Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Athifah Azzatul Ulya

Seberapa Pentingkah Bahasa Arab?

Agama | 2021-12-13 08:50:18

Bahasa merupakan kebutuhan dasar dan penting bagi manusia, karena bahasa merupakan media yang menyampaikan pikiran, gagasan, dan pikiran manusia dalam bentuk bahasa atau kata-kata, dan bertujuan agar orang lain mengerti. Walaupun kegiatan komunikasi dapat dilakukan dengan alat selain bahasa, pada prinsipnya manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Dengan berjalannya waktu dalam kehidupan manusia, semakin banyak jenis bahasa, termasuk bahasa Arab, Inggris, Cina, Spanyol, Korea, Jepang, dll.

Di antara bahasa-bahasa di dunia, bahasa arab adalah bahasa tertua dan paling lama digunakan di dunia. Bahasa arab tidak dapat dipisahkan dari Islam, karena sumber hukum syariat adalah Al Quran dan As-Sunnah yang keduanya berbahasa Arab. Sejak al-Qur’an diturunkan dan agama Islam semakin berkembang, penutur bahasa Arab semakin bertambah hingga kini dituturkan oleh lebih dari 200.000 umat manusia. Bahasa ini digunakan secara resmi oleh kurang lebih 20 negara. Alasan lainnya adalah karena bahasa arab adalah bahasa kitab suci dan pedoman agama bagi umat Islam di seluruh dunia. Kitab suci umat Islam lahir di tanah Arab, bahasa Arab juga merupakan bahasa abadi dengan perbendaharaan kata yang kaya, dapat dengan mudah digunakan sebagai alat pengantar komunikasi antar manusia, sehingga tentu saja merupakan bahasa yang paling agung. Apa artinya bagi miliaran Muslim di seluruh dunia, baik domestic maupun internasional, Arab atau non-Arab.

Dengan banyak belajar bahasa Arab, kita bisa lebih memahami agama kita sendiri, yaitu Islam. Fungsinya untuk mencegah kita dari mudah terprovokasi dalam isu-isu agama yang tidak ada dasarnya, terutama masalah agama berdasarkan Al-Quran dan Hadits, karena banyak orang yang hanya membaca serta menghafal Al-Quran dan Hadits, tetapi tidak memahami isi maksud dan tujuannya. Selain itu, dengan pemahaman agama yang lebih dalam dan luas, kita akan mengenal agama kita dengan baik, seperti seorang anak yang mengenal ibu kandungnya sendiri. Dengan seperti itu, kita juga bisa mematahkan berbagai asumsi yang beredar diluar sana yang memojokkan dan merendahkan agama islam dengan penggiringan opini yang tidak masuk akal.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image