Penanaman Nilai Moral dalam Pendidikan Seksualitas bagi Anak Usia Dini
Edukasi | 2022-12-15 00:49:14Maraknya kasus penyimpangan seksual yang telah terjadi akhir-akhir ini bukan hanya mengancam remaja saja, melainkan anak-anak di usia dini juga. Mengapa demikian? Karena banyak dari mereka memiliki pengetahuan yang minim mengenai pendidikan moral dan banyak juga yang masih rentan terhadap informasi yang salah mengenai seks. Ini merupakan bukti nyata kurangnya pengetahuan dan pemahaman anak mengenai pendidikan moral dan seksualitas yang seharusnya sudah mereka dapatkan dari tahun pertama oleh orang tuanya.
Anak adalah investasi masa depan bangsa. Oleh karena itu, orang tua dan pendidik memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjamin tumbuh kembang anak secara optimal dan sesuai dengan harapan. Anak tetap perlu dibimbing, diasuh, dan dilindungi agar sehat dan sejahtera secara fisik, emosional, intelektual, sosial dan seksual. Tanggung jawab orang tua tidak hanya terbatas pada kebutuhan materi, tetapi juga mencakup semua aspek kehidupan anaknya, termasuk pada aspek pendidikan seksualitas.
Pendidikan seksualitas adalah bentuk upaya untuk mengajarkan dan mengimplementasikan isu-isu yang berkaitan dengan seks yang menjadi pedoman bagi anak-anak. Pendidikan seksualitas bukan hanya informasi tentang seks, tetapi juga informasi mengenai psikologis, sosial budaya, agama, dan masalah kesehatan.
Islam sangat mengharapkan dan menghargai pendidikan seks untuk diberikan kepada anak usia dini dengan tujuan agar anak memiliki pemahaman yang akurat tentang perilaku seksual dan mampu mempersiapkan langkah selanjutnya. Membahas masalah seks pada anak memang tidak mudah. Namun, dalam mengajarkan pendidikan seksualitas pada anak harus diberikan agar anak tidak salah melangkah dalam hidupnya. Pendidikan seksualitas wajib diberikan oleh orangtua pada anaknya sedini mungkin. Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai pendidikan seksualitas pada anak usia dini sebagai pedoman bagi anak dalam menghadapi masa perkembangannya supaya anak mengetahui hal-hal yang diperbolehkan dan dilarang, sehingga penyimpangan dan kekerasan seksual pada anak usia dini tidak terjadi.
Pendidikan usia dini memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan sejarah perkembangan anak selanjutnya sebab pendidikan anak usia dini merupakan fondasi bagi dasar kepribadian anak. Anak yang mendapat pembinaan yang baik sejak usia dini akan dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mentalnya, dan tentunya akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar, etos kerja dan produktivitas. Akhirnya, anak akan lebih mampu untuk mandiri dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Penanaman nilai-nilai sangat dibutuhkan dalam pendidikan seksualitas bagi anak usia dini, khususnya penanaman nilai moral. Penanaman nilai moral ini diperlukan untuk pengembangan karakter, kepribadian, dan moral anak nantinya. Pakar Pendidikan Indonesia, Munif Chatib, menyebutkan ada beberapa pola tentang pendidikan seksualitas bagi anak usia dini. Berikut beberapa pola yang dapat dilakukan kepada anak untuk meningkatkan nilai moralitasnya.
1. Memaksimalkan Peran Orang Tua
Orang tua dan keluarga merupakan lingkungan yang terdekat bagi anak. Pengawasan orang tua terhadap tumbuh kembang anak harus intensif. Pemberian perhatian, pengaruh dan pengetahuan sangat dibutuhkan anak untuk membentuk nilai moral dalam diri anak.
2. Memberi Informasi yang Dibutuhkan Secara Benar dan Tepat
Anak sebaiknya memperoleh informasi langsung dari orang tuanya perihal seks sebelum anak mendapatkan informasi luar yang tidak terpercaya. Banyak anak dan orang tua masih canggung membicarakan masalah seks, yang menyebabkan anak mencari informasi sendiri dari luar. Orang tua tidak boleh menyembunyikan apapun dan harus dapat menjadi sumber informasi yang dapat dipercaya oleh anak. Mereka harus dapat menjalin komunikasi yang baik antara anak dan orang tua.
3. Menjawab Pertanyaan Anak tentang Seks
Ada sebagian dari kita yang tak mau menjawab pertanyaan anak terkait seks. Alasanya, karena tabu untuk dibicarakan. Padahal pertanyaan itu muncul secara alami. Pertanyaan tersebut didorong oleh naluri dan rasa keingintahuan pada setiap anak karena perkembangan dan pertumbuhan mereka. Ketika orang tua ragu untuk membicarakannya, anak belajar tentang pendidikan seks dari sumber lain yang mungkin tidak sesuai. Itu sangat berbahaya. Dengan memberikan pendidikan seks yang tepat kepada anak, kita dapat membantu anak memahami dan mencegah pengaruh lingkungan dan media yang dapat dengan mudah diperoleh anak.
4. Anak Harus Diajarkan Perilaku Seksual yang Sehat
Orang tua harus bisa memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan laki-laki dan perempuan antaranggota keluarga harus dibangun secara sehat. Anak sebaiknya diajarkan kehidupan seks sehat sejak dini, misalnya dengan memisahkan kamar laki-laki dan perempuan saat tidur.
Penanaman nilai moral dalam pendidikan seksualitas sudah harus menjadi sesuatu yang penting bagi kehidupan manusia, terutama pada anak usia dini untuk perkembangan kepribadian dan perkembangan moral anak kelak. Peran orang tua sangat penting dalam memberikan pendidikan seksualitas pada anak usia dini sebagai pedoman bagi anak dalam menghadapi masa perkembangannya supaya anak mengetahui hal-hal yang diperbolehkan dan hal-hal yang dilarang, sehingga penyimpangan dan kekerasan seksual pada anak usia dini tidak terjadi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.