Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Noval

Perkembangan dakwah di era digital

Agama | Thursday, 15 Dec 2022, 10:05 WIB

PERKEMBANGAN DAKWAH DI ERA DIGITAL

MOHAMMAD NOVAL

11220110000169

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2022-2023

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pasti kalian sudah mengetahui bukan dengan dunia digital? Yups, sudah tak bisa dipungkiri bahwa dunia ini semakin maju seiring berjalannya waktu. Dan kita harus meneruskan dakwah Rasulullah SAW agar tidak berhenti dan agama islam bisa tersebar luas kesegala penjuru dunia.

di era digital ini memang semua yang kita lakukan terlihat lebih mudah. Tapi jangan sampai membuat kita lalai dan tidak bersyukur kepada Allah SWT.

banyak orang yang menggunakan digiltal dengan baik dan positif tapi tidak sedikit juga orang yang menggunakannya salah dan negatif dalam memanfaatkannya seperti menipu banyak orang dengan hal-hal yang dilarang oleh syara'. Lalu bagaimna perkembangan dakwah pada saat ini?

Dengan adanya perkembangan teknologi di era digital ini, maka bertambah sulit pula masalah yang dihadapi. Strategi dakwah dengan adanya perkembangan teknologi juga harus berkembang. Pengembangan strategi dakwah, yaitu dengan mengembangkan nilai-nilai Islam yang dipadukan secara kreatif dan inovatif dan dikaitkan dengan kehidupan masyarakat saat ini. Dakwah seperti ini juga harus mampu mengisi kekosongan hati masyarakat tentang ilmu agama, dan juga mengajarkan tentang perkembangan di masa depan tetapi tetap terkandung nilai-nilai Islam didalamnya.

Dakwah pada era digital sekarang ini juga harus menggunakan strategi, yakni dengan menggunakan teknologi yang ada dengan cara yang bijak dan dapat menebarkan pengaruh positif kepada masyarakat. Karena perkembangan teknologi sekarang tidak bisa dikendalikan, sampai ada juga masyarakat yang tidak bisa mengikuti perkembangan tersebut karena begitu cepatnya, orang tinggal duduk dan dia juga dapat mendapatkan apa yang ia mau.

Perkembangan teknologi melahirkan fenomena menarik dalam kehidupan bermasyarakat saat ini, yakni maraknya budaya global dan kecenderungan masyarakat bergantung pada media. Dakwah di era milenial ini harus dapat memanfaatkan dengan baik terutama dalam penggunaan media-media baru. Jika tidak akan mempengaruhi akhlak dan moral para generasi milenial yang sejatinya mereka sedang mencari jati diri meraka. Keterkaitannya dengan dakwah, peran media sangat penting dan strategis dalam upaya penyampaian dakwah. Media mampu mengakses informasi dengan cepat dan tidak mengenal batas ruang dan waktu.

Model dakwah masa kini berbeda dengan dakwah pada masa lalu. Dimana dakwah pada masa kini, generasi milenial dapat menggunakan model dakwah digital. Dakwah digital adalah model pengajaran Islam melalui media. Model dakwah ini dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Hal ini sesuai dengan karakteristik masyarakat milenial yang sangat akrab dengan gadget. Salah satunya karena adanya internet (media sosial). Media sosial merupakan aplikasi berbasis internet (media online) dimana pengguna dapat terhubung berbagi informasi dan berkomunikasi dengan orang lain. Seperti yang kita ketahui, pengguna media social sudah sangat marak di kalangan masyarakat mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa.

Seperti yang kita ketahui, sekarang dakwah dapat dilakukan dengan menggunakan fasilitas digital seperti melalui radio, televisi, telepon, internet, dan media sosial. Disini peran seorang da’i sangat penting yakni harus pintar dalam memanfaatkan perkembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang ada khususnya media sosial seperti Youtube, Instagram, Facebook, Twitter, WhatsApp dan sebagainya.

Hal tersebut dapat menjadi kesempatan, peluang dan tantangan bagi da’i untuk mengindahkan penyampaian dakwah dengan mengemas dan membuat konten yang menarik sehingga pesan dakwah akan tersampaikan dengan baik kepada mad’u melalui fitur-fitur media sosial tersebut. Diharapkan masyarakat khususnya generasi milenial akan tertarik untuk belajar ilmu agama serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, perlunya generasi milenial mengetahui dan memahami dalam pemanfaatan media sosial secara bijak dengan menyebarkan kebaikan dan mengajak ke jalan yang benar dan diridhai Alloh SWT.

Dalam dakwah masa kini, pemanfaatan media sangat penting dan diperlukan guna mendorong ketertarikan mad’u untuk senantiasa mendengarkan ceramah. Dakwah pada era milenial ini dituntut untuk dapat aktual, faktual, dan kontekstual. Aktual berarti dakwah dapat memecahkan masalah. Faktual berarti dakwah dilakukan secara konkrit dan nyata. Sedangkan kontekstual berarti penyampaian dakwah secara relevan dan menyangkut problematika yang sedang dihadapi masyarakat. Menurut Sudirjo dan Siregar, terdapat dua fungsi media yaitu untuk memberikan pengalaman yang konkrit kepada pemirsa dan sebagai sarana komunikasi. Untuk itu, seorang da’i harus dapat memanfaatkan media tersebut dengan bijak dan baik sehingga pesan dakwah akan tersampaikan dengan baik pula.

Sebagaimana kegiatan dakwah ini didasarkan pada Al-Qur’an Surah AnNahl ayat 125:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dan jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.

Dan pesan Nabi dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Bukhori yaitu Dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu bahwa Nabi Shalallaahu ‘Alaihi Wassalam bersabda :

“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat”

Daya Tarik Media Sosial sebagai Media Baru Dakwah

Dakwah masa kini sudah serba digital. Dimana dengan adanya gadget yang kita miliki terdapat banyak fitur islami yang menunjang kita dalam mempermudah aktivitas sehari-hari. Seperti terdapat aplikasi membaca Al-Qur’an, pengingat salat, pengingat zakat dan masih banyak lagi. Hal tersebut sangat mempermudah kita dalam mendalami ajaran Islam. Bagi da’i dakwah digital merupakan peluang baru untuk berdakwah dengan mengikuti tren masa kini yaitu dengan memanfaatkan media sosial. Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi MUI Masduki Baidlowi mengatakan bahwa paradigma berdakwah sudah mengalami pergeseran antara dakwah cetak dengan oral menjadi dakwah lewat media digital salah satunya media sosial. Menurutnya, dakwah melalui media sosial adalah jalan yang murah dan strategis untuk penyampaian pesan dakwah Media sosial sebagai cara penyebaran dakwah paling efektif. Media social juga sangat memungkinkan untuk dijadikan sarana dakwah yang lebih baik dan kreatif yakni melalui konten yang menarik seperti membuat dakwah melalui meme, video, audio, infografis dan sebagainya. Prinsip dasar membangun konten yang menarik di media sosial menurut Chaffey and Smith adalah kreatif, jujur dan sopan,individual, memahami audiens, dan melakukan pembaharuan secara berkala seperti Ustadz Abdul Somad menggunakan media sosial dalam menyampaikan ceramahnya.

Sekian terimakasih, semoga bermanfaat.

Wassalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image