Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dhika Dharmansyah

Penyuluhan kesehatan berbasis pendekatan keluarga menjadi andalan menangkal hoaks seputar vaksinasi

Edukasi | Monday, 07 Nov 2022, 20:13 WIB

Tim Dosen dan Mahasiswa Keperawatan FPOK UPI Bandung Menangani panic attack yang terjadi di masyarakat akibat hoax vaksinasi covid-19 dengan penyuluhan kesehatan berbasis pendekatan keluarga Bersama dengan Puskesmas Ciwaruga Kabupaten bandung Barat.

Data nasional dari Kominfo RI dalam rilisnya 21 Maret 2022 terdapat 477 hoaks seputar vaksinasi covid-19 yang tersebar melalui berbagai macam platform. Dampak negatif akibat beredarnya berita hoax khususnya dari program vaksinasi ini adalah timbulnya kecemasan dan kepanikan (panic attack) di kalangan masyarakat.

Menurut Dhika Dharmansyah, Serangan panik/ panic attack adalah suatu kondisi yang tergolong ke dalam gangguan kecemasan yang ditandai dengan terjadinya serangan panik secara tiba-tiba, kapan dan di mana saja, serta dialami berulang-ulang.

Adapun akibat yang dapat ditimbulkan dari kecemasan dan kepanikan di kalangan masyarakat ialah meningkatnya emosi masyarakat terhadap pemerintah, menimbulkan opini negatif sehingga terjadi disintegrasi bangsa, memberikan provokasi dan agitasi negatif, menyulut kebencian serta hasutan kepada orang banyak, dan pengaruh besar yang terjadi adalah penolakan masyarakat terhadap vaksin itu sendiri.

Menurut Kepala Puskesmas Ciwaruga, dr. Indria, Penyebaran berita bohong atau hoaks tentang vaksinasi covid-19 tentunya berdampak terhadap kesadaran masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi lengkap dan booster covid-19. Perlu adanya upaya untuk memberikan edukasi berupa penyuluhan Kesehatan yang benar untuk menangkal hoaks, sehingga disinformasi yang beredar di masyarakat akan berkurang.

Hasil surveyor yang dilakukan tim dosen dan mahasiswa, begitu masifnya berita hoax yang menyebar di tengah masyarakat mengakibatkan berbagai permasalahan baru yang meresahkan semua pihak. Salah satunya fenomena panic attack yang tidak dapat dihindari oleh warga Kabupaten Bandung Barat akibat maraknya berita hoax tentang vaksinasi COVID-19. Permasalahan tersebut mengakibatkan dampak di berbagai aspek multidimensi seperti psikologis, sosial, dan budaya yang ada di masyarakat. Dhika dalam pernyataannya menyampaikan bahwa Model intervensi berupa penyuluhan Kesehatan dengan pendekatan keluarga merupakan salah satu strategi yang dapat dipilih untuk mengatasi panic attack yang dialami oleh masyarakat sekaligus memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada masyarakat tentang vaksin COVID-19.

Imbuhnya, Penyuluhan Kesehatan dengan pendekatan keluarga dipilih agar memudahkan pemahaman masyarakat terkait hal-hal rumit perihal vaksinasi COVID-19 yang ingin disampaikan.

Kegiatan penyuluhan terintegrasi dengan program kerja Puskesmas Ciwaruga di Kabupaten Bandung Barat. Pelaksanaan Program pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam pada bulan Maret dan April Tahun 2022.

Beberapa warga yang diwawancara saat penyuluhan:

Wawan (55) warga desa cigugur girang mengatakan akibat mendengar siaran televisi, yang menayangkan berita efek samping vaksinasi jadi takut di vaksin.

Ajang aripin (43) warga desa sariwangi juga takut vaksin karena mendengar Banyak yang meninggal, jadi sakit-sakitan setelah di suntik vaksin covid.

Ruknengsih (42) warga ciwaruga Selama Pandemi Covid-19 mengalami tanda dan gejala yang dirasakan bukan karena penyakit bawaan, tapi karena berita tentang covid-19 dan vaksinasi yaitu Gelisah, Ketakutan, Tegang dan waswas, Sensitif.

Nana (40) juga mengatakan Selama 2 tahun Pandemi Covid-19, pernah ada serangan tiba-tiba / panik yang dirasakan seperti panic attack terjadi secara spontan berupa jantung berdebar.

Pendekatan keluarga adalah salah satu cara untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan dengan mendatangi keluarga. Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam gedung, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi keluarga di wilayah kerjanya.

Kedepan, hendaknya kolaborasi antara Lembaga pelayanan dan Pendidikan Keperawatan harus terus diupayakan agar kebermanfaatan terhadap masyarakat dapat meningkat menurut dr. indria saat melaksanakan gebyar vaksin booster bertempat di polban 14 april 2022. Mahasiswa keperawatan FPOK UPI pun terlibat dalam kegiatan gebyar Vaksinasi Booster sebagai Tim Screening dan Input Data. Tampak masyarakat yang awalnya takut vaksin booster pun, hadir setelah beberapa waktu sebelumnya pendapat penyuluhan melalui pendekatan keluarga.

Sumber Berita: Dhika Dharmansyah, S.Kep., Ners., M.Kep (Dosen di FPOK UPI)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image