Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Raihan Alwi

Tiga Pilar Keislaman dalam Ilmu Tasawuf

Agama | Monday, 12 Dec 2022, 18:16 WIB

Manusia diciptakan untuk senantiasa beribadah hanya kepada Allah. beberapa dari kita, yang dilahirkan ke dunia sebagai seorang muslim tentunya tidak asing dengan kalimat Rodhitu billahi rabba, wa bil-islami diina, wa bi Muhammadin Nabiyya wa Rasula. Kalimat yang berupa zikir pagi dan petang tersebut mengandung paham dan konsep keimanan. Iman, yang artinya percaya, tidak cukup hanya dengan kontekstual percaya saja, akan tetapi terdiri dari 3 struktur keimanan yakni ; mempercayai dengan hati, mengucap dengan lisan, dan melaksanakan/mengamalkannya dalam perbuatan sehari-hari. Iman yang dilandasi sebatas percaya dan yakin saja seperti ini sebenarnya sangat lemah dan rapuh, mudah goyah oleh godaan nafsu dan syahwat. oleh karenanya, seorang muslim perlu mempelajari dan mendalami ilmu ilmu keislaman yang lebih luas.

Di dalam ajaran islam, khususnya dalam Ilmu Tasawuf, kita tidak sebatas hanya belajar konsep keimanan, namun kita juga mempelajari yang lebih luas cakupannya yakni 3 Pilar Keislaman.

3 Pilar Keislaman atau yang biasa disebut Trilogi Keislaman terdiri dari Al Iman, Al Islam, Al Ihsan.

Al Iman atau Iman yang artinya keyakinan harus meresap dalam diri seorang muslim, sehingga apabila sudah meresap, maka seorang muslim tersebut bisa menghayati dan menjiwai ikrarnya (syahadat) yang telah diucapkannya. Dengan Aqidah yang menjadikan keimanan sebuah pondasi dan memandu muslim tersebut, kemudian timbullah rasa yang mengakar kuat dan kokoh dalam muslim tersebut. Iman yang sudah kokoh dan kuat tersebut kemudian di implementasikan dengan ibadah.

Kemudian ada Al Islam yang berarti agama islam, maksudnya adalah tahapan setelah iman yang diwujudkan dengan ibadah yang sesuai dengan Syariat-syariat islam. Dengan ibadah, kita bisa mengaplikasikan apa yang kita percayai dan imani dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Lalu kedua yang tadi disempurnakan dengan pilar yang ketiga yakni Al-Ihsan. Dalam Al-Hadist, Al Ihsan dapat diartikan sebagai “Hamba yang beribadah kepada Allah seolah-olah melihatnya secara langsung, karena hamba tersebut tahu bahwa Allah sedang melihatnya”. Maksudnya adalah seorang muslim yang telah mengaplikasikan Al Iman dan Al Islam, lalu melakukan itu semua dengan niat karena Allah, dilandasi dengan keikhlasan, dan semata-mata hanya mengharapkan Ridho dan ampunan dari Allah.

Dengan ilmu dari ketiga pilar (Trilogi) keislaman ini, seorang muslim mampu menguatkan dan mengokohkan keislamannya, tidak akan goyah dan runtuh walaupun banyak godaan dan ujian yang Allah berikan kepada muslim tersebut, Insya Allah dengan seizin-Nya, Allah akan memberikan kekuatan di dalam agama, mengangkat derajatnya dan memasukkan muslim tersebut kedalam golongan orang-orang yang terpuji.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image