Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Himatun Aliyah

Jasa Sewa Pacar : Solusi atau Gengsi?

Edukasi | Wednesday, 07 Dec 2022, 13:55 WIB

Ilustrasi : freepict (menjalin hubungan asmara)

Zaman yang semakin berkembang, tentunya mengalami beberapa perubahan. Ya, salah satunya perkembangan teknologi, sebagai contohnya internet ; media sosial. Berbicara mengenai media sosial, ternyata sekarang sudah menjadi ladang pekerjaan yang bisa menghasilkan, dari jualan online, ngojek online, dan lain-lain yang serba online, bahkan sampai cari pacar pun di online kan. Jasa sewa pacar ini masih menjadi perbincangan hangat dan viral di kalangan anak muda di dunia medos. Banyak yang membuka jasa sewa ini di berbagai platform, entah itu perorangan ataupun management. Jasa sewa pacar ini hal yang sedang di buru untuk mengatasi kesepian, terutama pada kaum pria lajang.

Fenomena sewa pacar ini muncul pertama kali di Jepang, dimana di negara tersebut banyak wanita-wanita yang sibuk bekerja sehingga membutuhkan sosok teman untuk menemaninya, menjadi semangat untuknya. Sekarang fenomena ini sudah mulai muncul di Indonesia, contohnya di Jakarta dan Bandung. Berpacaran merupakan hal yang wajar di kalangan anak muda, sebagai penunjang dalam kehidupannya. Faktanya, sekarang banyak anak muda yang mengeluh kesepian karena tidak mempunyai seorang teman atau seorang pasangan dalam hidupnya. Mereka berangapan bahwa susah untuk mencari pasangan yang mau dengan dirinya. Dengan adanya jasa sewa pacar ini, justru menjadi solusi untuk mereka agar terbebas dari rasa kesepian. Jasa sewa pacar ini mencari target dengan cara membagikan informasi di berbagai platform sehingga mudah dijangkau oleh berbagai kalangan.

Di bulan November 2022 lalu, terdapat sebuah postingan di Instagram yang mengiklankan adanya jasa sewa pacar di Bandung.

“ Jasa Sewa Pacar di Bandung : chat 15 ribu, ketemu 50 ribu?” postingan @***feeds

Dalam postingan tersebut di informasikan bahwasanya di Bandung terdapat jasa sewa pacar yang murah dan tidak menguras kantong untuk orang-orang yang membutuhkan sosok teman, bisa sebagai teman ngobrol, teman calling, hingga sampai bertemu. Dalam postingan tersebut pun mendapat banyak komentar negatif dari netizen mengenai pacar sewaan ini. Banyak hujatan yang mungkin menyudutkan bahwasanya pacar sewaan ini salah, dan menjadi bahan candaan.

Dalam postingan ini juga mengatakan bahwasanya banyak platform di media sosial, terutama twitter yang menjadi ladang dari penyewaan pacar. Banyak hastag yang menamainya dengan #jasasewapacar. Dari banyaknya postingan dan komentar dari orang-orang, justru postingan itu berhasil mencuri banyak perhatian. Banyak pilihan yang dapat di pilih untuk orang-orang yang berminat, di situ pula terdapat contact person yang bisa dihubungi. Beberapa dari mereka ada yang berkomentar dengan kata-kata menarik ada pula yang berkomentar hanya sebagai bahan candan dengan mengetag salah satu temannya, akan tetapi tidak sedikit pula yang berkomentar nyentil dan tidak suka.

Jasa sewa pacar merupakan solusi terbaik untuk seseorang yang benar-benar membutuhkanya. Terkadang seseorang membutuhkan manusia lain untuk melengkapi kebutuhannya, dan biasanya seseorang itu tidak mendapatkan dari orang yang berada di dekatnya. Tak munafik bahwasanya makhluk sosial memang tidak bisa hidup sendiri, melainkan membutuhkan bantuan orang lain dalam menyempurnakan kehidupanya. Tidak layak juga seseorang mendapatkan cemoohan, bahkan sampai terhakimi hanya karena menggunakan jasa sewa pacar.

Menurut Mega Christina Marpung, Psikolog asal Pontianak ini mengatakan bahwa seseorang yang minat dalam penyewaan ini tidak pantas di hakimi. Sebab, menurutnya pasti setiap orang memiliki alasan tersendiri untuk menggunakan layanan jasa sewa pacar, dan terlebih untuk menghadapi tuntutan-tuntutan sosial. Mega Christina mengimbau kepada masyarakat untuk mengerti bahwa menyewa pacar bohongan itu merupakan suatu pilihan yang boleh dipilih oleh setiap individu. Ini bisa dikatakan sebagai masyarakat yang bisa menghargai atas keputusan yang telah mereka pilih untuk menghadapi suatu kondisi, tekanan, atau permaslahan yang sedang mereka hadapi.

Banyak yang menganggap bahwa stress atau depresi yang dikarenakan kesepian itu hal yang wajar, atau sepele. Padahal itu bisa menjadikan kefatalan dalam diri apalagi menyangkut tentang psikologinya. Faktanya, setiap orang itu mempunyai kemampuan dan kapasitas diri yang berbeda-beda. Ada yang bisa hidup dengan kesepian ada juga yang tidak bisa hidup kesepian, ditambah stress terhadap kehidupan yang dijalaninya. Salah satu cara agar dia senang, bahagia ya dengan mencari pasangan. Secara psikologis, fakta mengungkap bahwa dengan mencari pasangan atau dalam konteks sewa pasangan ini baik untuk kondisi psikolog. Dia akan lebih merasa percaya diri, dia akan lebih bersemangat dalam menjalani hari-harinya, dia akan terlihat happy, dia lebih bisa menetralkan sesuatu yang ada di pikiranya, dan lain-lain. Tapi perlu diingat bahwasanya itu hanya sementara, hanya untuk mencukupi kebutuhan saja.

Tak sedikit pula orang yang menyewa pacar digunakan untuk menutupi gengsi. Ada beberapa psikolog yang mengatakan bahwa tuntutan sosial juga berpengaruh terhadap penyewaan pacar. Seperti contohnya yang banyak terjadi sekarang ketika mau menghadiri acara pernikahan salah satu temannya harus membawa pasangan, dimana itu yang menentukan seseorang laku atau tidaknya. Contoh lainnya seperti, mendapatkan pertanyaan-pertanyaan kapan nikah, dimana pasanganmu, kok belum ada calon, dll sehingga seseorang berpikir sewa pacar menjadi solusi untuk menjauhi dari hal-hal tersebut.

Tentu hal seperti ini pasti ada plus minusnya, di mana antara penyewa dan penyedia harus melakukan kontrak atau memberikan aturan-aturan dalam bermiannya. Sehingga bisa tau batasan-batasan yang harus dilakukan dan menjamin dalam hal keamanan. Penyewa juga harus berhati-hati karena sesuatu yang terjadi di atas kendali kita itu tidak ada yang tahu. Perlu diingatkan kembali bahwasanya ini hanya besifat sementara dan bukan untuk jangka waktu yang panjang.

Jasa sewa pacar ini pun bisa mengakibatkan terganggunya mental. Ketika penyewa sudah mulai nyaman, dan terlalu terobsesi dengan ketidak nyataan, maka akan mengakibatkan mentalnya rusak. Akan adanya kegalauan, ketidakpuasan, dan adanya sikap untuk terus memiliki. Hal ini sering terjadi dikarenakan mereka tidak sadar dan terlalu terbawa perasaan saat melakukan sebuah hubungan.

Seseorang menjadikan sewa pacar ini menjadi solusi yang cepat untuk mengatasi sebuah permasalahan. Padahal, pada kenyataannya hal ini tidak bisa menyelesaikan permasalahan secara langsung bahkan bisa menimbulkan masalah baru, dan hal ini hanya bersifat sementara yang akan meredakan sejenak permasalahan yang ada. Solusinya, diharapkan untuk semuanya dalam menghadapi permasalahan harus dipikirkan secara matang dan lebih memilih untuk efek yang jangka panjang. Walapun ini bisa mengatasi permasalahan akan tetapi harus diingat kembali bahwa ini hanya bersifat sementara dan tidak menjamin pastinya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image