Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image nurhidayatullah romadhon

inovasi ulat kantong

Edukasi | 2022-10-15 19:21:43

Setiap istirahat sewaktu sekolah, saya selalu duduk di depan kelas dengan bersandar di dinding kelas. Tak lama kemudian ada hal yang aneh, Nampak seperti daun kering namun bergerak-gerak tanpa ada angin. Saya putuskan menghampirinya ternyata seperti ulat uyang meniru kelomang yakni ulat kantong ( Bagworm ).

Banyak yang tidak tau dengan ulat kantong (Bagworm). Ulat kantong merupakan larva dari ngengat keluarga tinewidea ada sekitar empat ribu spesies ngengat di dunia, dan kebanyakan dari spesies mereka sedang dipelajari oleh peneliti. Seperti ngengat lainnya ulat termasuk ordo Lepidoptera yang di temukan diseluruh dunia kecuali antartika.

Nama Bagworm berasal dari kantung yang dibuat oleh larva ini, yang berguna untuk melindungi diri dari mahkluk pemangsa ataupun cuaca yang ekstrem. Ukuran ulat kantong sangat beragam mulai dari 6 mm hingga 15 cm. Mereka memulai hidup sebagai ulat kecil yang segera belajar membuat kantong.

Kantong yang mereka pakai terbuat dari sisa makanan yang mereka rajut dengan sutra. Pada beberapa spesies ulat kantong mereka menempelkan potongan daun, ranting atau apapun yang mereka temukan .

Adaptasi ini merupakan ide yang cemerlang, sebab kita tau sendiri larva Lepidoptea sangat terekpos dan mudah untuk dimakan oleh pemangsa. Maka dari itu mereka mengembangkan pertahanan crypsis.

Dalam ilmu ekologi, cripsis adalah kemampuan binatang untuk menghindari pengamatan atau deteksi dari binatang lain, metode dari crypsis meliputi kamuflase ( menyamar), nokturnitas (hanya aktif dimalam hari), burrow digging (hidup dialam tanah) dan mimikri. Bentuk strategi ini digunakan baik predator untuk bersembunyi dari mangsanya atau sebaliknya, digunakan oleh mangsa untuk predator.

Ada tiga kategori mekanisme pertahanan diri crypsis pada ulat yang pertama adalah toksisitas (peringatan) untuk menakuti predator yang biasanya meniru bentuk kepala ular agar terlihat lebih sangar dan terkadang ada yang meniru bentuk feses burung yang berguna untuk menurukan nafsu makan predator.

Kedua yakni kamuflase dimana biasanya meniru bentuk ranting pohon atau daun agar pemangsa terkecoh dengan penyamaran ulat dan yang ketiga adalah sembunyi di bawah daun atau menggulung daun,

Berbeda dengan ulat kantong mereka tidak puas dengan pertahanan kerabat dekat lainnya, mereka ingin lebih aman namun tetap estetik. Selain melindungi diri dengan kantong sutra mereka, mereka juga menghiasi diri dengan benda yang ada di sekitar.Agar menyerupai lingkungan yang mereka tinggal.

Setiap spesies ulat kantong yang berbeda membuat kantong dengan bentuk yang berbeda. Dengan cara ini peneliti mengindetifikasi spesies mereka dengan bentuk kantong yang mereka buat. Diatas saya menjelaskan bahwa mereka membuat kantong pelindung dengan sisa makan yang mereka buat pribahasa yang pas dalam hal ini “ You are what you eat “ spesies yang hidup di alam liar mempunyai variasi dan bentuk yang beragam,

Pertanyaan yang muncul secara umum yakni, apakah mereka berbahaya bagi manusia ? jawabanya yakni banyak kasus yang menyebutkan bahwa ulat kantong menggigit manusia. Namun sejauh literatur yang saya baca tidak berbahaya bagi manusia sebab efek yang ditimbulkan hanya gatal-gatal dan terasa kulit tersa panas.

Keluhan ini pernah diteliti dan ternyata gatal pada kulit bukan disebabkan oleh gigitan ulat kantong ini melainkan karena bulu halus dari ulat kantong menyebabkan alergi pada kulit. Selain itu ulat kantong rumahan sering bersembunyi di bawah tempat tidur dan mungkin mereka meninggalkan bulu halus.

Perlu diketahui alergi yang terjadi akibat ulat kantong ataupun jenis ulat lainnya bias bertasal dari banyak hal. Bulu halus pada ulat sudah pasti akan menyebabkan alergi, selain itu kotoran dan kepompong juga memicu reaksi alergi, dan jika kita mengkomsumsi akan menimbulkan penyakit.

Bagai mana cara menyembuhkannya ?

ada resep turun temurun dari Eropa yang menyebutkan jika kamu terkena gigitan kutu,tungau atau serangga lainnya segera oleskan cat kuku / kutek dan diamkan selama 24 jam. Ini biasanya dilakukan untuk mengurangi rasa gatal atau mencegah terjadinya penghitaman pada kulit.

Namun para dokter menyebutkan sebagai pertolongan pertama kita bias lakukan kompres hangat jika nyeri , dan kompres dingin jika gatal dan menghindari untuk di pijat sebab akan membuat kulit menjadi iritasi.

Dari ulat kantong kita belajar tidak ada salahnya kita berfikiran negative. Berhati-hati dan bersiap menghadapi hal yang terburuk akan membuat kita berpikir dengan realistis sekaligus prefentif. Dan fikiran negative bukanlah sikap negatif, pikiran negatif muncul karena adanya harapan postif

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image