
Kajian Morfologis Proses Morfem pada Kumpulan Cerpen Kompas edisi Bulan Juli 2015
Sastra | Sunday, 04 Dec 2022, 17:58 WIBPenelitian ini menganalisis tentang proses morfologis yang terjadi dalam Kumpulan Cerpen Kompas edisi bulan Juli 2015. Pembahasan dalam penelitian ini disesuaikan dengan tujuan peneliti yaitu : mendeskripsikan proses morfem bebas dan morfem terikat beserta nosinya apa saja yang terdapat dalam Kumpulan Cerpen Kompas edisi bulan Juli 2015. Dalam penelitian ini, data yang dijadikan bahan penelitian yaitu cerpen pada tanggal 12 Juli 2015 berjudul “Merpati Nuh” karya Gethong HSA , tanggal 12 Juli 2015.
A. Proses Morfem Bebas
Morfem Bebas
Morfem bebas yaitu morfem yang secara potensial dapat berdiri sendiri dalam suatu bangun kalimat, misalnya {saya}, {duduk}, {kursi}. Morfem-morfem tersebut bisa berdiri sendiri tanpa harus digabung dengan morfem lain.
Dari penelitian yang peneliti teliti menemukan beberapa morfem bebas, seperti yang di jabarkan di bawah ini :
1. Air
Morfem air tidak membutuhkan morfem lain untuk menjadi sebuah kalimat, dalam morfem air bermakna sebuah benda cair. Apabila ditambahkan morfem -ber, yang dimana apabila ditambahkan morfem air menjadi berair dan mengubah makna morfem itu sendiri menjadi sebuah rujukan kepada suatu benda. Contohnya : lantai itu berair.
2. Murni
Pada morfem murni ini juga tidak membutuhkan morfem lain agar menjadi kalimat yang utuh, makna dari morfem Murni merupakan kata sifat. Dan apabila ditambahkan morfem lain seperti morfem -Se menjadi Semurni. Hingga makna yang terdapat pada morfem itu pun berubah menjadi rujukan pada sesuatu yang menunjukan kata sifat itu sendiri. Contoh : Wanita itu semurni air laut.
3. Sadar
Dalam morfem sadar ini tidak membutuhkan morfem lain, untuk menjadi kalimat utuh. Morfem sadar ini pun bermakna merasa; tahu dan mengerti. Sedangkan apabila ditambahkan morfem -Kan, menjadi Sadarkan. Dan merubah maknanya menjadi membuat orang lain sadar (merasa tahu dan mengerti).
B. Morfem Terikat
Morfem terikat
Morfem terikat yaitu morfem yang tidak bisa berdiri sendiri dan yang selalu terikat dengan morfem lain untuk membentuk ujaran, misalnya {ber}, {meng}, {kan}.
Morfem-morfem tersebut harus terikat dengan morfem lain agar bisa berdiri dalam sebuah kalimat misalnya berteduh, menganalisis, dan sebutkan.
Dan data yang peneliti temukan dalam data analisis yaitu :
1. Gemuruh
Morfem Gemuruh tidak dapat dipisahkan menjadi Ge-muruh, karena morfem muruh tidak dapat menjadi sebuah kalimat utuh tanpa adanya morfem -Ge.
2. Kecuali
Morfem Kecuali merupakan morfem terikat, karena morfem ini tidak dapat di pecah menjadi Ke-cuali. Morfem cuali tidak dapat menjadi suatu kalimat apabila tidak ada penambahakan morfem -Ke.
3. Meniti
Morfem meniti ini pula disebut morfem terikat, karena apabila terpisah menjadi Me-niti tidak akan menjadi sebuah kalimat yang utuh. Oleh karena itu diperlukan morfem -Me.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.