Lutfiani Sayyida Eka Putri

    FOLLOW  

Belajar Efektif dan Menyenangkan dengan Sosial Media

Eduaksi | Friday, 16 Dec 2022, 13:14 WIB

Surabaya - Setiap siswa berkewajiban untuk belajar. Belajar tidak melulu melalui buku dan penjelasan dari guru, namun bisa juga mempelajari sesuatu dengan memanfaatkan teknologi untuk berselancar di internet, dan berbagai sumber pengetahuan selain buku pun sudah tersedia—bahkan pengalaman kita bisa menjadi bahan pembelajaran yang menarik, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Dahulu, pendidikan di Indonesia menerapkan pembelajaran dengan sistem menghafal, sehingga siswa hanya berpatok dengan satu sumber literatur, yakni materi di buku pelajaran.
Seiring berkembangnya waktu, sistem menghafal dinilai kurang efektif karena siswa tidak bisa mengembangkan pemahamannya atas materi yang diberikan. Selain itu, evolusi pendidikan di Indonesia di masa sekarang lebih menerapkan kreativitas dan kemandirian siswa untuk belajar, sehingga siswa diberikan kebebasan untuk mencari sistem belajar yang diinginkannya.
Perkembangan globalisasi dan modernisasi di bidang pendidikan juga mempengaruhi gaya belajar siswa. Kebebasan mengeksplorasi dari internet membuat siswa dapat memilih gaya belajar yang disukainya.
Berbagai teknik dan gaya belajar viral dapat diterapkan, contohnya teknik belajar asal Jepang yakni Pomodoro yang dinilai efektif dengan trik mengatur waktu untuk belajar dan beristirahat. Dengan teknik Pomodoro, kita dapat mengatur diri untuk lebih disiplin, namun masih mampu untuk menentukan batas seberapa besar kemampuan kita untuk menyerap pelajaran dengan maksimal.
Terdapat pula teknik belajar menyingkat menjadi akronim untuk mudah diingat, teknik belajar dengan menulis kembali materi untuk mempertajam ingatan, teknik menghafal dengan lagu, hingga teknik belajar dengan menarik unsur psikologis, yakni menggunakan warna-warna tertentu untuk mencatat materi.
Selain itu, kita juga dapat memanfaatkan salah satu hasil perkembangan globalisasi dan modernisasi sebagai salah satu sarana belajar efektif di masa sekarang.
Ya, sosial media!
Di masa modern, sosial media dianggap sebagai sebuah tempat untuk mengekspresikan diri secara virtual dan banyaknya suguhan konten hiburan yang menarik di media sosial selalu menjadi sorotan serta diminati banyak pihak, khususnya bagi anak-anak muda.
Selain digunakan untuk sarana hiburan, sosial media juga bisa digunakan untuk belajar. Perkembangan teknologi dan masifnya informasi yang disajikan di sosial media dinilai mampu menjadi salah satu sarana pembelajaran efektif.
Seperti Apa Sistem Pembelajaran Melalui Sosial Media?
Sistem pembelajaran dari sosial media tidak jauh berbeda dengan belajar melalui media online lainnya, meminta siswa untuk belajar mandiri dengan mencari informasi yang dibutuhkan. Dengan bantuan algoritma sosial media, siswa tidak kesulitan untuk mengakses informasi. Walaupun begitu, karena banyaknya informasi yang tersedia, seringkali menimbulkan hoax dan ambiguitas. Informasi di media sosial seringkali tidak sepenuhnya murni berisi ilmu terkait, namun terdapat pula opini pribadi dari pembuat konten.
Oleh karena itu, dengan menggunakan sarana belajar melalui sosial media, siswa dilatih untuk menyaring informasi yang didapat sebelum dijadikan bahan belajar.
Karena siswa dapat mencari informasi sebanyak yang dibutuhkan dengan lebih mudah dan sesuai dengan minatnya, bahkan penjelasan yang tersedia pun mudah dipahami karena bahasa yang digunakan tidak sekaku bahasa di buku. Selain itu, kemudahan akses yang ditawarkan di media sosial juga mendukung teknis pembelajaran. Atas pertimbangan tersebut, penggunaan sarana belajar melalui sosial media dapat dijadikan opsi belajar efektif.
Fenomena belajar melalui media sosial nampaknya mulai diminati para siswa. Di aplikasi TikTok dan Instagram misalnya, akun-akun konten kreator yang menampilkan konten belajar Bahasa Inggris mulai bermunculan dengan jumlah besar. Konten dikemas secara menarik dan mudah dipahami. Audiens yang menyaksikan konten tersebut pun rata-rata adalah pelajar sekolah.
Dengan hadirnya konten-konten pembelajaran tersebut, siswa tidak merasa tertekan untuk belajar, karena tidak ada paksaan dan terbatasnya literatur seperti halnya teknik belajar konvensional. Pembelajaran melalui media sosial juga mendukung tipe belajar visual dan auditori.
Konsep "Belajar Sambil Bermain" juga dapat mempresentasikan cara belajar dengan sosial media ini. Karena menjelajahi sosial media sejatinya adalah suatu hal yang menyenangkan dan menghibur, bila dimanfaatkan dengan baik dapat menjadi sumber edukasi yang mumpuni.
Implementasi sistem pembelajaran melalui media sosial sebenarnya gampang-gampang susah. Kita harus mengubah persepsi bahwa sosial media pun bukan hanya sekedar aplikaai hiburan, namun juga sebagai wadah belajar yang menyenangkan. Selain itu, diperlukan fokus yang tinggi saat memutuskan belajar dari media sosial, karena banyaknya konten distraksi yang dapat mengganggu aktivitas pembelajaran.
Dengan menerapkan sarana belajar melalui sosial media, artinya kita dapat mengembangkan akses pemerataan pendidikan bagi semua orang. Kita pun dapat berkontribusi menjadi konten kreator yang menghasilkan konten-konten pendidikan yang berkualitas bagi pelajar Indonesia, supaya dapat terwujud agenda mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai UU 1945. Dan kelak, pada masa Indonesia Emas 2045 Indonesia sudah menjadi negara yang maju dalam hal pendidikan.