Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Kamil

Alhamdulillah, Universitas Jadi Aset Wakaf Baru Darunnajah

Eduaksi | Monday, 07 Nov 2022, 12:17 WIB

Mengelola dan mengembangkan aset wakaf membutuhkan perjuangan. Tak mudah. Ada saja hambatan yang dihadapi. Mulai dari keterbatasan sumber daya manusia, kekurangan beberapa hal, dan ungkapan pesimistik yang mematahkan semangat.

Namun, itu semua adalah keniscayaan, bahkan menjadi energi yang memperkuat semangat para guru dan ulama di Pesantren Darunnajah untuk berjuang lebih keras lagi. Salah satu perjuangan mereka adalah membangun Universitas Darunnajah.

“Universitas Darunnajah merupakan cita-cita dari tiga pendiri Pondok Pesantren Darunnajah K.H. Abdul Manaf Mukhayyar, Kol. Pol. Drs. K.H. Kamaruzzaman, dan Drs. K.H. Mahrus Amin, yang menjadi amanat tertulis dalam piagam wakaf tahun 1994,” tulis Rektor Universitas Darunnajah Dr Hasan Darojat, dalam sebuah tulisannya, beberapa waktu lalu.

Dia mengisahkan perjuangan yang ditempuh sejak lama. Bermula dari ma’had ali pada tahun 1986, para pengasuh dan guru bercita-cita, kelak para santri dapat melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Mereka mempelajari kitab ulama lebih dalam lagi. Diperkaya dengan analisis, mampu menghadirkan konteks suatu narasi dengan utuh, sehingga mengetahui betul duduk persoalan yang dinarasikan banyak orang di setiap zaman.

Dari ma’had ali, Yayasan Darunnajah kemudian mengembangkan lagi menjadi sekolah tinggi, institut, hingga akhirnya, tancap gas membangun perguruan tinggi yang lebih representatif. Alhamdulillah, suatu kesyukuran, pada 10 Juni 2022, Pemerintah mengeluarkan izin Universitas Darunnajah. Suatu kesyukuran yang luar biasa.

Pada Senin 7 November 2022, Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin meresmikan Universitas Darunnajah. Acara ini dihadiri Wakil Ketua MPR M Hidayat Nur Wahid, Ketua Dewan Masjid Indonesia HM Jusuf Kalla, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor KH Hasan Abdullah Sahal, Ketua Pengasuh Pesantren Indonesia KH M Tata Taufiq, dan ratusan ulama dari berbagai daerah. Acara ini menunjukkan pengelolaan wakaf dalam bidang pendidikan terus berkembang.

Universitas Darunnajah menawarkan program pendidikan yang progresif: pertama, Fakultas Agama Islam (FAI), mencakup Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Hukum Keluarga Islam (HKI), Pendidikan Islam Usia Dini (PIUD), dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI).

Kedua, Fakultas Bisnis terdiri dari Program Studi Bisnis Digital, Kewirausahaan, dan Administrasi Bisnis.

Ketiga, Fakultas Sains Dan Teknologi yang melingkupi Program Studi Sains Aktuaria, Rekayasa Perangkat Lunak, dan Sistem dan Teknologi Informasi.

Universitas ini berlokasi di Kebayoran Jakarta dan beberapa kampus lainnya yang merupakan bagian dari kampus pesantren Darunnajah di berbagai daerah.

Wakil Presiden mengharapkan Universitas Darunnajah menginspirasi Islam moderat. Melalui pendidikan tinggi yang berproses di dalamnya, perguruan tinggi pesantren tersebut harus melahirkan generasi Muslim yang menyebarluaskan narasi Islam yang moderat, menggerakkan pembangunan dan kemajuan negara, dan menjadi pemersatu bangsa yang kaya dengan keragaman budaya.

“Mereka harus menjadi orang-orang yang memahami agama, yang berpaham moderat, sehingga Indonesia dapat menjadi rujukan Islam wasathiyah bagi dunia,” ujar Kiai Ma’ruf dalam sambutannya dalam acara grand launching Universitas Darunnajah di Jakarta pada Senin 9 November 2022.

Dia menjelaskan, menjadi moderat dapat ditempuh dengan memperdalam ilmu-ilmu keislaman. “Al-Ulum as-Syar'iyyah dalam rangka i'dadul mutafaqqihiina fid diin,” kata dia.

Selain itu, Kiai Ma’ruf juga mengharapkan empat hal lain dari universitas yang dikelola melalui wakaf tersebut. Pertama, dia mendambakan dukungan universitas tersebut untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang ekonomi dan keuangan syariah. Bidang ini merupakan cita-cita besar yang membutuhkan kontribusi pemikiran dari banyak ahli.

Pihaknya memiliki cita-cita, negara ini akan menjadi pusat pengembangan ekonomi syariah. Banyak pihak akan datang ke sini nantinya untuk mengetahui bagaimana mengembangkan ekonomi syariah di tengah keragaman tradisi.

Lainnya, dia mengharapkan Universitas Darunnajah menjalankan pendidikan yang inklusif dan berkualitas untuk semua. Juga berfungsi untuk mengembangkan keahlian dan bakat individu yang sesungguhnya dipersiapkan untuk memajukan perekonomian dan mengurangi kemiskinan negara.

Universitas ini juga harus menjadi lembaga yang mengembangkan pengetahuan dan teknologi baru melalui penelitian. Universitas memiliki akses paling banyak terhadap ilmu pengetahuan global yang diambil dan dimanfaatkan untuk kemajuan di dalam negeri. Oleh sebab itu, Universitas Darunnajah harus mengoptimalkan fungsi ini agar menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta melakukan inovasi secara terus menerus.

“Universitas Darunnajah harus mengembangkan kerja sama seluas-luasnya dengan institusi lain baik di dalam maupun luar negeri,” imbuh Wakil Presiden.

Ketua Dewan Masjid Indonesia HM Jusuf Kalla menjelaskan, universitas pesantren harus mampu melahirkan pengusaha andal. Mereka adalah orang yang nantinya membangun umat dari jalur ekonomi yang berlandaskan nilai Islam.

“Saya mengapresiasi adanya Universitas Darunnajah. Terlebihi di dalamnya ada fakultas ekonomi dan bisnis. Nanti lulusannya akan menginspirasi dunia usaha negeri ini, bahkan mengharumkan dunia usaha Indonesia di negara lain,” ujar JK.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image