Adat Pernikahan Pariaman yang Unik
Sastra | 2022-10-21 09:23:16Adat Minangkabau, khususnya adat Pariaman memiliki keunikan yang berbeda dari adat - adat Padang yang lain dan bahkan dari adat istiadat di Indonesia. Adat Padang Pariaman memiliki adat pernikahan yang unik, banyak yang mengatakan jika laki - laki Pariaman itu dibeli, tetapi pernyataan itu salah, sebenarnya laki - laki di Pariaman itu dijapuik/bajapuik atau dijemput.
Apa itu Bajapuik?
Bajapuik adalah menjemput mempelai pria dengan memberikan penghormatan yaitu dengan memberikan uang japuik kepada keluarga mempelai pria, dalam proses lamaran ada dua macam uang yang harus diberikan oleh pihak mempelai wanita kepada mempelai pria, yaitu uang japuik dan uang ilang.
Uang japuik adalah uang atau emas yang harus diberikan kepada mempelai pria dan harus dikembalikan dalam bentuk lain seperti emas dan barang saat acara manjalang ke rumah mintuo atau berkunjung ke rumah mertua, tergantung perjanjian kedua belah pihak.
Sedangkan uang ilang adalah sejumlah uang yang diberikan kepada mempelai pria tetapi tidak untuk dikembalikan hanya untuk pribadi atau dianggap hilang oleh pihak pria.
Seringnya orang mengganggap uang ilang dan uang japuik adalah sama, tetapi sebenarnya berbeda tergantung permintaan dari paman mempelai pria atau ninik mamak, ada yang tidak memakai uang japuik.
Tradisi pernikahan ini diambil dari sejarah Nabi Muhammad, yaitu Siti Khadijah melamar Nabi Muhammad, jadi tradisi ini tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Sebelum proses pernikahan adat Pariaman ada beberapa tahapan yang harus dilaksanakan, yaitu :
1. Maanta asok (Meninjau)
Meninjau dilakukan oleh pihak mempelai wanita yaitu pamannya (Ninik mamak) mendatangi keluarga dari mempelai pria, jika disetujui oleh kedua belah pihak maka akan dilanjutkan dengan acara tunangan.
2 . Tuka cincin/ pasang tando ( Tunangan)
Tunangan dilakukan oleh pihak keluarga wanita yang mendatangi keluarga pria dengan membawa makanan sebagai bentuk penghargaan kepada keluarga pria. Dalam prosesi ini paman dari kedua belah pihak saling berbalas pantun, dan juga membicarakan tentang berapa banyak uang japuik yang akan ditentukan.
3. Babaur ( Mencari hari pernikahan)
Mencari hari pernikahan biasanya paman (ninik mamak) pria datang ke rumah keluarga wanita untuk menentukan hari pernikahan yang baik. Biasanya selalu diawali dengan berbalas pantun dari kedua belah pihak.
4. Acara Pernikahan
Saat acara pernikahan ini keluarga mempelai wanita memberikan uang japuik dan uang ilang, mempelai pria dijemput oleh keluarga mempelai wanita dengan uang japuik berupa uang atau emas. Pihak mempelai wanita menjemput dengan membawa sirih dan perlengkapan sirih sebagai tanda penghormatan kepada mempelai pria. Dipesta pernikahan juga diawali dengan berbalas pantun antara kedua belah pihak.
5. Manjalang ka rumah mintuo ( berkunjung ke rumah mertua)
Setelah menikah mempelai wanita mengunjungi rumah mertua dengan membawa makanan sebagai bentuk penghormatan, biasanya membawa lumbuang yang berisi makanan juadah(kue khas Pariaman) dan mertua mengembalikan uang japuik berupa emas atau barang.
Demikian penjelasan saya, mohon maaf jika tidak sesuai, mohon kritik dan sarannya????
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.