Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Achmad Buchory Maulana

Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak Milenial

Gaya Hidup | Thursday, 15 Dec 2022, 19:49 WIB
Ilustrasi individu yang mengalami gangguan mental. Sumber: Pixabay.com

Di masa pasca pandemi ini kita harus pandai-pandai mengontrol Kesehatan mental, mengontrol emosi, terlebih lagi bagi kalian yang pernah positif covid-19. Memang tidak mudah bagi kita semua untuk tidak stress setelah terpapar covid-19. Pasti kita merasa bersalah karena takut orang-orang yang berhubungan dengan kita akhir-akhir ini ikut terpapar. Pemikiran-pemikiran tersebut dapat menyerang mental kita, dan membuat kita down.

Namun, hal tersebut adalah hal yang lumrah. Wajar jika kamu merasa kondisi mental yang berbeda selama berada di masa pandemi covid-19, maupun pada masa pasca pandemi covid-19 karena kamu sempat mengalami hari-hari yang intens dengan kegiatan yang begitu membosankan.

Tidak dapat bekerja, tidak dapat bersosialisasi, tidak dapat bergerak dan berolahraga dengan bebas, terutama merasa hopeless tidak berdaya, dan tidak memiliki kontrol atas diri sendiri selama beberapa tahun. Berada di tempat karantina dalam kurun waktu yang cukup lama, maupun pengalaman bebrapa hari kesulitan bernapas membuat kalian rentan mengalami trauma psikologis.

Ada banyak sekali cara yang dapat kita lakukan agar tetap sehat mental pasca pandemi covid-19. Seperti memorabilia yang berkaitan dengan perasaan bahagia. Kalian bisa menyimpan satu benda, foto, atau objek apapun yang mengingatkanmu dengan perasaan bahagia. Setiap kali merasa sedih, putus asa, lelah, pegang dan lihat lah benda tersebut, munculkan kembali perasaan bahagiamu dan tersenyumlah.

Selain itu, kalian dapat membuat daftar kalimat motivasi atau quote yang membuatmu semangat dan terinspirasi. Tulis di buku khusus, atau buat di notes ponsel. Buka dan baca setiap kali kalian merasa down. Hal tersebut dapat meningkatkan Kesehatan mental.

Kalian juga dapat memutar video atau pun lagu relaksasi yang mampu membantu menenangkan diri kapanpun kalian merasa sedih. Dengan panduan audio atau video tersebut, kalian bisa praktik relaksasi dengan lebih optimal. Di sisi lain, kalian juga dapat membuat jurnal. Journaling dapat membantu mencurahkan segala isi hati tanpa takut dijudge, tanpa membutuhkan keberadaan orang lain. SIapkan satu buku khusus untuk journaling. Jangan biarkan semua beban itu berada di kepala dan dadamu. Tuangkan dalam bentuk buku.

Jika frekuensi, intensitas, dan durasi dari kondisi emosi dan Kesehatan mental kalian di luar kebiasaan kalian sebelumnya, segeralah cari bantuan konseling dengan psikolog dan psikiater yang cocok, aman, dan nyaman untuk kalian.

Kalian berharga, dan kalian enggak perlu menderita sendirian, marilah kita melakukan pemulihan bersama-sama.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image