Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Choozynah

Gaya Elite Ekonomi Sulit? Berikut Cara Mengangkat Derajat Hidup!

Gaya Hidup | 2022-12-13 03:10:17

Seperti yang kita ketahui, di kalangan anak-anak muda jaman sekarang itu lebih memilih gaya hidup di bandingkan dengan kantong yang tidak memadai kebutuhannya. Selain itu, di kalangan anak-anak muda sekarang lebih suka kumpul bareng bersama temannya di-bandingkan dengan membaca buku atau belajar di rumah. Tetapi apa yang membuat ekonomi sulit?

Ada beberapa penyebab yang bisa membuat ekonomi sulit yang perlu anda ketahui. Tanpa perlu berlama-lama simak ulasan berikut ini.

PEMBOROSAN UANG

Pemborosan uang adalah salah satu penyebab ekonomi sulit. Mengapa begitu? Karena pemborosan uang menyebabkan ekonomi menurun dari mulai pendapatan hanya dengan hasil minimum dibandingkan dengan pengeluaran yang melewati batas pendapatan. Menurut laman Damanik pola hidup hedonisme memang sudah ada di dunia serta sudah barang tentu hal tersebut akan terjadi pula di kalangan anak masa kini. Hal tersebut sebenarnya lumrah-lumrah saja, apalagi kita adalah negara yang menjunjung tinggi demokrasi dengan elemen pentingnya adalah kebebasan ekspresi. Namun, itu semua seolah semakin runyam sejak kemunculan era digital yang di mana semua kehidupan pribadi orang lain sudah terbiasa untuk diumbarkan dalam media sosial, sehingga memunculkan rasa iri pada kalangan muda terutama mahasiswa bahkan menjurus kepada istilah FOMO (Fear of Missing Out).

GAYA ELITE EKONOMI SULIT

Terlalu mudahnya publikasi kehidupan di era digital akhirnya memunculkan masalah baru, yaitu banyak anak-anak menengah ke bawah yang berusaha menghalalkan segala cara untuk memamerkan gaya hidup kelas atas mereka di jejaring sosial masing-masing, meski sebenarnya di gudang ekonomi sulit. Mulai dari pergi ke kafe, minum kopi modern setiap hari, harus memiliki barang-barang keren dan pergi ke mall setiap bulannya. Tidak lupa selfie lalu memposting dirinya di dunia maya. Kemudian yang menjadi sorotan adalah semakin banyak anak-anak ala elite dengan ekonomi yang sulit ini mulai menekan orang tuanya dengan berbagai dalih untuk menerima uang. Mulailah dengan meminta uang untuk membeli buku, pelatihan, dan bahkan uang lain yang tidak pernah benar-benar dibutuhkan oleh anak-anak. Biasanya keluarga menengah kebawah mudah menuruti keinginan anaknya, sehingga rela mengambil pinjaman untuk memenuhi kebutuhan anaknya.

FENOMENA DI KALANGAN ANAK-ANAK

Fenomena FOMO tersebut menyasar pada semua kalangan dan semua lapisan masyarakat. Semua orang kini memiliki gaya nya masing-masing sehingga apa yang di tampilkan membuat kalangan sekitar ingin mengikutinya. Rasa ingin tahu orang-orang meningkat sehingga ingin mengetahui apa yang di rasakan setelah memakai gaya tersebut. Apa menjadi pusat perhatian sekitar? Belum tentu akan menjadi pusat perhatian, karena setiap orang memiliki rasa suka masing masing terhadap apa yang di pakainya. Jika memang menjadi pusat perhatian seseorang pasti orang tersebut akan melirik dan menatap nya dengan tajam. Sekarang pun di era digital para kalangan muda tidak lupa dengan sosial media mereka, yang selalu menyebarkan diri nya yang sedang bergaya dengan berpakaian ala-ala vintage.

KEREN DI MATA ORANG

Hai, buat kalian para kalangan anak-anak muda jangan khawatir! Kalo memang gaya kalian ingin elite jangan lupa berusaha, karena setiap usaha yang di capai itu tidak akan pernah menghianati hasil. Cukup dengan menabung untuk mencapainya tidak harus sampai berbohong dengan orang tua. Karena dengan hasil menabung apa yang kita capai kita dapat memamerkan hal ini dengan leluasa, sebuah pencapaian yang telah di raih itu akan menjadi kebanggaan diri sendiri. Orang-pun melihatnya akan sungkan bila tau gaya elite yang di pakai ini hasil diri sendiri dan hasil menabung. Hasilnya pun kalian dapat memposting nya di sosial media masing-masing, dengan seperti itu kita dapat menerapkan dan hanya kembali kepada diri masing-masing. Apakah dapat mem-posisikan diri sendiri?

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image