Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nurifai Eliyas Utomo

Segera Pahami, Ciri-Ciri Lowongan Kerja Penipuan, Jangan Sampai Terjebak!

Info Terkini | Wednesday, 23 Nov 2022, 02:49 WIB

Proses mencari kerja tampaknya memanglah tidak semudah omongan orang sebelah. Terdapat banyak rintangan yang bisa jadi tidak sempat kalian duga lebih dahulu. Terdapat banyak kerikil yang wajib kita lewatkan hingga kesimpulannya sukses memperoleh pekerjaan impian. Mulai dari dighosting HRD, upah yang tidak cocok, sampai banyaknya lowongan kerja palsu yang wajib dihindari supaya tidak terjebak serta tertipu.

Buat kalian pejuang amplop coklat, senantiasa semangat serta hati- hati ya. Kalian dapat mengidentifikasi lowongan kerja palsu tanpa wajib tiba langsung ke situ, berikut identitas lowongan kerja palsu supaya kalian senantiasa waspada!

Sumber Gambar : <a href=jobsgeh.com" />
Sumber Gambar : jobsgeh.com

1. Persyaratan sangat mudah

Sempatkah kalian menciptakan lowongan kerja dengan ketentuan yang tidak masuk ide? Tanpa uji, menerima seluruh jenjang pembelajaran, tidak perlu pengalaman kerja, apalagi langsung diterima serta bisa bekerja besok harinya. Ini merupakan salah satu ciri jika lowongan tersebut merupakan palsu.

Industri asli memerlukan paling tidak 1- 2 pekan buat proses rekrutmen. Tidak hanya itu, industri pula mempunyai requirements yang khusus serta jelas kala mengunggah iklan lowongan pekerjaan. Mereka menyaring kandidat bersumber pada skill, pengalaman, kompetensi, serta latar balik pembelajaran yang dipunyai. Sebab, tiap industri pasti mau memperoleh kandidat terbaik serta cocok kualifikasi yang mereka butuhkan. Apabila kalian menciptakan lowongan kerja yang mencantumkan persyaratan kerja yang sangat universal serta gampang, hingga kalian pantas buat curiga kalau lowongan tersebut palsu.

2. Nama serta alamat kantor tidak jelas

Sempatkah kalian menemukan undangan wawancara dari industri yang namanya asing ataupun tidak jelas serta merasa ragu dengan keasliannya? Kalian dapat mencari datanya dengan ketik“ penipuan+ nama kantor”, melalui mesin pencari Google. Kalian hendak menciptakan pembahasan dari orang yang sempat melamar ataupun bekerja di situ. Kalian pula bisa mengenali catatan industri abal- abal di forum online semacam Quora ataupun Kaskus. Yakinkan kalian ketahui kebenarannya saat sebelum tiba ke situ ataupun melanjutkan proses rekrutmen.

3. Memungut bayaran pada kandidat

Lowongan palsu umumnya hendak memohon pelamar kerja buat mengirimkan beberapa duit buat proses rekrutmen dengan bermacam alibi. Mereka berdalih kalau duit tersebut digunakan buat membeli tiket pesawat, sewa tempat pelatihan, bayaran training, ataupun administrasi. Mereka pula berjanji jika duit yang sudah ditransfer hendak dikembalikan sehabis kalian jadi pegawai.

Buat itu, kalian butuh berjaga- jaga kala menerima undangan wawancara semacam ini. Tidak tanggung- tanggung, mereka apalagi mengatasnamakan industri besar ataupun BUMN. Ingat, industri asli tidak sempat memohon bayaran apapun semenjak interview hingga offering letter. Kalian mencari pekerjaan buat dibayar bukan buat membayar.

4. Penyusunan yang kurang baik pada undangan

Umumnya lowongan kerja palsu mempunyai penyusunan yang kurang baik dalam undangannya. Penipu kerap memakai bahasa yang tidak baku, kalimat yang susah dipahami, EYD berhamburan, salah penyusunan, dan logo industri yang gepeng serta nampak semacam editan. Bila kalian menerima undangan interview semacam ini, jangan langsung terkecoh. Kalian wajib waspada serta membaca undangan tersebut dengan seksama. Tidak terdapat salahnya apabila kalian bertanya kepada sahabat ataupun orang lain tentang undangan tersebut.

Berbeda dengan lowongan palsu, lowongan asli pasti ditulis dengan bahasa yang baku, kalimat yang efisien, serta pemakaian EYD yang pas. Tidak hanya itu, mereka hendak mengirimkan undangan dengan metode yang handal, misalnya apabila lewat email, mereka hendak memakai subjek serta body email yang jelas. Bukan cuma file PDF tanpa penjelasan apa- apa.

5. Mengatakan pendapatan fantastis

Buat menarik atensi calon korban, loker palsu umumnya mencantumkan pendapatan yang fantastis serta tunjangan di lembar undangan kerja. Sementara itu, pendapatan hendak diberitahu oleh HRD sehabis kalian lolos sesi uji serta wawancara lewat offering letter.

Pendapatan ialah data yang sangat rahasia antara industri serta karyawan, sehingga tidak etis buat dibicarakan bila kalian masih berstatus kandidat. Tidak hanya itu, dengan persyaratan yang sangat gampang serta deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, bukankah mencurigakan jika kandidat dapat memperoleh pendapatan dengan jumlah yang sangat besar? Hingga dari itu, jangan gampang terkecoh dengan iming- iming dari penipu ya.

6. Domain industri meragukan

Industri asli biasanya memiliki domain formal buat proses perekrutan. Biasanya berbentuk" nama divisi/ karyawan+nama industri. com". Bila kalian dihubungi ataupun menerima undangan wawancara kerja oleh oknum yang mengaku selaku HRD tetapi alamat email yang digunakan merupakan domain free semacam Yahoo ataupun Gmail, hingga kalian butuh mencurigai loker tersebut.

7. Memohon data pribadi

Lowongan pekerjaan palsu umumnya memohon data ataupun informasi individu calon kandidatnya. Misalnya, no Kartu Keluarga( KK), no KTP, NPWP, ataupun memohon kalian mengirimkan gambar selfie dengan KTP. Jangan diberikan ya, ingat kalau informasi individu sifatnya rahasia, jadi kalian wajib hati- hati.

Kalian pula butuh berjaga- jaga apabila menerima tautan yang dikirimkan oleh orang asing. Memanglah terdapat sebagian industri yang memohon pelamar buat mengisi formulir tertentu, tetapi, perhatikan pula permintaan dalam formulir tersebut. Dapat jadi, itu ialah phising buat mencuri informasi individu kalian.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image