Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image CHIKA SYAHARANI PUTRI 2021

Keterikatan Antara Trilogi Islam

Agama | Friday, 09 Dec 2022, 22:33 WIB
Foto : Ilustrasi Trilogi Ajaran Islam

عن أبي هريرة رضي الله عنه : أن رسول الله صلى الله عليه و سلم كان يوما بارزا للناس إذ أتاه رجل يمشي فقال يا رسول الله ما الإيمان ؟ قال ( الإيمان أن تؤمن بالله وملائكته ورسله ولقائه وتؤمن بالبعث الآخر ) . قال يا رسول الله ما الإسلام ؟ قال ( الإسلام أن تعبد الله ولا تشرك به شيئا وتقيم الصلاة وتؤتي الزكاة المفروضة وتصوم رمضان ) . قال يا رسول الله ما الإحسان ؟ قال ( الإحسان أن تعبد الله كأنك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراك ) فقال ( هذا جبريل جاء ليعلم الناس دينهم )

Dari Abu Hurairah r.a berkata : “Sesungguhnya Rasulullah Saw. pada suatu hari berada di tengah-tengah manusia, ketika itu datang seorang laki-laki berjalan (menuju beliau lalu mengajukan beberapa pertanyaan kepada beliau), “Apakah iman itu?”, laki-laki itu menjawab, “Iman meyakini Allah, para malaikat, dan perjumpaan dengan-Nya, meyakini para rasul dan engkau beriman kepada kebangkitan”. Lalu laki-laki itu bertanya, wahai Rasululullahsaw. “Apakah Islam itu?”, laki-laki itu menjawab, “engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya, melaksanakan shalat, membayarkan zakat yang diwajibkan, dan berpuasa Ramadhan”. Lalu laki-laki itu bertanya, “Apakah ihsan itu?”, laki-laki itu menjawab, “engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, meskipun engkau tidak sanggup melihat-Nya, karena Dia senantiasa melihat kamu”. Rasulullah Saw. bersabda “Inilah Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada manusia”. (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).

Berdasarkan hadist di atas dapat disimpulkan bahwa ajaran Islam dibangun atas tiga landasan, yaitu iman (akidah), Islam (syariah), dan ihsan (akhlak). Tiga hal tersebut dikatakan sebagai asas, pondasi, atau dasar dalam ajaran Islam.

Oleh para ulama, iman dikatakn sebagai akidah. Secara terminologis, akidah adalah kepercayaan yang dianut oleh orang-orang beragama atau tali yang memperkuat hubungan manusia dengan Tuhan. Iman juga tidak luput dari arti keyakinan, tetapi makna antara kepercayaan dengan keyakinan berbeda. Kepercayaan hanya sebatas mempercayai, tidak menghayatinya di dalam hati, sedangkan keyakinan menghayatinya hingga ke hati. Untuk mencapai fase keyakinan dari fase kepercayaan kita harus melakukan 4 hal, yaitu meresap atau diresapi, menghayati atau dihayati, menjiwai atau dijiwai, mengakar, hingga iman tersebut dapat kokoh dalam hati. Iman dirumuskan dengan akidah yang melahirkan ibadah. Al-iman juga dapat dikatakan sebagai akidah dan tauhid. Memperkuat iman bisa dilakukan dengan berbagai cara, yaitu kuat dengan ilmu, meningkatkan amal saleh, bisa juga datang dari hidayah Allah Swt..

Islam yang dimaksud dari hadis di atas ialah syariah. Syariah menurut bahasa berarti jalan. Syariah ialah hukum dan aturan Islam yang mengatur seluruh kehidupan umat manusia. Di dalam kitab al-Ta’rifat karya Ali ibn Muhammad al-Jurjani dan kitab al-Musthasfa min Ilm al-Ushul karya Imam al-Ghazali, mereka berpendapat bahwa syariah identik dengan ad-din (agama). Terdapat pula dalam Q.S As-Syura ayat 13, bahwa syariah dalam arti luas adalah din, agama yang diturunkan Allah kepada Nabi.

Selanjutnya, Ihsan menurut Rasulullah Saw. adalah beribadah kepada Allah, tidak hanya formalitas namun harus terpadu dengan perasaan bahwa dirinya sedang berhadapan langsung dengan Allah. Tidak hanya ihsan kepada Allah, tapi juga berbuat baik kepada seluruh makhluk Allah yang ada di muka bumi ini, baik manusia dan alam, termasuk hewan dan tumbuhan. Ihsan kepada Allah dapat menjadi modal yang baik untuk ihsan kepada sesama.

Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah dilakukan sedari dulu hingga tertanam kuat di dalam jiwa seseorang, sehingga membentuk kepribadiannya. Akhlak menempati posisi sangat penting dalam Islam, dimana setiap aspek ajaran agama ini selalu mengarah pada pembentukan dan pembinaan akhlak yang mulia, yang biasa disebut dengan akhlaqul karimah. Allah Swt. menjadikan Rasulullah Muhammad Saw. menjadi suri tauladan bagi umatnya.

Dengan demikian, akidah syariah dan akhlak saling berhubungan satu sama lainnya dalam membentuk kepribadian muslim yang baik. Akidah merupakan kepercayaan seorang umat muslim, kemudian syariah sebagai norma, hukum, atau aturan bagi umat muslim untuk membentuk akhlak kepribadian.

Akidah memandu akhlak, akhlak dipandu oleh akidah. Akidah menuntun umat Islam untuk menjalankan hidupnya sesuai dengan syariat Islam.

Penulis : Chika Syaharani Putri, Prof. Asep Usman Ismail.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image