain, namun akhirnya tertunda karena asik membuka TikTok. Anak-anak, remaja, dan orang dewasa sering menyalahgunakan aplikasi TikTok, yang berujung pada sindrom, pelecehan seksual, dan kurangnya sosialisasi dengan orang sekitar.

Menurut Mulyana, TikTok memiliki dua cara penggunaan faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu emosi, tingkah laku dan sifat pribadi, bias, kemauan, perhatian (konsentrasi), pembelajaran, penampilan fisik, juga sebagai minat dan motivasi. Faktor eksternal seperti riwayat keluarga, pengetahuan yang diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan yang diketahui atau tidak diketahui, skala, dan subjek.

Ada beberapa alasan yang membuat pengguna TikTok tidak mudah bosan dengan konten TikTok dan terus-terusan menonton hingga ia tidak sadar bahwa ia sudah menonton TikTok terlalu lama. Salah satunya adalah jarang terjadi loading lama saat menampilkan video, konten yang singkat, konten yang selalu ada dan tidak habis-habis, dan mudah penggunaannya. Konten yang pendek tidak membuat penonton TikTok menjadi jenuh dan jika ada konten yang menarik bagi passion penggunanya, ia dapat menelusuri lebih dalam lagi dnegan mengklik akun TikTok tersebut. Selain itu, untuk berganti video hal yang dilakukan hanyalah dengan menggeser jari ke atas. Sangat mudah. Konten yang tidak ada habisnya pun membuat rasa ingin tahu yang tingkatnya berbeda-beda di setiap kontennya sehingga penggunanya ingin terus scroll lagi dan lagi.

Dampak Buruk TikTok Lainnya

Dari beberapa penelitian didapatkan beberapa dampak buruk bermain TikTok atau media sosial lainnya secara berlebihan.

Kualitas tidur yang kurang. Menurut beberapa penelitian, penggunaan media sosial akan menimbulkan kepuasan bagi peminatnya. Kepuasan itu akan membuat mereka ingin lagi dan lagi menonton TikTok atau melihat media sosial yang lain. Penggunaan media sosial dengan intensitas tinggi setiap hari terutama di malam hari akan berpengaruh pada hormon melatonin sehingga menyebabkan kualitas tidur tidak optimal bagi penggunanya. Akibatnya jika tidur seseorang kurang, orang itu bisa saja cepat marah, mudah tersinggung, dan stres

Fear of missing out yaitu kecemasan yang umum dirasakan generasi muda akibat media sosial. Hal ini karena media sosial telah berubah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari mereka. Seseorang jadi cemas, tidak nyaman, dan risau kalau mereka tertinggal informasi yang ramai di media sosial. Department of Psychology, Nottingham Trent University menyebutkan bahwa akibat FOMO, seseorang bisa saja berlaku di luar batas kewajaran di media sosial hanya demi terlihat up to date

Cyberbullying yang merupakan perilaku yang bermaksud merugikan ataupun menyakiti orang lain yang dilakukan melalui media elektronik ataupun media internet (Gradinger, Strohmeier &Spiel, 2010) juga menjadi hal yang berakibat mengganggu, mengancam, mempermalukan, menghina, mengucilkan secara sosial, ataupun merusak reputasi TikTokers.

Cara Mengatasi Kecanduan Bermain TikTok

Beberapa cara mengatasi kecanduan bermain TikTok:

1. Batasi waktu

Atur timer di jam tangan atau ponsel Anda, batasi berapa lama Anda memainkan TikTok untuk memberikan peringatan, membuat peraturan sendiri bagaimana Anda bisa bermain hanya satu jam perhari atau tujuh jam dalam seminggu. Tepat waktu dan berprinsip sangat penting untuk keberhasilan cara ini.

2. Hindari penggunaan TikTok

Cobalah untuk menghapus akun TikTok pada waktu tertentu, mencoba untuk mendidik diri sendiri dapat mengurangi kecanduan sedikit demi sedikit. Di fase puasa ini, teman-teman dapat melakukan lebih banyak aktivitas sehat dan positif.

4. Nonaktifkan notifikasi

Notifikasi yang bermunculan dapat mendistrak diri Anda, yang kemudian dapat mengganggu aktivitas sehari-hari seperti belajar dan bekerja.

Dilihat dari beberapa aspek di atas, TikTok memiliki banyak sisi yang positif, seperti mengasah kreativitas dan imajinasi. Namun, segala sesuatu yang berlebihan dan tidak sesuai porsinya akan berakibat buruk, maka sebaiknya jangan berlebihan dalam penggunaan TikTok agar kita tetap bisa melaksanakan aktivitas lain dalam kegiatan sehari-hari. Penggunaan TikTok bagi anak-anak juga harus selalu terpantau oleh orang tuanya. Menurut Huston dan Ripke (dalam Santok, 2012:378), orang tua bertindak sebagai wali dan menyediakan filter ketika anak lebih bertanggung jawab dan mengendalikan kehidupan mereka sendiri. Oleh karena itu, bimbingan dan pengawasan permainan media sosial sangat penting untuk anak.

Bijaklah menggunakan media sosial dan gunakan segala kecanggihan dan kemudahan teknologi yang ada saat ini dalam hal-hal positif, baik untuk individu maupun untuk masyarakat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image