Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Popi Paswa

Peran Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Usia Dini

Agama | Monday, 12 Dec 2022, 00:18 WIB

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari generasi kegenerasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi dibawah bimbingan orang lain, tapi juga memungkinkan secara otodidan. Sedangkan pendidikan islam ialah bimbingan yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak didik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian muslim. Pendidikan islam pada intinya dalah sebuah wahana pembentukan karakter manusia yang bermoralitas tinggi. Didalam ajaran islam moral/akhlak tidak dapat dipisahkan dari keimanan.

Keimanan merupakan pengakuan hati dalam berkeyakinan pada Allah SWT. Akhlak adalah pantulan iman yang berupa perilaku, ucapan, dan sikap atau dengan kata lain akhlak adalah amal shaleh. Iman adalah maknawi (abstrak) sedangkan akhlak adalah bukti keimanan dalam bentuk perbuatan yang dilakuakan dengan kesadaran dan karena Allah semata.

Anak usia dini adalah anak yang berumur 1-5 tahun. Usia dini merupakan masa emas (Golden Age) bagi anak-anak. Pendidikan pada usia dini ini terbilang sangatlah penting bagi anak, karena pada usia ini anak-anak pertumbuhan dan perkembangan fisik yang luar biasa. Fase ini sangatlah pentig bagi anak-anak karena pada fase ini merupakan awal bagi pertumbuhan dan stimulasi anak yang membawa kearah kehidupan selanjutnya agar anak mampu memberikan hasil yang optimal. Pendidikan usia dini khususnya pendidikan agama islam akan memberikan suatu dampak yang positif dan bekal bagi anak untuk menghadapi permasalahan kehidupan di dunia ini .

Dengan adanya perkembangan zaman yang semakin berkembang, semakin modern, atau semakin pesat ini, kini teknologi bukanlah menjadi sesuatu yang sulit di jangkau. Teknologi bukan lagi makanan untuk orang-orang intektualis. Teknologi saat ini sangat mudah menjamah di seluruh tempat. Bahkan, di pedesaan sekaligus teknologi sudah menjadi sesuatu yang umum contohnya adalah internet di buktikan dengan banyaknya warnet yang dapat di jumpai di berbagai banyak tempat.

Jalanan pedesaan pun kini telah dapat ditemui dengan adanya teknologi bisa berupa handphone, komputer, laptop dan warnet segala alat teknologi ini dapat dengan mudah di akses oleh betbagai kalangan masyarakat dari berbagai status sosial hingga berbagai umur dari anak-anak hingga dewasa. Dan internet sendiri telah menyediakan situs-situs atau game yang sangat banyak di gemari oleh masyarakat salah satu situs yang paling marak saat ini yakni tiktok,instagram, facebook, dan lainnya.

Faktanya disini adalah anak-anak usia dini contoh anak SD dan bahkan anak yang berumur 3-5 tahun. Dapat dilihat anak-anak pada umur dini tersebut sudah memegang handphone, tablet,dan juga ipad ditangannyadan saat ini sudah memasuki kemajuan dalam bidang teknologi baru sehingga membuat anak-anak yang mampu mengaplikasikannya

Oleh karena itu, dengan adanya gadget dalam dunia online ini bagi anak-anak usia dini dpat memiliki dampak dan pengaruh bagi perkembangan anak. Dampak tersebut dapat berupa positif maupun negatif, tergantung bagaimana seoran anak dalam memanfaatkannya serta sejauh mana keterlibatan dan pengawasan orang tua/guru serta durasi yang digunakan anak bersama gadgetnya.

Dampak gadget ini bagi anak-anak usia dini sangat berpengaruh pada aspek perkembangannya yang meliputi aspek nilai agama dan moral, aspek kognitif, aspek fisik dan motorik, aspek sosial dan emosional, serta aspek perkembangan bahasa.

Dalam aspek perkembangan nilai agama dan moral, penggunaan gadget pada anak-anak usia dini yang tidak disertai dengan pengawasan orang tua/guru akan memungkinkan anak megakses situs yang tidak seharusnya anak akses. Apabila hal ini terjadi dapat berakibat pada kerusakan moral/akhlak atau nilai-nilai agama. Hal ini dapat terjadi karena semakin mudah terbukannya akses internet dalam menampilkan segala konten yang semestinya belum waktunya dilihat oleh anak-anak. Bisa saja dengan semakin mudahnya koneksi jaringan internet tidak tertutup kemungkinan mereka membuka situs pornografi sehingga akan berakibat fatal bagi perkembangan nilai agama dan moral anak.

Secara kognitif, penggunaan gadget pada anak-anak usia dini dapat mengasah kemampuan berpikir dan imajinasi anak. Anak yang biasa menggunakan gadget dapat mengembangkan kreatifitasnya. Hal ini dikarenakan gadget yang memiliki berbagai aplikasi gambar yang menarik dn mendukung kreativitasnya.

Dari asspek perkembangan fisik dan motorik anak, penggunaan gadget terhadap anak yang menghabiskansebagian besar waktu bermainnya dengan gadget, menyebabkan mereka menjadi anak-anak yang cenderung malas bergerak dan beraktivitas fisik. Anak-anak seperti ini akan lebih memilih menghabiskan waktunya dengan duduk didepan gadget dan menikmati fitur aplikasi maupun permainan yang ada dalam gadget tersebut.

Dalam perkembangan sosial dan emosional, dampak gadget bagi anak usia dini dapat memberikan dampak yang negatif terhadap perkembangannya, karena anak yang terlalu lma mengahabiskan waktu di depan layar gadget membuat interaksi sosial degan lingkungan sekitar anak juga akan terganggu. Mereka juga tidak mampu mengontrol emosinya sehingga cenderung mudah marah ketika di nasehati, tidak mempeerdulikan orang sekitar bahkan hidup menjadi individualisme.

Dalam perkembangan bahasa, anak yang sibuk dengan dunia online ini akan sulit mengembangksn kemampuan berbicara karena mereka hanya cenderung diam menikmati permainan dalam gadgetnya tersebuts. Sehingga anak menjadi malas membaca buku. Ini terjadi karena prangat dunia online dalam gadget ini tampak lebih menarik dan menggoda karena emiliki tampilan visual yang fantastis bahkan dapat memperlihatkan sesuatu yang sesuai dengan kenyataan nyata.

Maka dari itu, orangtua harus bisa menerapkan komunikasi yang efektif. Komunikasi efektif yang diterapkan orang tua dengan anak sangatlah penting dan berpengaruh bagi perkembangan kepribadian anak. Aabila komunikasi orang tua berpengaruh baik kepada anaknya maka anak berkembang baik, karena untuk mencegah kekerasan verbal.

Dalam pandangan islam anak merupakan amanat besar bagi orang tuanya yang harus dijaga dan dididik agar mereka tidak salah jalan. Karena itu penting diberikan pendidikan agama kepada anak oleh orang tua sejak dini. Pentingnya penanaman nilai-nilai agama sejak usia dini agar tercipta manusia yang berakhlak mulia.

Pendidikan Islam sejak dini mulai harus dikembangkan dan diajarkan kepada anak-anak ketika ia masih dalam kandungan ibunya hingga ia tidak didunia lagi, orang- orang pertama yang berkewajiban mendidik mengajarkan agama islam kepada ana-anak adalah orang tuanya. Hal ini bertujuan agar anak-anak terbiasa sejak dini dan mulai mengenal agamanya sendiri yakni agama islam, dan kelak pendidikan tersebut bisa menjadi bekal dikehidupan masa depannya.

Bekal tersebut berupa akhlak yang mulia serta keimanan yang kuat pada Allah SWT. Jadi kelak anak akan mengerti mana hal yang baik dan hal yang buruk, sehingga anak dapat menjalani kehidupan sesuai ajaran agama dan dapat menerapkan akhlakul karimah. Yang dapat membawanya kekehidupan yang semestinya.

Cara yang mampu dilakukan oleh orang tua dan orang-orang disekitarnya untuk mendidik dan mengajarkan anak-anak tersebut tentang agama islam adalah dengan mengajarkan dasar-dasar ajaran agama islam, seperti mengenal Tuhan mereka yaitu Allah SWT, mengenalkan keenam rukun iman, dan juga kelima rukun islam, mengajarkan bagaimana cara beribadah seperti salat, mengaji Al-Quran, berpuasa, dan bersedekah serta mendidik anak-anak untuk berperilaku dan berakhlak yang baik yakni melalui metode pelatihan, pembiasaan, menceritakan kisah-kisah, dan memberikan pujian atau hadiah kepada mereka jika mereka mampu berbuat baik pada sesama.

Dapat diambil kesimpulan dari penjelasan diatas, bahwa pendidikan agama usia dini juga sangat penting untuk menyeimbangkan pengetahuan anak. Kita tidak akan lepas dari adanya perkembangan teknologi. Namun, menjadi sesuatu yang negative jika kita selalu terpaku dengan teknologi sehingga hal positif maupun negatif kita terima begitu saja. Pendidikan agama menjadi penyeimbang yang membantu kita dalam menyaring perkembangan teknologi yang ada, memanfaatkan hal yang positif dan mengenyampingi hal negative dari teknologi tersebut. Itulah hasil yang diharapkan dari pendidikan agama yang dimulai sejak usia dini.

Oleh karena itulah sangat penting bagi anak anak usia dini ini mengenal pengetahuan agama yang cukup. Dengan diberikannya pendidikan agama pada anak sejak usia dini akan menjadikan seorang anak menjadi lebih baik beragama, bermoral, dan bernilai budi pekerti yang baik.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image