Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image BAGUS RANGGA JAYA

Apa itu Bersyukur?

Eduaksi | Sunday, 23 Oct 2022, 22:14 WIB

Dalam kehidupan yang dijalani oleh setiap manusia, tidak akan pernah lepas dari yang namanya rasa kecewa. Munculnya rasa kecewa ini biasanya berasal dari suatu kenyataan hidup yang di mana seseorang harus merasakan bahwa harapan atau keinginan yang tidak bisa terwujud atau tercapai. Rasa kecewa yang dibiarkan secara terus menerus bisa menjadi penyakit hati, sehingga bisa mengganggu kesehatan jiwa dan pikiran.Oleh sebab itu, kita sebagai manusia tidak boleh membiarkan rasa kecewa dalam diri kita terlalu lama, sehingga harus mencari cara untuk menghilangkannya. Menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan memang berat dan sulit juga untuk menghilangkannya. Akan tetapi, ada satu cara ampuh untuk menghilangkan rasa kecewa yang ada di dalam diri kita, yaitu dengan bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini.Dalam Islam, setiap umatnya harus bersyukur atas nikmat yang sudah diberikan oleh Allah SWT. Hal ini bukan tanpa alasan karena dengan bersyukur, seseorang akan merasakan banyak sekali manfaat yang baik untuk kesehatan jiwa dan pikiran. Salah satu manfaat yang akan dirasakan oleh seseorang ketika bersyukur adalah hati dan pikiran menjadi lebih lega, sehingga beban hidup seperti berkurang.

Pengertian syukur dan berasal dari bahasa Arab. Kata syukur berterima kasih, sedangkan kata nikmat artinya Pemberian, Anugrah, Enak, Lezat. Mensyukuri nikmat Allah SWT, maksudnya berterima kasih kepada-Nya dengan cara mengingat atau menyebut nikmat dan mengagungkan-Nya.

Manfaat Bersyukur

Bersyukur sangat dianjurkan dalam Islam karena memiliki banyak sekali manfaatnya. Berikut ini manfaat bersyukur yang bisa kita rasakan

1. Hidup Menjadi Lebih Damai

Menjalani hidup dengan tentram dan penuh kedamaian akan membuat hati, pikiran, dan jiwa menjalani lebih tenang. Jika hal seperti itu terus ditingkatkan, maka kesehatan tubuh pun akan terus meningkat. Bahkan, kebahagiaan pun akan mudah diwujudkan walaupun sedang menghadapi berbagai macam masalah.

Hidup menjadi lebih damai merupakan salah satu manfaat bersyukur yang bisa kita rasakan. Bersyukur merupakan salah satu cara agar kita tidak membandingkan orang lain dan selalu menikmati hal-hal yang dimilikinya.

2. Kesehatan Mental Terjaga

Bersyukur memberikan manfaat berupa kesehatan mental terjaga atau dapat meningkatkan kesehatan mental. Hal ini dapat terjadi karena bersyukur bisa membuat seseorang menjadi lebih berpikir positif, sehingga setiap perilaku dan sikap yang dilakukannya pun lebih mementingkan yang positif terlebih dahulu. Bahkan, dengan bersyukur, kehidupan yang dijalani menjadi penuh dengan harapan dan yakin bisa mencapai harapan itu.

3. Jam Tidur Menjadi Teratur

Memiliki pola hidup yang sehat merupakan suatu hal yang wajib dan harus dilakukan agar tidak mudah terkena penyakit dan menjadi lebih semangat dalam menjalani berbagai macam aktivitas. Salah satu pola hidup sehat yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah memiliki jam tidur dan kualitas tidur yang baik.

Hal seperti itu dapat dilakukan jika jiwa dan pikiran yang kita miliki dalam keadaan tenang dan tidak berpikir secara berlebihan atau bahkan sampai overthinking. Nah, menjadikan jiwa dan pikiran menjadi lebih tenang dapat dilakukan dengan cara bersyukur. Dengan bersyukur, kita akan lebih mudah dalam menerima segala hal yang telah dilewati hari ini.

4. Lebih Mudah Berteman

Memiliki banyak teman pastinya akan sangat menyenangkan dan kehidupan pun menjadi lebih ceria karena bisa bertemu dengan banyak orang. Seseorang bisa memiliki banyak teman karena memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Selain itu, bisa juga karena sering membantu orang lain yang sedang kesusahan.

Manfaat selanjutnya yang bisa dirasakan ketika kita bersyukur adalah lebih mudah berteman. Semakin banyak teman, maka koneksi yang kita miliki juga semakin banyak. Selain itu, ketika sedang kesusahan akan banyak teman yang menawarkan bantuan, sehingga permasalahan pun menjadi lebih ringan dan mudah diselesaikan.

5. Terhindar dari Dendam

Salah satu penyakit hati yang dapat memunculkan permusuhan adalah dendam. Selain itu. seseorang yang menyimpan rasa dendam dalam dirinya bisa saja membahayakan dirinya dan orang lain. Rasa dendam ini bisa muncul dari berbagai macam kejadian, seperti merasa sedih secara berlebihan, tidak suka dengan kelebihan yang dimiliki orang lain, dan sebagainya. Oleh karena itu, kita perlu menjaga diri dan hati agar tidak mudah terkena rasa dendam.

Rasa dendam ini dapat dihilangkan dengan meningkatkan rasa syukur. Dengan kata lain, ketika rasa dendam ingin muncul, sebaiknya selalu ingat dengan apa yang sudah kita miliki saat ini, sehingga rasa dendam dapat dihindari.

Bentuk Rasa Syukur

Dikutip dari buku Pelajaran tentang Bersyukur karya Muhammad bin Shalih Al-Munajjid, bersyukur dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu syukur hati, syukur semua anggota tubuh, dan syukur lisan.

-Syukur Hati

Syukur hati adalah rasa bersyukur yang dilakukan dengan meyakini bahwa Allah sudah memberikan segala nikmat hidup ini dan memberikan apa yang hambanya butuhkan.

-Syukur Semua Anggota Tubuh

Syukur semua anggota tubuh adalah rasa bersyukur yang diungkapkan dengan cara menjalankan setiap amalan kebaikan dan menjauhi setiap larangan-Nya.

-Syukur Lisan

Syukur lisan adalah rasa syukur yang berupa mengucapkan puji dan syukur atas nikmat yang telah Allah berikan. Ucapan puji dan syukur bisa dilakukan saat seseorang melakukan dzikir yang bisa dilakukan setelah melakukan shalat wajib.

Contoh Bersyukur

Untuk memahani lebih dalam tentang bersyukur, maka kita perlu juga mengetahui beberapa contoh bersyukur. Berikut ini contoh bersyukur kepada Allah SWT.

-Selalu mengingat setiap janji Allah

-Selalu ingat akibat berpaling dari Allah

-Meningkatkan iman dan takwa

-Selalu mengingat dan menyimpan nama Allah di dalam hati

-Selalu mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua

-Menjauhi hal-hal negatif dan penyakit hati.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image