Didi Rosadi

    FOLLOW  

Pembelajaran Edutainment di Sekolah Melalui Peringatan Hari Pahlawan Nasional

Guru Menulis | Sunday, 13 Nov 2022, 16:08 WIB

Membuka beranda pencarian mbah google kemudian kita klik kata “pendidikan” penulis menemukan 242.000.000 konsep yang muncul dalam hitungan waktu 0,42 detik, konsep pendidikan baik yang diungkapkan oleh para praktisi, akademisi maupun politisi. Google sendiri membuat satu kesimpulan bahwa pendidikan merupakan upaya memanusiakan manusia melalui pemberdayaan dan pembudayaan menuju manusia dewasa seutuhnya. Dalam sistem pendidikan nasional menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sementara pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Dunia pendidikan akan terus bermetamorposis untuk merespon peradaban manusia, setiap generasi akan memberikan yang terbaik dalam upaya memanusiakan manusia, setiap rejim pemerintah akan berusaha membuat legesi untuk di kenang generasi berikutnya. Pada era pemerintahan Presiden Jokowi jilid dua, menteri pendidikan dan kebudayaan di jabat oleh Nadiem Makarim. Sebagai anak muda yang lahir tahun 1984 beliau memiliki banyak terobosan dan ide-ide perubahan yang membongkar pandangan-pandangan kolot seputar pendidikan. Terdapat beberapa kata-kata bijak dari Mas Menteri tentang pendidikan, satu diantaranya :

“Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan."

Penghapusan Ujian Nasional yang mengukur sisi akademis peserta didik digantikan dengan Assesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur mutu sebuah lembaga sekolah, dengan tolak ukur literasi dan numerasi, survai karakter serta lingkungan belajar. Dari haril AKM akan muncul raport mutu satuan pendidikan yang menggambarkan kualitas sebuah lembaga. Sekolah tidak lagi terbebani dengan angka-angka yang sudah ditetapkan pemerintah sebagai standar kelulusan. Akan tetapi diberikan ruang kebebasan untuk membuat hitam putih satuan pendidikan dalam ruang-ruang edukasi. Selan itu, Mas Menteri membawa teknologi ke dunia pendidikan dengan tidak melupakan identitas kita sebagai sebuah bangsa.

“Teknologilah yang bisa memberikan dampak sosial terbesar di negara ini. Bukan kebijakan atau policy."

"Teknologi adalah tools, hanya suatu alat. Bukan segalanya. Kualitas pembelajaran dalam kelas, interaksi antara guru dan murid itu esensinya."

Kedekatan peserta didik dengan dunia teknologi merupakan fakta yang tidak bisa pungkiri, kecerdasan generasi now dalam merespon perkembangan jaman melampau kemampuan guru-gurunya. Hal ini menjadi salah satu pekerjaan rumah pemerintah dan satuan-satuan pendidikan untuk menggeser sudut pandang terhadap tekhnologi, karena tidak bisa dipungkiri bahwa penyumbang terbesar dari perubahan social budaya hari adalah teknologi.

Proses pembelajaran satu arah dengan aturan yang rijid dan kaku sudah mulai ditinggalkan dan dianggap tidak sesuai dengan jaman, guru bukan lagi seperti para investor yang menabung konsep-konsep materi di kepala siswanya, sistem pendidikan seperti ini lebih popular kita kenal dengan “gaya bank”. Relasi antara guru murid bukan lagi sebagai subjek-objek dengan dominasi komunikasi guru, suasana kelas yang hening tanpa kegaduhan, murid seakan seperti dinding yang mematung mendengarkan doktrin-doktrin pengetahuan, bentakan untuk menertibkan seakan menjadi pembenaran untuk mengendalikan keadaan. Ruang kelas hanya sebagai transfer pengetahuan secara sederhana dan mekanis

Suasana ruang kelas yang digambarkan di atas sudah terlipat dibabakan jaman, terkubur bersama masa lalu peradaban manusia. Hari ini kita memasuki era baru bersama generasi-generasi milenial dengan karakter yang berbeda, ditemani perkembangan teknologi yang kecepatannya melebihi ekspektasi manusia. Ruang kelas hari ini di isi oleh subjek-subjek pengetahuan yang mencari, menelaah, mendeskripsi, menganalisis dan mendiskusikan berbagai permasalahan baik tahap teori maupun realitas sosial. Relasi guru dan murid terjembatani dengan ruang-ruang diskusi yang memiliki posisi sama sebagai subjek pengetahuan. Suasana kelas lebih rame dan menyenangkan dengan pertukaran ide dan silang pendapat, ice breaking, game dan permainan daerah ikut mewarnai suasana kelas. Di era kekinian kita mengenal konsep pembelajaran edutainment.

Edutainment terbagi dari kata education dan entertainment, yang memberi pengertian sebagai pendidikan yang menyenangkan. Menurut Hamruni (2009) menyebutkan bahwa edutainment merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain dengan memadukan antara muatan pendidikan dan hiburan secara harmonis sehigga aktivitas pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pendidikan yang menyenangkan biasanya dilakukan dengan humor, permainan (game), bermain peran (role play), dan demonstrasi. Proses pembelajaran seperti ini akan lebih humanis kerena mampu mempasiltasi potensi-potensi yang dimiliki siswa.

Edutainment mengajarkan satu atau lebih mata pelajaran khusus dan berusaha membentuk perilaku dengan melahirkan perilaku-perilaku sosiokultural. Dengan edutainment terkondisikan proses pembelajaran menyenangkan dengan mengadakan projek kegiatan, guru dan siswa bahu membahu bekerjasama mensukseskan sebuah acara, yang pada akhirnya nilai-nilai edukasi akan terbentuk dengan sendirinya. Hal ini sesuai dengan konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara dimana dalam proses pembelajaran menekankan panca indra dan permainan. Anak belajar sambil bermain, permainan-permainan mengaktifkan semua panca indra dan memiliki nilai-nilai edukasi. Menghilangkan tingkat setres dengan mengkondisikan proses pembelajaran yang menyenangkan, melatih konsentrasi dan motoric.

Melalui peringat Hari Pahlawan 10 November 2022, SMPN 3 SATU ATAP CIJAKU Lebak-Banten mengadakan projek acara dengan merujuk pada teori pembelajaran Edutainment dengan harapan terbentuk siswa yang memiliki nilai-nilai religious, nasionalis, kreatif, inovatif dan mandiri. Para siswa begitu antusias mensukseskan acara dengan berlatih berbagai pentas seni. Acara diawali dengan doa bersama, upacara dan pentas seni, dengan diikuti oleh pihak pemerintahan desa, polsek, koramil, komite, orang tua, SDN 2 Ciapus, TK dan seluruh warga sekolah.

Dalam terorinya Fadlillah (2009) menyebutkan bahwa ada tiga alasan yang melandasi munculnya konsep edutainment, yaitu:

a. Perasaan positif (senang/ gembira) akan mempercepat pembelajaran, Oleh karenanya, konsep edutainment berusaha memadukan antara pendidikan dan hiburan. Hal ini, dimaksudkan supaya pembelajaran berlangsung menyenangkan atau menggembirakan.

b. Akan terjadi loncatan prestasi belajar jika seseorang mampu menggunakan potensi nalar dan emosinya secara secara tepat.

c. Apabila setiap pembelajaran dapat dimotivasi dengan tepat dan diajar dengan cara yang benar, cara yang menghargai gaya belajar dan modalitas mereka, maka mereka semua akan dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Fadlillah

Sebagai seorang pendidik semoga kita mampu memfasilitasi semua kemampuan siswa sesuai dengan potensi yang mereka miliki, untuk mempersiapkan generasi yang akan hidup di masa depan.